Sasuke benar-benar sangat menyebalkan sekali! Naruto hanya bisa menghela napas dan rasanya ingin sekali menangis karena kelakukan Sasuke yang cukup keterlaluan dengan merusak kencannya bersama Toneri senpai.
"Berhenti mengikutiku!" seru Naruto kesal menatap Sasuke.
"Aku tidak mengikutimu bibi!" Sasuke berdesis. Ia berjalan mendekati salah stand dan melihat-lihat sejenak. Setelah Naruto melihat kelakukannya dan pergi, Sasuke kembali mendekati dengan berpura-pura melihat stand makanan dan juga aksesoris.
"Naruto!"
Naruto berhenti, ia berbalik ketika Toneri datang menghampirinya dengan membawakan dua ice cream rasa coklat.
"Untukmu."
"Terima kasih." Naruto menerimanya dengan senang hati. Ia mengulum senyum bahagia dengan menjilat ice cremanya dengan perlahan.
"Oh kau baik sekali terima kasih!" Sasuke merampas ice cream dari tangan Toneri, "Satu untukku dan satu untuk Naruto. Lalu dimana untukmu?" tanyanya dengan wajah tanpa dosa memakan ice cream milik Toneri dengan sekali gigitan tinggal setengah.
"Sasukeeeee!"
"Iya bibi?" sahut Sasuke dengan senyuman memikat.
"Kau menyebalkan!"
"Naruto, ice creammu terlihat enak." Toneri mendekat dan menjilat ice cream di tangan Naruto dengan gerakan sensual di mata Sasuke.
Naruto tidak bisa berkata-kata. Wajahnya merah padam tapi setelah Toneri menyingkir, Sasuke melakukan hal tidak terduga.
"Ada bekas ice cream disini!" Sasuke mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto untuk mengecup bekas ice cream di bibir atas Naruto, "Selesai!" Sasuke beranjak pergi seraya melanjutkan makan ice cream di tangannya.
"Sasuke temeeeeeee!"
Toneri masih syok dan tersadar saat ponselnya bergetar, "Maaf!" Toneri segera mengangkat telponnya dan kembali menyimpan ponsel itu ke dalam saku.
"Maaf Naruto, aku harus kembali ke rumah sakit sekarang. Ada operasi mendadak dan tidak ada Dokter yang bisa melakukannya."
"Oh baiklah, maaf untuk malam ini Toneri senpai."
"Tidak apa, aku mengerti." Toneri tersenyum lembut menyentuh kepala Naruto.
"Sampai jumpa dan hati-hati di jalan, Toneri senpai."
"Kamu juga hati-hati." Toneri mengangguk, melirik singkat ke arah Sasuke lalu berlari cepat meninggalkan Naruto.
Sasuke yang melihatnya datang menghampiri Naruto, "Kemana dia pergi, bibi?" tanyanya setelah ice creamnya habis.
"Ada operasi mendadak, dia seorang Dokter." jawab Naruto pelan. Ia menoleh cepat menatap Sasuke tajam, "Kau merusak saja!" desisnya.
"Bibi apa kakimu baik-baik saja? Kemarin aku meninggalkanmu dengan kaki terluka." Sasuke berjongkok di hadapan Naruto dengan mata terfokus pada kaki Naruto yang mengenakan sepatu.
Naruto tidak bisa langsung menjawab. Ia tidak percaya jika Sasuke mengingat soalnya kakinya, "Sebelum Kakashi memberitahu namamu adalah Sasuke, siapa nama aslimu sebenarnya?" tanya Naruto pelan.
"Kenapa?" tanya Sasuke menatap Naruto bingung.
"Agar aku bisa membedakan kalian dan memanggilmu dengan nama aslimu." jawab Naruto pelan.
"Ryosuke." jawabnya tersenyum tipis, "Ingat hanya kamu yang boleh memanggilku Ryosuke!" tambahnya.
"Hm!" Naruto berbalik pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love DID [TERSEDIA PDF]
Fiksi PenggemarUchiha Sasuke seorang CEO muda yang memiliki kepribadian ganda yang suatu hari tersesat dan di bawah oleh Naruto yang merasa kasihan tanpa tahu jika pria yang dia selamatkan adalah CEO tempat ia di terima kerja.