21. Età

2 2 0
                                    

♡♡♡

Bel pulang sekolah berbunyi. Pelajaran tadi cukup membuat pikiran Asta jadi bertanya-tanya. Sejarah.

Saat tengah berkemas kemas, Asta menunggu Sin keluar kelas. Setelah melihat Sin keluar kelas, dia langsung menarik tangan Sin menuju kearahnya.

"Pulang bareng ya, ada hal yang mau gue tanyain" ucap Asta

Sin mengangguk.

"Motor lo ditinggal gapapa?" Tanya Sin

"Kan besoknya tinggal berangkat bareng lagi, jadi gampang kan" ucap Asta tersenyum

Asta melepaskan tangannya yang menarik tangan Sin tadi.

"Kenapa dilepas? Gapapa juga sering-sering begini" ucap Sin tersenyum dan kembali menggenggam tangan Asta

"Kamu kurang obat ya? Kok tumben geser gini, banyak yang ngeliat tau" ucap Asta melepaskan tangannya lagi sembari melihat kanan kiri

"Yaudah aku pulang sendiri kalau kamu gamau nurut" ucap Sin ngambek

"Iya iya, ni tangan gue pantesnya nampol muka lo yang bawel ini" ucap Asta malah menutupi muka Sin dengan telapak tangannya

Sin kelihatan makin bete.

"Lucu banget muka nya kalau bete, kayak monyet kecemplung kolam" tukas Asta tertawa terbahak-bahak sembari mengacak-acak rambut Sin gemas

"Yaudah jadi atau ngga? Aku tinggal pulang aja nih" ucap Sin

Asta langsung menggenggam tangannya.

"Udah kan, lagian lo kenapa terobsesi banget si pengen gandengan? Lo punya rencana jahat ya, atau pengen ngalihin pikiran orang-orang yang sekarang lagi ngeliatin kita?" Bisik Asta

"Ga, ga bener semuanya. Udahlah, malah kamu yang bawel." Tukas Sin menariknya agar bisa jalan ga diam ditempat terus daritadi

Mereka telah memasuki mobil dan melaju menuju ke tempat makan yang minim orang hadir berkunjung.

♡♡♡

Hidangan telah tersajikan. Mereka pun perlahan menyantap steak yang ada dihadapannya perlahan sambil mengobrol.

"Kamu mau tanya apa emangnya?" Tanya Sin

"Tadi disebutin di pelajaran, kalau sekarang pemimpin negara ini itu politik. Bukan kerajaan lagi. Berarti Kerajaan yang kamu maksudin itu ga mimpin negara ini?" Tanya Asta

Sin bergeleng

"Dulu emang kerajaan tapi setelah revolusi jadi politik. Udah lama juga kecelakaan itu. " Ucap Sin

"Oh jadi setelah kecelakaan yang menimpa kedua orang tua kamu, yang menyebabkan ayahanda kamu tiada dan bunda kamu sakit itu udah lama?" Tanya Asta

"Iya, waktu aku 4 tahun. Lagian juga aku masih kecil saat itu, kerajaan udah gabisa mimpin lagi. Gaada boleh yang mewariskan untuk memimpin selain aku sebelum usia pas. Eh malah pas umur 4 itu ada perang dimana menyebabkan kerajaan hancur dan membuat semuanya meninggal" ucap Sin

"Bukannya era kerajaan itu era masa lampau? Terus kenapa masih tersisa kamu?" Tanya Asta

"Kan aku emang udah ... " Ucap Sin tidak jadi melanjutkan apa yang dia mau kasih tau

"Emang udah apa? Kenapa disembunyikan sih , kan aku juga udah tau rahasia kamu. Kenapa ga sekalian semuanya tentang kamu, biar aku tuh paham siapa kamu" ucap Asta

"Ngarepp banget, kenapa? Tertarik ya sama aku?" Tanya Sin

"Dih, engga, aku tu cuman penasaran aja sejarah negara ini" ucap Asta

"Sini tangan kamu" ucap Sin

Asta menyodorkan tangannya. Lalu Sin menggenggamnya dan membawanya pulang dengan teleport.

Kini mereka berada di depan perpustakaan rumah Sin. Sin memberikan satu buku yang telah ia ambil dari salah satu rak. Ia sodorkan buku itu ke tangan Asta.

"Aku abadi ta, aku engga berusia 17 tahun seperti yang kamu lihat. Sebenarnya usia ku terus terusan berusia 4 tahun selama 200 tahun. Tapi anehnya, saat aku mendengar kecelakaan keluarga kamu. Dan aku menolongnya, usiaku bertambah sejak itu. Aku berfikir, mungkin aku akan tua seperti yang lain juga. Mungkin aku juga akan binasa seperti yang lain juga. Tapi herannya kenapa saat kamu muncul, usiaku jadi bertambah. Tubuhku ga terus menerus kecil berusia 4 tahun lagi. Dan hingga sekarang aku menjadi normal seperti usia mu" ucap Sin menceritakannya

Asta terkejut mendengarnya.

"Jadi pada intinya kamu udah hidup selama 200 tahun?" Tanya Asta

"213 tahun, kalau ditambah sama usia sekarang" jawab Sin tersenyum

"Kamu emang bukan manusia seperti yang lain?" Tanya Asta

Sin menggeleng.

"Lucu kan, dengan kekuatan ini, aku gaada fungsi apa-apa. Memimpin pun saja juga tidak. Aku malah terlalu serakah karena apa yang ku mau selalu terwujud dengan kekuatan ini. Aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan" ucap Sin

"Kamu gabisa mati?" Tanya Asta

"Dulu, mungkin sekarang bisa. Karena keajaiban juga usia ku jadi bertambah gini" tukas Sin

"Whoah gilaa, dan kamu masih pantasnya membuly semua orang?" Tanya Asta

"Aku begitu kalau emosi aja Asta," ucap Sin

"Tapi kamu emang gampang emosinya" ucap Asta

"Yaudah, jadi sejarahnya gitu aja. Kalau ga percaya baca sendiri aja buku nya, dahlah aku ngantuk, mau tidur dulu" ucap Sin

Sin keluar dari ruangan itu dan ia langsung kembali menuju kamarnya.

Saat Asta membawa buku nya keluar dari sana dan hendak ke kamarnya. Tiba-tiba, ia mendengar suara batin itu lagi. Suara yang terus menghantuinya selama ini.

Suara mamanya yang selalu memanggil kemana ia pergi. Bahkan dia sudah berbeda dunia pun, suara itu masih terus menghantuinya.






♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Razmery Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Il tuo arrivo è un miracolo🍂

RAZMERY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang