“Seseorang akan kesenangan untuk besok.” ucap Rei pelan.
“Maksudnya?” sahut Naruto tidak mengerti.
“Ryosuke.” bisik Rei pelan.
Naruto mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, “Kau akan pergi?” bisiknya pelan.
“Aku tidak pergi. Aku hanya tidur, lagipula aku tidak terlalu suka dengan orang lain kecuali kamu.” jawabnya.
Kedua pipi Naruto bersemu merah mendengarnya dan Rei tersenyum puas melihatnya.
“Hei ada apa ini bisik-bisik.” Kushina menyela keduanya lalu meletakan sepotong daging di mangkuk nasi Rei lalu memberikannya juga ke mangkuk Toneri, “Makanlah ini daging segar.” ujarnya.
“Terima kasih, bibi.” Toneri tersenyum lembut.
“Ini sangat enak.” komentar Rei.
“Tentu saja! Bukankah kau mau belajar masak dengan bibi!” sahut Kushina.
“Tentu saja, besok.” jawabnya.
“Baik. Besok kita akan masak banyak makanan!” seru Kushina semangat.
Mereka makan dengan tenang seraya sesekali bercerita lalu Naruto dan Toneri mencuci piring sementara Rei membersihkan diri sebelum tidur. Air yang dingin bukanlah suatu halangan untuknya. Ia kembali masuk ke dalam kamar Naruto dan membereskan barang-barangnya.
“Hei, bagaimana jika besok bukan Ryo?” ujar Naruto pelan seraya memasuki kamar dan melihat Rei membereskan laptop dan beberapa berkas.
“Tenang saja, aku yang mengatur kesadaran mereka semua.”
“Hah? Kau? Bi-bisa di atur?” Naruto hampir tidak percaya.
Rei tersenyum miring, “Tanpa izin dariku, mereka semua tidak akan bisa keluar. Jika aku berkehendak maka mereka semua akan terkurung dan kondisi tubuh ini akan koma.” bisiknya dan Naruto syok mendengarnya.
“Tunggu ... Aku tidak mengerti, bukankah kepribadian ganda tidak ....”
“Kami berbeda dan kondisi kami tidak akan bisa di jelaskan secara medis.” sahut Rei menatap Naruto serius, “Apa? Kau pikir aku iblis?” tanyanya dengan sebelah alis terangkat dan Naruto tanpa sadar mengangguk.
Rei mendengus geli mendengarnya kemudian ia beranjak berdiri, “Sebenarnya aku ingin tidur di kamar ini seraya memelukmu tapi itu tidak mungkin.” ujarnya mendekati Naruto dan Naruto tanpa sadar melangkah mundur hingga menabrak pintu kamar yang tertutup.
“Kau tahu ... Kau gadis pertama yang membuat kami semua menggila.” bisik Rei sensual di telinga Naruto hingga gadis itu merinding di buatnya dan berusaha untuk mendorong tubuh Rei menjauh darinya tapi pria itu tidak bergeser sedikitpun. Jarak mereka begitu dekat hingga Rei pasti bisa mendengar suara detak jantungnya.
“Ka-kau terlalu dekat ....” ucap Naruto takut-takut.
“Ternyata tidak sia-sia melepaskan bocah itu keluar. Dia membawa kami semua untuk bertemu denganmu.”
“Ryu ... Anak baik.” ucap Naruto pelan.
“Iya, dia anak yang baik dan sedikit menyebalkan. Aku ingin mengurungnya lama.”
Naruto lantas mendongak menatap kedua mata Rei yang secara tidak sengaja secara sekilas berubah warna menjadi merah untuk beberapa detik lalu kembali berubah menjadi hitam.
“Jadilah milik kami, Naruto.” ujar Rei penuh penekanan.
oOo
KAMU SEDANG MEMBACA
Love DID [TERSEDIA PDF]
FanficUchiha Sasuke seorang CEO muda yang memiliki kepribadian ganda yang suatu hari tersesat dan di bawah oleh Naruto yang merasa kasihan tanpa tahu jika pria yang dia selamatkan adalah CEO tempat ia di terima kerja.