8. Adu Ketahanan

59 32 2
                                        

Hari berikutnya Kening datang lagi, kini iya masuk ke kamar Endou, ruangan di rumah Endou yang belum pernah ada cewek dari luar bisa masuk dengan mudah.

Atas izin dari Ibunya Endou, Kening naik ke lantai 2 tempat kamar Endou berada. Kening ke kamar Endou untuk mengantarkan makanan yang dibuatnya tadi bersama Ibunya Endou karena Endou menolak makan bersama di meja makan.

Kening inisiatif dengan sengaja mengajukan diri membawa makanan yang dimasaknya kepada Endou.

Ibunya Endou awalnya menolak karena tahu kamar Endou adalah privasi namun Kening yang beralasan ingin melihat Endou mencicipi makanannya sendiri membuat luluh hati Ibunya Endou yang sudah menganggap Kening sebagai pacar Endou sendiri.

"Lo perempuan pertama yang masuk kamar gue!!!"

"Hebat dong."

Kening bangga dengan dirinya, Kening memiliki sifat Overproud tapi tak bisa membedakan mana pujian mana makian, Ia akan selalu membanggakan dirinya sendiri tanpa peduli itu baik atau buruk.

"Itu bukan prestasi yang harus dibanggakan tahu! Siapa sangka kening yang terkenal lemot di kampus bisa sampai senekat ini...... Lo ngelakuan semua ini cuma buat ngebujuk gue ikut itu acara liburan kan!!!"

Kening berdiri sambil berjalan memperhatikan isi kamar Endou yang terlihat biasa saja, tidak ada poster atau pun benda - benda menarik di kamar Endou.

" Kamar lo kenapa kayak engga menarik sie end..... Tidak ada gitu hal yang lo suka selain televisi, video gim dan laptop," Kening diajak bicara malah menatap hal lain di kamar Endou.

"Jangan sok komentar tentang kamar orang!"

"Gue kira lo demen masang foto cewek pakai bikini kayak guntur makanya engga ada orang luar boleh masuk kamar lo." Celetuk iseng Kening.

"Enak saja gue engga seperti itu." Kesal Endou mendengar perkataan Kening yang menganggapnya seorang pria dengan pikiran nakal, "Benar - benar nyebelin lo yaa sampai cerita soal liburan ke mama juga!"

"Loh kok tahu....."

"Kok tahu,,, kok tahu,,,, lo kemarinkan ngobrol banyak sama mama waktu bikin daging kan! Mama yang bilang dan sekarang mama juga yang nyuruh gue ikut buat jagain lo biar engga kelelep di pantai!"

Endou kesal melempar batal besar dari kasurnya ke arah Kening yang duduk di lantai. Kening dengan singgap menangkap bantal tersebut.

"Ga boleh gitu end!" Bantal itu lalu dipeluk oleh Kening. "Gue bakalan terus datang ke rumah lo sampai lo mau ikut liburan heeeeheeeheeee...." Tawa jahat Kening.

"Jadi begitu cara main lo, oke kita lihat siapa yang bertahan sampai akhir!!!" Secara tidak langsung Kening telah membuat Endou kesal, " Ini rumah gue engga mungkin gue kalah."

Keduanya kini mengibarkan bendera perang untuk saling adu ketahanan, Kening duluan kah yang akan tidak bertamu lagi ke rumah Endou atau Endou yang menyerah dengan usaha Kening lalu ikut liburan.

Kening tak bisa mundur lagi Ia harus siap dengan yang akan terjadi nanti dengan dirinya dan Endou, Kening tak mau bermusuhan dengan Endou Ia hanya ingin Endou ikut liburan agar dirinya tidak menjadi pembantu Fify dan teman - teman lainnya.

Mungkin caranya akan agak keterlaluan namun Kening akan berusaha sesabar mungkin menghadapi Endou.


****


Hari - hari berikutnya menjadi medan perang bagi Endou dan Kening, keduanya bersikukuh untuk saling menaklukan satu sama lain. Kening yang berusaha menarik Endou untuk keluar dari zona damainya dan Endou yang bertahan di zona damainya.

Hampir tiap hari Kening datang ke rumah Endou, disana Kening disambut baik oleh ibunya Endou namun tidak oleh Endou.

