Beberapa bulan kemudian.
Hari ini, aku berserta teman-temanku melaksanakan study tour. Kegiatan ini sudah direncanakan dari awal kelas 7. Kami akan melaksanakan study tour 4 hari 5 malam disana. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan bagiku.
"Yun, kamu satu kamar sama siapa nanti?" tanyaku pada Yuna.
"Sama Rahma, Mitha, terus sama inka," sahut Yuna aku hanya manggut-manggut.
"Kamu Dev?" tanya Yuna kemudian.
"Tisa, Rena terus Nesya," tuturku. Aku baru sadar kalau akan satu kelompok dengan Nesya.
"Seriusan kamu sama Nesya?" Yuna sedikit kaget.
"Ya Yun, kita satu kelompok," jawabku.
Aku merapikan barang-barang ku memeriksa semuanya lengkap.
Aku mengisi absen peserta studi tour. Aku sedikit kaget karena ternyata, aku harus duduk disebelah Nesya.
"Eh Dev, kita duduk sebelahan lho," celetuk Nesya.
"Iya Nes," sahutku.
Kemudian kami segera bersiap untuk menuju bus. Sebelum berangkat, kami melaksanakan doa bersama terlebih dahulu.
***
Perjalanan pertama kali akan menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Suasana malam terasa sangat dingin dan menusuk kulit. Waktu sudah menunjukkan waktu 00.30 kami masih berada di tengah laut antara Jawa dan Bali. Jujur, ini adalah pengalaman yang tak terlupakan selama hidupku karena kita bisa pergi bersama teman-teman semasa sekolah yang tak mungkin akan terulang kembali.
Setelah melewati perjalanan laut, akhirnya kami tiba di Bali pukul 03.00 dan melanjutkan perjalanan menuju tanah lot.
Setelah berkutat dengan kemacetan, akhirnya sampai juga di tanah lot. Suasana pagi ini cukup terang mewakili perasaan kami yang juga sedang gembira karena ingin segera berwisata.
Mentari pagi menyapa pada siapa saja yang baru berkunjung di pantai ini. Aku bersama teman-temanku segera mendekat ke pantai.
"Bagus banget ya pantainya," celetuk Yuna.
"Iya Yun." Aku hanya mengikuti temanku dari belakang. Menikmati keindahan pantai tanah lot di pagi hari.
***
Kami berada di Bali selama 5 hari. Di sini, kami menjelajahi tanah lot, pantai Nusa dua, pertunjukan tari barong, pantai Sanur, air suci tirta empul, dan pantai Bedugul. Kami juga membeli beberapa oleh-oleh untuk orang rumah.
Selama di Bali, aku sangat menikmati nuansa kota Dewata ini namun, disini aku malah melihat kedekatan antara Devian dan Nesya. Saat itu aku sangat kesal seperti layaknya orang yang cemburu. Aneh, karena aku tak ada hak untuk melarang mereka dekat hanya perasaanku saja yang tak rela melihat mereka semakin dekat.
Aku hanya bisa melihat Devian dari jauh.
"Dev, si Nesya kok kayaknya deketin Devian mulu ya," celetuk Yuna. Aku hanya diam.
"Nesya tuh suka kali ya sama Devian?" Sambung Yuna.
"Enggak tau Yun, terserah mereka lah."
"Sabar ya Dev, cowok masih banyak kok. Tenang aja," celetuk Yuna.
"Belajar Yun jangan cowok mulu," sambarku. Yuna hanya menyengir tanpa dosa.
Aku berserta rombongan bergegas menuju hotel untuk check in. Beristirahat sejenak sebelum besok akan melanjutkan perjalanan.
Aku akan menghabiskan waktu disini sebaik mungkin. Menikmati keindahan alam Bali bersama teman-temanku yang tak akan terulang kembali.
Kisah dalam debur ombak
Antara kita dan pulau Dewata
Kala itu, kita bersama
Menikmati keindahan pulau Dewata
Apakah kau masih mengingat diriku?
Meski kita tak mungkin bisa bersatuKisah tak akan terulang kembali
Biarlah menjadi memori dalam sanubari
Menyampaikan rindu pada malam
Untuk seseorang yang nun jauh disanaWahai angin...
Sampaikan rasa ini
Rindu untuk dirinya
Tak mengapa Kita berpisah atau asing
Aku hanya ingin sekedar mengingatmu
Dalam untaian kata iniSelamat pagi readers. Selamat menjalankan ibadah puasa semoga lancar dan berkah untuk kita semua, aamiin 🙏.
Jangan lupa vote dan komennya ya
See you next part 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah untuk Devian ( Tamat & Sudah Cetak)
Novela JuvenilSeorang gadis penyuka puisi yang selalu menuliskan puisi tentang semua yang dia rasakan, terutama tentang seorang yang pernah singgah dihatinya. Devian Alvares laki-laki penyuka musik dan seni lukis. Sosok yang bersemayam dalam balutan diksi karya s...