Bab 16 : Teman Baru

28 3 0
                                    

••••••

Disuatu sore Kenaan tengah disibukan untuk mempertampan diri. Dia harus terlihat tampan bukan? Saat dirinya akan bertemu kembali dengan pujaan hatinya.

Kemarin Rena mengajaknya untuk bermain bersama dan Rena juga sudah memberitahu lokasinya, tinggal Kenaan pergi kesana dan Rena akan menunggunya disana.

Setelah siap Kenaan pun pergi keluar kamar dengan tangan memain-main kan kunci mobil. Teman sefakultas dan teman se-kosannya yaitu Rendi, sedang duduk diruang depan.

"Nan, mau kemana lo?" Tanya Rendi.

"Mau jalan sama gebetan." Jawab Kenaan dan langsung pergi menuju luar. Sesampainya diluar, dia menyalakan mobilnya yang akan ia pakai.

Dengan senyum merekah, Kenaan menjalankan mobil menyusuri kota Jogja dan menuju tempat yang dimaksud oleh Rena.

Butuh beberapa menit untuk sampai kesana, dan akhirnya Kenaan pun sampai di parkiran tempat itu. Sebelum masuk dia membeli tiket terlebih dahulu. Jika tidak, dia tidak akan diberi izin masuk.

Setelah mendapatkan tiket dan berjalan masuk. Kenaan mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaan Rena. Karena Rena tak kunjung ditemukan, Kenaan pun mencoba cara lain yaitu menelpon Rena.

Rena cepat menjawab teleponnya, Kenaan pun menempelkan ponselnya ke telinga.

"Hallo, Ren. Gue udah di deket pintu masuk."

"Ouh udah nyampe. Lo bagian belakangnya aja, deket Gazebo nah gue disampingnya."

"Oke gue kesana. Tapi jangan dimatiin dulu."

"Iya iya. Kalau udah liat gazebo bilang."

"Oke."

Kenaan pun berjalan menuju yang diarahkan Rena. Dirinya terus berjalan dan mencari keberadaan sebuah Gazebo. Setelah berjalan lumayan jauh dari pintu masuk, akhirnya dia melihat sebuah gazebo.

"Gue udah lihat Gazebo. Lo dimana, Ren?" Ucap Kenaan pada ponselnya yang masih tersambung telepon dengan Rena.

"Gue disampingnya... Ah! Gue liat lo, nih gue yang lambaiin tangan."

Kenaan pun mencari orang yang melambaikan tangan, beberapa detik setelahnya Kenaan menemukan keberadaan Rena. "Gue lihat." Setelah berkata itu, Kenaan berjalan menghampiri Rena.

Saat Kenaan mendekat ke arah Rena, matanya dibuat membulat dengan pemandangan didepannya. Sepertinya kencannya tidak akan berjalan lancar lagi.

"Hai Kenaan, akhirnya lo dateng. Sini bantu kita susun makanannya." Ucap Sarah saat melihat keberadaan Kenaan.

"Kita ga jalan-jalan, Ren?" Tanya Kenaan pada Rena didepannya.

"Kata siapa kita jalan-jalan? Kita kan mau piknik bareng disini."

"Piknik sore-sore gini?"

Rena mengangguk. "Enak sore, ga panas nyegat." Jawab Rena. "Ayo, Nan. Kita bantu yang lain." Ajak Rena, dan membalikan badan menyusun makanan-makanan yang mereka bawa.

Kenaan menghel nafas berat, ekspetasinya jatuh sudah. Kini dia harus ikut masuk ke circle Rena kembali. Rasanya Kenaan ingin balik lagi saja daripada harus menjadi lelaki sendirian disana.

Karena kerja sama mereka berlima, tempat untuk mereka piknik sudah jadi. Mereka pun mendudukan diri disamping karpet yang digelar. Kenaan mengambil tempat disamping Rena.

"Rena." Panggil Kenaan dengan suara kecil.

"Iya? Ada apa?" Sahut Rena.

"Gue... gue balik ya? Disini kayaknya kumpulan cewe semua."

Bertemu di Malioboro (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang