14

620 108 32
                                    

INVISIBLE STRING

HunKai Fanfiction

Sehun and Jongin

Angst, Romance, and Drama

Warning : BL, Typo, Tema pasaran

Halow am bek. Awas kesandung typo, terima kasih untuk Vote dan Komen di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini ya. Selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera.

Previous

"Tidak ada gunanya memikirkan sesuatu yang membuatmu sedih."

"Aku memberimu waktu untuk berduka, aku juga ingin kau memberiku waktu untuk itu. Meskipun secara tekhnis keluargaku tidak mati. Kau tahulah maksudku." Ucap Jongin pelan kemudian menyandarkan punggungnya pada kursi nyaman yang dia duduki.

"Baiklah, aku akan memberimu waktu untuk berduka, sampai kau merasa bahwa semuanya sudah cukup."

"Terima kasih, Sehun."

"Tidak masalah, Jongin."

BAB EMPAT BELAS

Jongin memang belum pernah berkunjung langsung ke rumah Sehun atau lebih tepatnya salah satu rumah Sehun di Seoul. Ini rumah yang menakjubkan, bukan sesuatu yang dilebih-lebihkan atau mengejutkan. Sehun mengangkat tubuh Jongin keluar dari mobil dan orang-orang yang bekerja di rumah Sehun membantu mengeluarkan barang-barang Jongin dan Sehun dari bagasi mobil, termasuk kursi roda Jongin. Sementara Nenek Daisy harus mampir ke kantor puterinya sebentar untuk membahas sesuatu, Jongin yakin salah satunya adalah membahas tentang dirinya.

"Ibuku belum kembali dari kantor, tapi beliau berjanji akan segera pulang, sekitar dua jam lagi sampai di rumah ini." Terang Sehun kepada Jongin.

"Iya." Balas Jongin pelan.

"Aku akan membawamu ke kamarku dulu, akan aku tunjukan kepadamu seperti apa kamarku." Kekeh Sehun.

"Kamar yang tidak kau tempati?"

"Sudah lama tidak aku tempati, lebih tepatnya. Ini rumah yang berbeda dari rumah masa kecilku, setelah ayah dan adikku meninggal. Ibu memutuskan untuk pindah rumah, meskipun pada akhirnya aku tinggal dengan Nenek di Jeju."

"Kau ingin menunjukan kepadaku kamar yang sudah lama tidak kau tempati itu?"

"Iya, hanya beberapa hari aku menempati kamar itu, sebelum aku akhirnya pindah ke rumah Nenek Daisy. Aku pikir banyak barang-barang yang masih sama seperti saat aku meninggalkan rumah ini."

"Hmm." Jongin menggumam memberi jawaban sambil berpegangan pada kedua bahu Sehun.

"Kakimu sakit? Atau ada dari bagian tubuhmu yang sakit?"

"Sejauh ini aku baik-baik saja." Jawab Jongin.

"Katakan jika kau merasa tidak nyaman."

"Iya." Balas Jongin pelan.

"Aku pikir kau harus istirahat dulu di kamarku, lalu makan, dan setelah itu akan aku tunjukan setiap sudut rumah ini. Kau akan puas melihat-lihat setiap detail rumah ini, biar aku yang menjadi pemandu wisatamu." Ucap Sehun dengan nada bercanda.

Jongin tertawa mendengar ucapan Sehun yang menurutnya lucu itu. Sehun tersenyum sambil menatap kedua mata Jongin untuk beberapa saat, Jongin bersamanya, itu sudah lebih dari cukup bagi Sehun.

"Kau menyusul kami sedikit lebih lambat, apa kau mengatakan sesuatu kepada keluargaku?"

"Maksudmu saat di pertemuan terakhir itu?"

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang