12. Risalire

6 2 1
                                    

♡♡♡

"Apa mungkin, tabir dimensi tadi terbuka setidaknya sebentar?" Batin Sin

Karena sungguh sangat penasaran. Dia pun keluar dari sekolah dan memasuki mobilnya. Lalu melajukannya menuju kastil rumahnya.

Dia mengecek cctv yang ada diruang tamu. Kejadian 30 menit yang lalu. Dia memantau terus apa ada perubahan karena lepasnya kalung itu?

Ia terkejut karena apa yang diucapkan Asta memang benar. Dugaannya benar.
Tabir itu terlihat kembali, berlangsung selama 7 menit. Jarak saat kalung itu terlepas dari lehernya.

Lalu tabir itu menghilang kembali saat itu juga. Saat kalung telah kembali melingkar di leher Asta.

Sekarang dia sudah tau, realitanya. Cara agar Asta kembali ke dunianya adalah dengan melepaskan kalung itu.

Menahan rasa sakitnya lalu menembus tabir itu dan kembali kedunianya.

Akan tetapi Sin tidak bisa berfikir lebih panjang. Dia memindahkan file video cctv itu kedalam flashdisk berbeda. Dan menyimpannya.

Serta video tadi langsung ia hapus dan ganti dengan video cctv buatan sihirnya. Yakni yang palsu. Ia membuat seolah tidak terjadi apa-apa.

"Maafin aku sekali lagi Asta, aku egois. Aku terpaksa melakukan ini. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu setelah aku menunggu sesuai bertahun-tahun lamanya" ucap Sin terisak

Rasanya sakit banget mendapati kenyataan itu. Realita bahwa Asta bisa kembali dengan semudah itu.

Semua dimensi itu terbuka saat kalung tidak kembali ke pemiliknya. Saat kalung itu kembali kepada pemiliknya, tabir dimensi menutup dan tidak adalagi yang bisa melewatinya.

Sin langsung menghapus airmata nya dan kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran meskipun ia telah terlambat memasukinya.

Bel pulang sekolah berbunyi, Sin membawakan tas Asta dan kembali ke ruangan UKS.

"Thankyouu anak buah, hehe" kekeh Asta

"Lainkali jangan jauh-jauh, nanti Juven pasti bales dendam ke temannya. Sama aku terus aja biar aman. Paham?" Tanya Sin memastikan

"Iyaa" ucap Asta mengangguk paham
Mereka pun langsung pulang saat itu juga.

♡♡♡

Malam harinya, saat Sin telah tertidur pulas di kamarnya , saatnya Asta beraksi.

Dia sempat penasaran, apakah dugaannya benar tentang tabir dimensi itu ada hubungannya dengan kalungnya. Atau tidak.

Semua akan terjawab di cctv.
Dia memasuki ruangan cctv dan melihat cctv hari itu di jam saat kejadian tadi.
Terlihat tidak ada perubahan sama sekali. Semua tampak seperti biasanya dan tidak ada keanehan sama sekali.

"Jadi, dugaan gue salah? Yaudah deh, cari cara lain aja" batin Asta terlihat putus asa

Asta pun kembali ke kamarnya dan lanjut tidur.

♡♡♡

Esok harinya. Saat jam istirahat berbunyi. Seperti biasa, anak-anak pada makan di kantin.

Asta menyusuri lorong sendiri. Hanya ingin melihat-lihat dan mencari perbedaan di dunia ini dengan dunianya.
Ia berjalan menuju atap sekolah.
Dia melihat keindahan langit terlihat jelas disana.

Asta terpukau karena bisa melihat kota dari sana. Ia menghirup udara segar puas puas disana.

"Wah ini kalau malam pasti citylight nya juga bagus" ucap Asta

"Iyaa bagus" ucap seseorang dibaliknya
Asta menoleh ke belakang, melihat cewek yang pernah tidak sengaja bertabrakan dengannya. Slavia.

"Kamu ga makan? Lagi istirahat loh" tanya Asta

"Kamu sendiri kenapa kesini?" Tanya Slavia

"Penasaran aja, ingin muter-muter" ucap Asta

Slavia terdiam, dia menutup matanya dan menghirup udara segar disana.

"Kamu sering kesini?" Tanya Asta

"Iyaa, lebih tepatnya aku sendiri" ucap Slavia

"Kenapa? Karena perbedaan kalangan itu?" Tanya Asta

Slavia menggeleng.

"Perbedaan kasta seperti pyramid ekonomi. Siapa yang tertinggi, dialah pemenangnya. Justru malahan aku dari atas tapi aku memang suka sendiri, tidak menggangu orang dan tidak ada yang mengganggu juga." Ucap Slavia

"Aku boleh minta nomer kamu ga?" Tanya Asta

Slavia menoleh ke hadapannya.

"Buat?" Tanya Slavia

"Berteman. Kulihat-lihat dari awal kita itu banyak persamaan tau" ucap Asta tersenyum

Slavia tersenyum juga, lalu mengambil sodoran hp Asta, dan mengetikkan nomernya.

"Nih," ucap Slavia
"Oke, thanks ya nanti aku tc" ucap Asta
"Apa itu?" Tanya Slavia
"Chat sapaan kalau nomer baru, hehe" jawab Asta baru sadar kalau bahasanya beda
"Oalaah ada-ada saja kamu ini" tukas Slavia

Dari belakang mereka ada Sin yang menyaksikan obrolan mereka. Dia melihat dari kejauhan. Namun, dia bisa mendengar semua obrolan mereka.

"Dasar buaya" batin Sin kesal

Dia pun menjentikkan jarinya, mengeluarkan kekuatannya dan menjatuhkan tumpukan kursi yang telah tersusun dan hampir jatuh mengenai Slavia.

Akan tetapi dengan sigapnya Asta menarik Slavia dalam dekapan tubuhnya dan malah dia yang terkena kursi yang berjatuhan sendiri itu.

Sin terkejut lalu dia segera menghilang dari sana.

"Asta! Kamu gapapa?" Teriak Slavia sangat kaget

Asta merintih kesakitan. Meskipun tidak begitu sakit, tapi rasanya bahunya encok semua.

"Ko bisa jatuh sendiri sih, padahal anginnya juga ga begitu kencang" ucap Slavia heran

Asta langsung melihat ke arah pintu masuk atap. Tidak ada orang sama sekali. Tapi satu orang yang ia pikirkan. Sin.

Karena hanya dialah yang bisa membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dia juga sebelumnya pernah mencelakainya dengan kekuatannya.


♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Razmery Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Il tuo arrivo è un miracolo🍂

RAZMERY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang