2. Mahasiswa Kelas D

45 14 1
                                    

Kelas D adalah kelas Kening selama berkuliah di kampus Cendikiawan Nusantara, kelas paling buntut dari 4 kelas di jurusan manajemen perbankan yang diisi oleh 17 orang mahasiswa dan mahasiswi.

Kelas yang cukup unik karena salah satu dosen dulu pernah menyamakan bentuk angka 17 yang melambangkan 17 orang dengan bentuk huruf D besar.

"Anggap saja angka 17 berarti simbol dari huruf D...., 17 orang di kelas D mungkin akan lulus bersama - sama." Cetus dosen berkacamata kotak tersebut.


*****


[Tiiiittt.....]

Suara klakson mobil terdengar nyaring di telinga Kening dan teman - temannya, 3 mobil telah berbaris ke belakang dihadapan Kening bersama teman - temannya, mulai dari Sedan hitam, Ayla biru dan Avanza Silver.

Kening dan teman - temannya satu kelas berencana untuk makan bersama ke restoran, makan - makan ini sebagai pesta kemenangan karena berhasil lulus sidang skripsi.

Tetapi karena tidak membawa kendaraan pribadi ke kampus, Kening dan teman - temannya jadi menumpang kendaraan yang kosong.

"Ada yang mau nebeng di mobil gue?"

Seorang pemuda dengan paras agak ketimur tengahan mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil sedannya.

Abel Widi Pramudho adalah mahasiswa paling kaya di angkatan 2015 jurusan manajemen perbankan, orang tua Abel adalah seorang pejabat keuangan di kementerian pajak. Meski kaya raya Abel tidak sombong dan banyak gaya, dirinya sangat karismatik, pandai berbicara, santun dan terlihat sempurna fisiknya di mata para gadis.

Jena mengangkat tangannya, "Iya ada.., gue, kening dan kinansih di mobil lo yaa bel."

Jena menawarkan diri untuk ikut mobil Abel bersama Kening dan juga Kinansih.

"Eeeh gapapa?" Kinansih bertanya kepada Jena.

Kinansih salah satu mahasiswi kelas D sahabat dekat Kening dan Jena, gadis berkacamata dan rambut terikat satu menyamping ini orangnya sedikit pemalu dengan pria.

"Gapapa, mending di mobil abel daripada robby atau sultan, kalo di mobil robby pasti ada fify! Gue males lihat mereka pacaran, tadi aja mereka sempat ciuman depan para dosen selesei sidang!" Tutur Jena.

Jena yang tidak suka dengan gaya pacaran teman sekelasnya ingin menghindari sakit matanya, bukan karena cemburu atau iri tapi bagi Jena hal yang dipertontonkan kedua temannya itu tak layak dilakukan di tempat umum.

"Betul tuh kata jejen," Tambah Kening yang menutup hidungnya sambil berkata, "Di mobil sultan pasti ada fadly yang ngerokok dan sultan yang ngevape!"

Kening tidak nyaman berada satu mobil dengan perokok juga setuju dengan Jena.

Kinansih menganggukan kepalanya. "Baiklah."

Kinansih adalah gadis pemalu yang polos dan tidak mudah menolak permintaan teman - temannya, di awal perkuliahan Kinansih berteman dengan Fify namun karena sering disuruh - suruh membuat Kinansih lama kelamaan tak tahan dan berpindah ke Kening yang lebih melihat dirinya sebagai teman bukan sebagai pembantu.

Ketiga gadis ini sepakat lalu menaiki mobil Abel bersama dengan salah satu mahasiswi kelas D yang sudah naik terlebih dahulu di kursi depan mobilnya Abel.

Imara Eka Mardani gadis berkulit sawo kecoklatan dan berambut keriting agak gimbal ini sangat menyukai Abel yang karismatik.

Semenjak semester 1 Imara sudah jatuh hati dengan Abel tetapi Abel tidak pernah meresponnya, demi bisa dekat dengan Abel Imara sampai masuk ke dalam kelompoknya Fify, Imara rela disuruh - suruh Fify layaknya seorang pembantu sekedar untuk dekati Abel.

The Missing DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang