48 (END)

1K 131 66
                                    

INVISIBLE STRING

HunKai Fanfiction

Sehun and Jongin

Angst, Romance, and Drama

Warning : BL, Typo, Tema pasaran, Mpreg.

Halo am bek, awas kesandung typo. Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen sebanyak-banyaknya. Selamat membaca, semoga terhibur. Dan sampai jumpa di cerita dan kesempatan yang lain.

Previous

"Terima kasih sudah datang ke sini dan memberikan buket bunga yang cantik untuk Mia."

Jongin mengangguk pelan. Dia tidak mengatakan apa-apa dan pergi meninggalkan area pemakaman pribadi milik keluarga Florence ini. Soohyun menatap punggung Jongin dan melihat bagaimana Sehun melindungi Jongin.

"Kau sudah bertemu dengan orang yang tepat, Jongin. Maafkan Ayah, Jongin." Ucap Soohyun kemudian tersenyum sedih.

Dia kehilangan Mia, tapi sekarang dia sadar bahwa jauh sebelum Mia, dia sudah kehilangan Jongin, tapi yang berbeda adalah kehilangan Jongin atas dasar keinginannya sendiri. Jadi, jika sekarang dia ingin Jongin kembali menjadi anaknya, bukankah itu sangat egois dan tidak tahu malu?

Di bangku penumpang belakang Sehun menatap Jongin.

"Kau baik-baik saja?" Sehun bertanya pelan.

"Iya, aku baik-baik saja." Jawab Jongin.

"Mengenai permintaan maaf ayahmu, bagaimana tanggapanmu?"

"Aku menerimanya." Jawab Jongin. "Rasanya cukup melegakan."

"Apa kau akan memperbaiki hubunganmu dengan ayahmu? Atau dengan keluargamu?"

Jongin menggeleng pelan. "Aku belum memutuskan apapun, aku tidak ingin memikirkannya sekarang." Jawab Jongin.

"Baiklah, apapun keputusanmu." Balas Sehun kemudian menggenggam tangan kanan Jongin, menarik pelan tangan kanan Jongin untuk membuat Jongin bersandar pada bahu kirinya.

"Kau tidak perlu memikirkan semuanya sekarang." Ucap Sehun kepada Jongin.

EMPAT PULUH DELAPAN

"Maafkan aku." Ucap Jongin.

"Apa? Kenapa meminta maaf?" Sehun bertanya bingung karena mereka baru saja kembali dari area pemakaman, baru mengganti pakaian, dan bersiap untuk makan siang bersama. Kenapa Jongin tiba-tiba meminta maaf?

"Karena aku selalu membuatmu kerepotan, ditambah lagi sifat plin-planku yang menyebalkan. Aku memang memintamu membalas dendam karena saat itu aku benar-benar marah atas perlakuan keluargaku, tapi saat ada hal sangat buruk terjadi di luar perkiraanku, aku merasa menyesal. Jika aku berada di posisimu pasti aku sudah menembakmu karena kau sangat menyebalkan." Ucap Jongin kemudian tertawa pelan.

"Pada akhirnya aku tetap tidak tega, tetap tidak bisa melepaskan keluargaku begitu saja. Aku berharap mereka merasakan penderitaanku, tapi saat sesuatu terjadi melebihi perkiraanku, aku merasa menyesal."

"Aku memang sangat menyebalkan, maafkan aku. Aku bahkan membenci diriku sendiri yang seperti ini. Aku pikir, memang sebaiknya saat itu aku mati saja, supaya kau juga tidak kerepotan mengurusku."

"Semua hanya ada di dalam kepalamu." Ucap Sehun membalas Jongin. "Berpikir jika kau menyebalkan, merepotkan, tidak berguna, lebih baik menghilang saja, lebih baik mati saja, semua hanya ada di dalam kepalamu. Aku tidak menganggapmu seperti itu. Kau memintaku membalas dendam karena kau merasa semua perbuatan keluargamu sudah berlebihan, itu hal yang wajar. Saat mereka mendapatkan penderitaan yang melebihi perkiraanmu dan kau merasa tidak tega, itu hal yang wajar. Meskipun jujur, awalnya aku juga merasa kesal, tapi setelah aku memikirkannya ulang, aku bisa mengerti. Hal seperti itu wajar kau rasakan."

INVISIBLE STRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang