15. Minaccia

7 2 0
                                    


♡♡♡

Asta masih sibuk membaca-baca satu persatu biodata itu. Sedangkan Slavia sibuk dengan ponselnya. Dia mengunggah foto tadi ke Instagram nya.

"Instagram kamu apa?" Tanya Slavia

"@Asta2_" jawab Asta

Slavia langsung menandai stories tersebut dan tak lupa ia juga mengfollownya.

Ponsel Asta mati kehabisan baterai, jadi dia tidak mendapatkan notif tag an tersebut.

"Kamu bawa aja buku nya, gapapa kok. Aku masih ada lagi" ucap Slavia tersenyum

"Serius?" Tanya Asta

"Iyaa, biar kamu lebih pintar memilih teman. Biar ga bahaya buat kamu. Oh ya, jauhin Sin kalau kamu gamau kena bahaya darinya maupun dari Juven" ucap Slavia mengompori

Tiba-tiba saja yang punya nama datang menghampiri mereka.

"Enak banget ngomporinnya. Oh jadi gini kelakuan kamu dibelakang ya?" Ketus Sin tiba-tiba muncul

"Sin, sejak kapan kamu dateng?" Tanya Slavia

Sin tidak menjawabi pertanyaan itu. Dia menarik tangan Asta. Dan mereka agak menepi.

"Gue masih ngobrol Sin, gausah ganggu. Dan Lo kenapa tiba-tiba bisa muncul? Gue dari tadi ga lihat ada mobil dateng" ucap Asta pelan

"Gausah aku jawab kamu juga udah tau. Pulang ga!" Ucap Sin

Asta pun pasrah. Dia pamit ke Slavia dan hendak mengambil buku itu. Namun, Sin menghalau nya lagi.

"Aku juga ada buku itu. Gausah pinjam darinya" ucap Sin lalu menarik tangan Asta dan keluar dari sana.

Sin melepaskan tarikan tangannya setelah sampai di parkiran motornya.

"Gue perlu ngomong sama lo" ucap Asta kembali menarik tangannya dan berjalan menjauh dari tempat itu.

Mereka menuju taman belakang resto itu.

Asta melepaskan genggamannya.

"Gue udah denger semua tentang Lo dari Slavia," ucap Asta

"Dan lo percaya?" Tanya Sin

"Percaya. Karena lo memang ga segan-segan membuat orang terluka dengan semudah itu disaat lo emosi. Gue udah 2x lo celakai. Jadi, gue percaya semua omongan dia tentang Lo. Tentang sifat arogan lo disekolah ini. Pyramid ketiga yang terkenal akan arogannya dan suka menjatuhkan lawannya." Ucap Asta

"Terus?" Tanya Sin bertindak sok acuh

"Gue ga nyangka lo seperti itu. Bahkan disaat gue ingin merubah sistem munafik itu, ternyata saingannya lo sendiri" ucap Asta

"Gausah sok bisa ngubah sistem. Kita itu beda dunia. Jelas berbeda dengan sistem dunia kamu. Jadi, maklumi aja." Tukas Sin

Mereka berdebat lagi.

"Hentikan semua bulyan lo itu atau gue akan bertindak juga Sin" ucap Asta

"Asta, sadar diri kamu ada dimana. Kamu ada di dunia orang. Itu aja udah buat kamu bahaya. Apalagi berurusan dengan orang seperti aku." Ucap Sin

"Aku akan sebarin berita tentang siapa kamu sebenarnya kalau gitu" ucap Asta

"Memang bakalan ada yang percaya? Aku akan buat mereka ga percaya dengan mudah Ta. Dan awas saja sampai kamu benar-benar melakukannya. Jangan lupa, kamu hidup bergantung dengan kalung itu. Dan hanya aku yang bisa mematahkan kalung itu. Sehingga kamu bisa mati di tanganku dengan mudah. Atau aku bisa mencelakai kamu seperti yang lain. Jangan lupakan siapa sebenarnya aku. Kamu bisa mati dengan sejentik jariku saja" tukas Sin menatapnya penuh dengan ancaman

Asta terbungkam seketika mendengar hal itu. Karena memang benar semua yang diucapkan Sin itu. Dia memang sudah masuk ke dalam kandang serigala sejak awal.

Dia sudah berurusan dengan hewan buas didepannya ini dari awal. Mau tak mau dia harus menyerah dari apa yang mau ia rubah.

"Terus kenapa Lo ngikutin gue disini?" Tanya Asta

Sin lalu menunjukkan postingan snapgram nya Slavia yang dimana isinya foto mereka berdua.

"Ngilang malem-malem, hp dihubungin juga mati. Sekali udah dikasih motor langsung ngelayap yaa. Buaya bertindak gitu?" Tanya Sin

"Kayak lo ga pernah gitu aja. Lo lebih parah dari gue Sin. Jangan lupakan itu" ucap Asta

"Tapi aku ga suka kamu dekat dengan Via, Asta" ucap Sin memperjelas

"Emang kita siapa? Kita ga ada hubungan apa-apa. Jadi, ga ada hak untukmu ngatur kehidupan aku." ucap Asta

"Terus kenapa kamu ngelarang aku sama Juven saat itu?" Tanya Sin

"Itu bukan karna Juvennya. Dengan siapapun juga gaboleh. Bahaya Sin. Itu buat kebaikan kamu. Kalau kamu mau dekat sama Juven yaudah pas di sekolah aja atau diluar juga boleh tapi jangan ke club'. Paham ga?" Tanya Asta

"Sama aja ngatur. Yaudah sekarang kita urus masing-masing kehidupan kita. Gausah ngelarang ataupun ngatur kalau memang gaada apa-apa" tukas Sin

"Oke, terserah mau kamu gimana. Jangan pernah ganggu kehidupanku lagi" ucap Asta

Sin menarik tangannya lagi. Menggenggamnya.

"Mau lihat magic?" Tanya Sin tiba tiba tersenyum padahal jelas tadi penuh kekesalan dan sedikit emosi

"Ha?" Asta bingung

Tiba-tiba mereka telportasi dan menuju ke rumah dalam satu jentikan jari.
Asta sangat terkaget melihat hal itu.

"Trus motornya gimana?" Tanya Asta

"Udah balik ke bagasi sendiri" tukas Sin lalu berjalan masuk ke kamarnya
Asta pun lalu kembali ke kamarnya juga dan beranjak kamarnya untuk tidur.






♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Razmery Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Il tuo arrivo è un miracolo🍂

RAZMERY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang