LOVE DID 5

1.8K 269 10
                                    

Otanjoubi omedettou Sasuke-chan🥳
Semoga kamu selalu memberikan inspirasi untuk Mitsuki agar terus berkarya di SFN dengan alur yang bagus hihi💐🥰

.

.

"Tidak ada satupun yang tahu, hanya saya dan satu lagi pria yang kemarin."

"Kenapa?"

"Jika mereka tahu, maka posisi Sasuke sebagai calon pewaris perusahaan akan di cabut karena di anggap tidak layak."

"Aa," Naruto mengangguk pelan dan di dalam hatinya ia bersyukur bukan terlahir dalam keluarga kaya raya seperti Sasuke. Dia tidak perlu berebut kedudukan dengan saudara-saudaranya, mereka hanya akan memperebutkan semangka dingin dan ice cream di dalam kulkas ketika musim panas lalu berakhir dengan pukulan maut dari ibunya,

"Lalu apa yang akan kamu lakukan untuk Sasuke?"

"Sasuke harus datang meski keadaannya seperti itu." Kakashi menghela napas pendek melirik ke arah Sasuke yang masih memakan ice creamnya tapi,

"Sasuke?"

"Apa?" sahut Sasuke dengan tatapan tajam. Ia pergi menuju wastafel untuk membersihkan pipi dan dagunya dari bekas ice cream, kemudian mengambil ice cream mangkuk dari kulkas.

"Bocah menjijikan." gumamnya mendudukan diri si sofa single dan baru menyadari ada Naruto, "Oh onna, kau ada disini?" tanyanya.

"Hah!" Naruto mendengus sebal melihat siapa yang saat ini ada di depannya. Si sombong tidak tahu diri, "Iya." sahut Naruto pelan.

"Kamu terlihat cantik seperti remaja." puji Sasuke di luar dugaan.

"Tentu saja aku ini sangat cantik! Matamu saja buta selama ini tidak tahu jika aku sangat cantik!"

"Jangan membuatku ingin muntah saat ini, onna!"

oOo

Secara tiba-tiba karakter Sasuke kembali berubah, dan Naruto tidak menyukainya karena yang muncul adalah sosok Sasuke yang sangat sombong dan menyebalkan. Naruto memperhatikan sosok Sasuke yang sombong itu sedang mengejerkan tugasnya di bantu oleh Kakashi. Kakashi terlihat lega karena pekerjaan yang tadi terasa sulit, sekarang jauh lebih mudah berkat Sasuke.

"Sasuke kembali normalkan, saya mau pulang." ujar Naruto tiba-tiba karena bosan melihat mereka bekerja.

"Oh tentu, saya akan meminta supir untuk mengantar."

"Oh tidak usah, saya bisa naik bis." tolak Naruto halus.

"Tidak bisa begitu, saya sudah menjemput anda tadi jadi izinkan saya mengantar anda dengan supir pribadi. Maaf tidak mengantar anda secara langsung karena pekerjaan saya belum selesai."

"Hm ya sudah, lanjutkan saja pekerjaan kamu. Saya akan pulang dengan supir yang kamu minta."

"Terima kasih."

"Hei onna, terima kasih sudah menjaga saya kemarin."

"Hm ya, lain kali kau harus mengingat alamat rumahmu sendiri agar tidak menyusahkan orang lain."

"Akan saya ingat."

"Bagus." Naruto mengangguk pelan, ia keluar dari apartemen Sasuke saat supir yang di mintanya sudah tiba. Naruto memilih untuk di antar ke cafe tempatnya bekerja karena satu jam lagi ada siftnya.

Naruto memperhatikan pemandangan kota yang indah dari balik kaca jendela mobil. Ini adalah kedua kalinya dia naik dan duduk di dalam mobil mewah, yang pertama adalah tadi ketika Kakashi datang menjemput. Kursi yang dia duduki terasa nyaman dan juga sangat halus. Ia tersenyum membayangkan jika di masa depan nanti, setiap hari ia akan duduk di dalam mobil mewah seperti ini.

Love DID [TERSEDIA PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang