Moka Sachika mahasiswi semester akhir kelas D jurusan manajemen perbankan Universitas Cendikiawan Nusantara meninggal bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 5 gedung pertokoan di dekat tempat tinggalnya pada awal tahun 2019.
Kabar duka Moka membuat terkejut teman - teman sekelasnya, pasalnya Moka adalah gadis periang yang selalu tersenyum dan bersemangat, Moka juga mahasiswi yang aktif dalam perkuliahan dan merupakan mahasiswi berprestasi 3 besar di kelasnya selain Endou dan Abel.
Moka merupakan sahabat dekat dari Kening, Jena dan Kinansih. Mereka adalah 4 sekawan yang selalu bersama di Universitas Cendikiawan Nusantara, persahabatan mereka sudah terjalin sejak awal perkuliahan.
Rasa kehilangan begitu besar dirasakan ketiganya saat menghadiri pemakaman Moka, terutama bagi Kening yang sudah menganggap Moka seperti kakaknya sendiri.
Keluarga mengungkapkan alasan kematian Moka karena depresi berat saat sedang menyusun skripsi, namun itu terdengar aneh bagi Kening karena Kening tahu Moka adalah gadis yang sudah mempersiapkan bahan skripsinya sejak semester 3 dan selalu merasa percaya diri ketika ditanya mengenai skripsinya.
Sebelumnya Kening, Jena, Kinansih dan Moka berjanji untuk lulus bersama dan selalu bersahabat sampai mereka jadi nenek - nenek yang memiliki cucu. Tetapi angan - angan kecil itu tidak bisa terjadi karena Moka harus berpulang kehadapan yang maha kuasa lebih dulu.
Di hari pemakaman Moka, Wajah Kening tampak murung karena banyak teman sekelasnya yang tidak hadir, selain Jena dan Kinansih Ia hanya melihat Endou, Darren, dan Giska saja yang datang saat itu.
Hati kecil Kening bersedih hingga terlontar dalam hatinya saat menatap batu nisan di makam Moka bahwa Ia berjanji akan membawa seluruh mahasiswa kelas D untuk datang berkunjung ke makam Moka meski hanya sekali saja.
Sekarang berkat usaha kerasnya membujuk Endou ikut acara liburan maka Kening akhirnya mampu memenuhi janji tersebut. Janji yang terlontar dari lubuk hatinya yang sangat kecewa terhadap arti sebuah pertemanan kini bisa terpenuhi.
*****
Perumahan griya arjuna salah satu perumahan elit dengan konsep rumah - rumah asia seperti Malaysia, Korea, Thailand, dan lain - lain adalah perumahan tempat tinggal Abel, salah satu rumah megah yang berada di dalam perumahan ini adalah rumah milik Abel yang sengaja orang tuanya berikan.
Abel sering menjadikan rumahnya ini sebagai markas berkumpul teman - temannya, disana Abel tinggal bersama beberapa orang pembantu dan supir. Tinggal di rumah bak Istana membuat Abel bebas melakukan apa saja tanpa ada yang melarang.
Dengan hanya mengenakan celana boxer Abel berjalan keluar dari dalam rumah megahnya membawa sepanci popcorn yang baru saja dibuatkan oleh pembantunya, Abel berjalan menuju kolam berenang yang berada di samping rumahnya.
Dengan wajah yang suntuk Abel menghampiri Sultan yang sedang tiduran berjemur lalu melemparkan panci berisi popcorn tadi kepada Sultan.
"Tangkap boss!!!" Ucap Abel semena - mena.
Dari balik kacamata hitamnya Sultan yang melihat panci terbang kearahnya spontan menangkap panci tersebut dengan kedua tangannya.
"Asu onta panas!!!" Keluh Sultan merasakan pantat panci yang masih panas.
Tak mempedulikan perkataan Sultan, Abel langsung duduk di sebelah Fadly yang baru saja keluar dari kolam berenang.
Pagi ini perilaku Abel mendadak berubah tampak seperti orang yang sedang kesal dan Badmood. Orang - orang dalam rumahnya diperlakukan seenaknya tanpa peduli bahwa hal yang dilakukannya bisa membuat orang lain terluka atau marah.
" Tuh ponsel lo dah gue selamatin.., makasihnya dong!!!" Tunjuk Fadly pada sebuah ponsel basah tertutup handuk.
Sudah ditolong Fadly tapi Abel malahan marah - marah. "Berisik Anjing!!!" Balas Abel yang marah menendang kursi di sebelahnya.
Sebelumnya Abel yang sedang bersantai bersama Sultan, Fadly, dan Robert di kolam renang rumahnya tak menyangka bahwa Kening dalam waktu 1 bulan lebih berhasil mengajak Endou untuk ikut liburan bersamanya.
Abel dan teman - temannya sudah sangat percaya diri kalau Kening akan gagal tiba - tiba bak tersambar petir milik dewa petir Zeus mendapati pesan dari Kening di grup WA mahasiswa kelas D.
Keberhasilan Kening membujuk Endou membuatnya menang melawan Abel, Abel yang sudah berpikir bisa memperbudak Kening pun murka karena kalah dari seseorang yang selalu dipandangnya sebelah mata.
"Udah lah bel kita tinggal datang ke kuburan apa susahnya sie!" Fadly berusaha menenangkan Abel yang terus diam dalam marah.
"Lo kira onta bakalan mau, justru kemarin abel mengiyakan karena berpikir si lemot akan kalah dan bisa jadiin pembantu pas liburan! Lo tahukan maunya onta apa!" Sultan menanggapi perkataan Fadly yang tak dibalas oleh Abel.
Abel hanya diam dengan muka kesal tak beralasan, bathinnya tidak terima kalah begitu saja. Abel sudah memprediksi kalau Endou tidak akan ikut namun kenyataannya terbalik, kini Abel harus menerima kenyataan memenuhi tantangan dari Kening datang ke makam Moka.
Pemakaman bukanlah tempat yang Abel suka untuk datangi dari dulu, kini karena kalah dari seorang gadis lemot, Abel harus datang ke tempat yang dibencinya.
Sungguh murka hati Abel.
Bersambung~
Terima kasih sudah membaca The Missing D.
Bagimana menurut kalian, silahkan tinggalkan komentarnya yaaa!
Jangan lupa berikan bintang dan juga masukan kedalam perpustakaan kalian bila kalian menyukainya.
Klik Next untuk lanjut chapter berikutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing D
Novela JuvenilJangan lupa untuk follow authornya dulu sebelum membaca. Terima kasih.... Setelah pengumuman kelulusan sidang skripsi, Kening bersama teman - temannya merencanakan acara jalan - jalan ke sebuah pulau untuk mengisi masa - masa akhir kehidupan perkuli...