Hari senin yang melelahkan. Sepulang dari Desa, Naruto mengalami demam ringan karena lelehan dan juga akibat terkena air hujan. Ia minum obat lalu tidur namun
keesokan paginya harus siap pergi bekerja.
Ia harus tetap profesional meski lelah menghantamnya.“Bagaimana dengan persiapan untuk rapat siang nanti? Apa kamu sudah menyiapkan semuanya?” tanya Kakashi yang baru saja keluar dari ruangan Sasuke sambil membawa beberapa berkas. Ia kembali duduk di kursinya dan mengerjakan tugas miliknya.
“Sedikit lagi selesai. Ruangannya juga sudah di siapkan dengan baik.” jawab Naruto mantap.
“Lalu bagaimana dengan peserta dan bahan?”
“Semua peserta sudah di beritahu dan bahan rapat sedang di persiapkan.”
“Bagus.” Kakashi mengangguk puas. Ia melirik Naruto yang terlihat fokus dan jari-jemarinya terlihat sangat cepat bermain di atas keyboard komputer. Dia sedang mengejar waktu meski wajahnya terlihat merah karena demam.
“Selesai rapat, istirahatlah. Sasuke bisa mengamuk seperti monster jika tahu calon istrinya sakit.” celetuk Kakashi.
Naruto menoleh cepat menatap Kakashi terkejut, “Apa?” tanyanya tidak mengerti tapi Kakashi malah tersenyum penuh arti.
“Kenapa? Kenapa tersenyum seperti itu?” Naruto menatap Kakashi takut.
“Tidak ada.” Kakashi terkekeh pelan.
Naruto kembali melanjutkan tugasnya meski detak jantungnya kini terasa menggila di dalam dada karena pernyataan dari Kakashi.
“Lanjutkan saja pekerjaanmu itu, Naruto.” Kakashi terkekeh pelan meliriknya sekilas.
Naruto kembali melihat ke layar komputer meski kini pikirannya jadi bercabang. Sialan Uchiha! Mulut siapa yang sudah bocor dengan seenak jidatnya. Ryosuke Ryusuke? Daisuke? Rei? Atau Sasuke sendiri?
oOo
Sakura benar-benar tidak memiliki jalan keluar. Di sisi lain dia merasa enggan dan jijik tapi di sisi lain hanya ada Sasuke yang bisa menyelamatkannya dari krisisnya
saat ini. Mengelus perutnya yang sedikit membuncit, dirinya yakin Sasuke pasti mau bertanggung jawab karena jika tidak. Karir pria itu akan ia hancurkan.Sepulang dari rumah sakit, ia segera pergi menuju kantor Uchiha Group dimana Sasuke berada saat ini. Ia segera menemui resepsionis yang sudah sangat mengenali
dirinya.“Sudah membuat janji?”
“Katakan saja kepadanya saya ingin bertemu untuk membicarakan hal yang sangat penting dan ini darurat.”
ujar Sakura to the point.Resepsionis cantik itu hanya bisa mengangguk pasrah. Sudah dua bulan lamanya Sakura tidak pernah lagi
datang dan sekarang dia datang.“Silahkan langsung ke ruangan Uchiha-sama.” ujar
resepsionis setelah menghubungi Kakashi.“Oke! Thanks!” ia tersenyum dan berlalu menuju lift.
oOo
“Apa yang dia inginkan?” gumam Kakashi setelah menerima telpon dari resepsionis.
Ia memilih untuk menyetujuinya lalu pergi ke ruangan Sasuke untuk melaporkannya.Sasuke hanya diam mendengarkan. Ia juga penasaran apa yang Sakura inginkan. Ia masih ingat saat Sakura menatapnya takut dan juga jijik. Malam itu mereka mabuk
dan tidur bersama di apartemen Sakura lalu ke esokan paginya yang sadar adalah Ryusuke. Ryusuke menangis takut melihat ada Sakura di sampingnya, tak lama malah
sosok Ryosuke yang muncul lalu melihat Sakura dengan pandangan jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love DID [TERSEDIA PDF]
FanfictionUchiha Sasuke seorang CEO muda yang memiliki kepribadian ganda yang suatu hari tersesat dan di bawah oleh Naruto yang merasa kasihan tanpa tahu jika pria yang dia selamatkan adalah CEO tempat ia di terima kerja.