Endou selalu mengerjai Kening saat ada dirumahnya mulai dari menyiapkan ember berisi air di atas pintu saat Kening akan masuk ke kamarnya, menukar garam dan gula ketika Kening membantu Ibunya memasak, membuang sandal Kening ke dalam selokan air sampai mengunci Kening di gudang dalam rumahnya.

"Buka pintunya endooooooh!"

"Bodo, emang gue pikirin....."

"Ada kecoa disini!"

"Biarin, biar tuh kecoa nempel dipaha lo...."

Semua kelakuan Endou benar - benar membuat Kening tidak habis pikir dengan Endou, Endou yang dikenal pendiam, misterius dan tak suka ikut campur ternyata bisa berbuat sejahil itu terhadap seorang wanita.

Sungguh sesuatu yang diluar perkiraan Kening!

Namun demi janjinya pada Moka, Kening akan bertahan dan bersabar. Kening tak pernah marah ataupun menangis meski berulang kali dikerjai oleh Endou, Kening selalu tersenyum bahkan beberapa kali Kening terlihat seperti orang bodoh hanya karena tidak mau Ibunya Endou terlalu membela dirinya.

Kegigihan Kening perlahan membuat Endou jadi sering memperhatikan Kening, Ia yang merupakan anak tunggal seperti merasa memiliki adik perempuan yang keras kepala namun tidak cengeng.

Keberadaan Kening layaknya menjadi teman bicara sekaligus bahan keisengan Endou.

Suatu siang Kening yang sedang sendirian memasak di dapur didatangi oleh Endou yang baru saja kembali dari warung membawa bungkusan berisi macam - macam cemilan.

"Masih kuat lo!!!"

"Apa sih! Jangan ganggu gue lagi masak deh...... Lo mau makan keasinan lagi!" Balas Kening tanpa sungkan, Ia sudah merasa tak takut dengan kejahilan Endou, " Gue udah coba yang diwadah merah itu garam bukan gula!"

"Oh jadi mama sudah menukarnya hahahahaa.... Gue kira belum!"

"Harusnya lo tanggung jawab dengan keisengan lo!!!"

Kening memasang muka kesal sambil mengaduk kuah soto yang sedang dibuatnya, melihat Kening yang jutek padanya, Endou mengambil sesuatu dari dalam bungkusan yang dibawanya.

" Ini coklat buat lo! Mau tidak?"

Tangan Endou menjulurkan sebuah coklat batangan besar merek Silverking kepada Kening.

"Coklat!" Mata Kening berbintang - bintang melihat coklat gede, " Benar itu buat gue?"

"Iya dong sini ambil!"

Rayu Endou yang sudah mempersiapkan sesuatu. Tanpa merasa curiga sama sekali Kening pun mendekati Endou dan mengambil coklat pemberian Endou.

Tetapi saat tangan Kening mengarah untuk meraih coklatnya, Endou mendadak membalikan tangannya sehingga kemasan coklat pun ikut terbalik memunculkan Kecoa yang sebelumnya sudah ditempel dibagian bawah bungkus kemasan coklat.

"Kyyyaaaaahhh kecowaaa!!!!" Kening berteriak nyaring saat tangannya hampir meraih Kecoa tersebut, Kening pun sontak menjauh karena takut kecoanya bisa terbang.

Wajah Kening yang terkejut bercampur takut membuat Endou tertawa lepas, "Haaahhaa.... Haaa..... Haaaaaa...." Endou lalu mencopot Kecoa dari bungkus kemasan coklat yang ternyata hanya mainan karet kemudian melemparnya pada Kening, "Tangkap ini......."

Tertawa puas Endou segera lari ke kamarnya. Lagi - lagi Kening dikerjai oleh Endou, Kening payah terus menjadi bulan bulanan kejahilan Endou, sifat polosnya mudah ditipu oleh Endou terlebih lagi Kening memang ceroboh dan lemot dari sananya.





Bersambung~

Terima kasih sudah membaca The Missing D.

Bagimana menurut kalian, silahkan tinggalkan komentarnya yaaa!

Jangan lupa berikan bintang dan juga masukan kedalam perpustakaan kalian bila kalian menyukainya.

Klik Next untuk lanjut chapter berikutnya.

The Missing DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang