♡♡♡
"Boleh ketemu ga, sekarang?"
Elva kaget melihat chat tiba-tiba itu
"Boleh, tapi gue barusan keluar kampus nih"
"Yaudah di Cafe Flavio yaa, samping kampus"
"Okee"
Elva pun berjalan menuju kesana.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya sampai juga Asta.
Pesanan minuman datang.
"Gue pesenin ini gapapa kan?" Tanya Elva
Asta terdiam kaget melihat Elva memesan Karamel, persis seperti favoritnya Sin.
"Atau kalau ga suka, bisa pesen yang lain lagi?" Tanya Elva lagi
Asta pun duduk dan bergeleng.
"Gausah, karamel juga enak kok" ucap Asta tersenyum sambil menyeruput minuman itu.
"Jadii, kenapa?" Tanya Elva canggung
Karena ini adalah pertemuan mereka kedua setelah hari itu.
"Gapapa, cuman pengen jelas aja apa aja yang diceritain Ell tentang gue" ucap Asta
"Dia musuh lo? Kok katanya kalian ketemu di situasi tak terduga " tanya Elva
"Bukan, ya mungkin maksudnya kalau lagi ada kejadian apa gitu, mesti kita saling membantu" ucap Asta
"Oh kirain dia jahat. Gue sempet was-was sama dia, karena rasanya dia itu nyeremin gitu" ucap Elva
"Jadi, apa saja yang lo dengar dari dia, tentang Sin?" Tanya Asta
"Dia cuman bilang Sin itu pacar lo yang udah meninggal, udah gitu aja sih. Kenapa emangnya?" Tanya Elva
"Gapapa kok," ucap Asta
Elva tidak melanjutkan pertanyaannya. Dia tidak ingin menambah beban luka kenangan pada Asta.
"Emangnya gue semirip itu ya sama dia?" Tanya Elva terkekeh
Asta mengangguk
"Bahkan minuman favoritnya aja sama kayak Lo" ucap Asta
Elva terkejut.
"Eh , jadi dia suka karamel juga?" Tanya Elva tidak menyangka
Asta mengangguk.
"Bisaa ajaib gitu yaa" tukas Elva
"Ajaib, mungkin ini yang dimaksud keajaiban oleh dokter Feni" ucap Asta
"Maksudnya?" Tanya Elva
"Gapapa," ucap Asta tersenyum mengalihkan topik
Tiba-tiba hening. Karena tidak ada yang berbicara lagi.
"Kemarin itu siapa?" Tanya Elva
"Siapa yang mana?" Tanya Asta bingung
"Waktu pulang" ucap Elva
"Oh Shanon, temen SMA, ya bisa dibilang temen deket, jadi gue, Zio saudara gue sama dia itu kita bertiga udah temenan dari SMA, nah, kita kemana-mana selalu bareng, bahkan kampusnya juga bareng lagi" ucap Asta terkekeh
"Oalaa" tanggapan Elva
"Kenapa emangnya?" Tanya Asta
"Gapapa" ucap Elva
"Oh ya Va, meskipun permintaan gue agak aneh, tapi boleh ga si gue minta tolong sesuatu?" Tanya Asta
"Minta tolong sesuatu apa?" Tanya Elva
"Jangan deketin Ell ya" ucap Asta
"Lah, kenapa?" Tanya Elva bingung
"Dia temen gue" ucap Asta
Elva terdiam. Sepertinya dia paham maksud Asta. Apakah ini sebuah kecemburuan? Tapi apa boleh dia seegois itu? Kalau begitu, bagaimana dengan Shanon?
"Bisa lebih jelasnya lagi ga? Gue takut jadi salah paham, yang ada malah jadi berbuah fitnah yang enggak-enggak" tukas Elva to the points
"Gue cuman ga mau lo kenapa-napa lagi aja Va" tukas Asta
"Maksudnya? Gue bingung deh sama lo. Dia kan temen Lo, berarti dia baik kan?" Tanya Elva
"Dia emang baik, tapi gue juga belum sepenuhnya tau kepribadian dia sebenarnya. Soalnya, Sin..." Asta malah hampir keceplosan
"Maksud lo apa sih ta, gue Elva yaa. Bukan Sin. Gue tau lo masih berat lupain dia, tapi ini kan gue Elva. Beda cerita dengan apa yang terjadi sama kalian berdua. Jadi, jangan samain yaa" ucap Elva langsung berjalan keluar meninggalkan Asta
Asta pun keluar juga mengejarnya.
Sampailah mereka berdua di jalan yang tampak sepi.
Asta menarik tangannya untuk menghentikan langkah Elva.
"Maaf, gue masih terus terbawa bayang-bayang dia. Maaf, ternyata gue belum setotal itu bisa sembuh dari bayang-bayang dia. Maaf, gue emang udah gila sejak kejadian itu. Mungkin habis ini gue harus balik lagi ke Psikiater" ucap Asta
Mendengar hal itu, Elva langsung terkejut dan tidak tega.
"Segitu susah ya, buat lo ngelupain dia yang udah pergi?" Tanya Elva
Asta mengajak nya duduk di bangku yang kebetulan ada disamping mereka berdua.
"Mungkin lo gaakan percaya omongan gue. Mungkin lo akan menganggap gue gila sama seperti yang lain. Tapi apa yang gue omongin itu nyata. Gue terlalu stress karna gue sendiri yang buat dia pergi. Gue yang udah bunuh dia" ucap Asta
Elva terkejut
"Ko bisa?" Tanya Elva
"Karena gue saat itu masih dalam pengaruh kekuatan Ell. Mungkin ini terdengar gila buat lo, tapi bukan niat gue untuk membunuhnya. Tapi itu karna Ell yang udah melayangkan tangan gue untuk membunuh dia. Semua itu demi ego kita berdua agar bisa pulang kesini" ucap Asta
Elva bingung
"Itu kan udah berlalu, gue juga bukan Sin kan. Jadi, lo tenang aja, gue bisa jaga diri gue sendiri baik-baik. Dan jika itu alasan lo ngelarang gue buat ga deket sama Ell, its okay, gue ikutin saran lo" ucap Elva
"Lo ga takut sama gue?" Tanya Asta
"Ngapain takut? Kan tadi lo udah bilang sendiri, kalo itu bukan kemauan Lo" ucap Elva
"Tapi kenapa lo bisa langsung percaya gitu aja? Bukannya ceritanya sangat mustahil untuk dipercaya?" Tanya Asta
"Gue percaya sama lo. Udah, itu aja" ucap Elva
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
Razmery Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
Il tuo arrivo è un miracolo🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZMERY
FantasyKisah seorang lelaki yang memasuki dimensi lain yakni tuan putri yang pernah menyelamatkan nyawa nya ketika ia masih kecil. Tidak terbiasa dengan perbedaan dunianya dengan dunia ini. Apakah dia akan betah tinggal di dunia asing tanpa seseorang yang...