Beberapa bulan kemudian.
"Yun, kamu deg-degan gak sih kita minggu depan mau ujian nasional?" tanyaku pada Yuna.
"Pastinya deg-degan lah Dev. Semoga aja nanti, hasilnya memuaskan," ucap Yuna.
Aku tak menyangka waktu akan secepat ini. Baru saja kemarin merasakan menjadi murid baru yang lugu sekarang, aku akan segera lulus dari SMP dan akan berganti menjadi murid SMA nantinya. Terbersit dalam hati akankah kisah SMA ku akan indah seperti kata orang? Atau malah sebaliknya. Bagaimana pula dengan perasaanku pada Devian yang belum menemukan titik terang. Akankah rasa ini juga ikut berakhir?
"Dev, kamu nggak mau gitu ungkapin perasaan kamu ke Devian sebelum kelulusan?" tanya Yuna hati-hati.
"Aku gak berani Yun. Aku takut kalau jadi canggung belum lagi tar kalo aku ditolak," sahutku.
"Aku tau Dev perasaan kamu, tapi gak ada salahnya dicoba. Tar kamu nyesel kalo gak coba. Lagian, masalah diterima atau ditolak, itu urusan belakang. Yang penting, kamu udah jujur dan gak jadi beban buat kamu suatu hari nanti," ucap Yuna menasehatiku.
"Bener juga Yun kata kamu. Oke, aku akan coba nanti," ujarku mantap.
"Btw, kamu jadi masuk SMA atau SMK Dev?" tanya Yuna kemudian.
"Kayaknya, SMA Yun. Aku pengen SMA 7," ucapku.
"Yaudah semangat Dev, semoga kamu bisa keterima disana."
"Makasih ya Yun. Kamu juga semoga keterima di sekolah yang kamu tuju."
"Aamiin ya Allah."
Aku melanjutkan aktivitasku membaca buku. Aku ingin memahami materi biologi dari dasar agar nanti, aku bisa menjawab soal-soal dengan mudah. Tiba-tiba saja, aku ingat tentang Devian. Laki-laki itu akan melanjutkan kemana. Pikiran tentang Devian kembali memenuhi kepalaku. Semua tentang dirinya, membuatku dilema.
Aku menggelengkan kepala. Tak ingin berlarut-larut memikirkan dia. Aku harus fokus pada ujian nasional agar, mendapatkan hasil yang maksimal sehingga, aku bisa diterima di SMA yang aku inginkan.
***
Satu minggu kemudian.
Aku segera bersiap untuk berangkat ke sekolah. Perasaan campur aduk dari semalam masih berlanjut hingga sekarang. Sudah banyak tryout serta latihan soal yang aku lalui. Semoga, aku bisa mengerjakan soal-soal itu dengan baik.
Dengan hati berdebar, aku berangkat pagi sekali. Aku tak ingin terjebak macet. Aku ingin belajar sebentar sebelum melaksanakan ujian nasional.
Setelah beberapa menit, akhirnya aku sudah sampai di sekolah. Aku mencium tangan mama kemudian pamit untuk bergegas masuk ke sekolah.
Aku berjalan menuju ruang ujian. Aku mencari ruang nomor 7 mencari dimana tempat dudukku. Ternyata, aku mejaku bersebelahan dengan Devian. Tak lama, laki-laki itu muncul dengan tawa diwajahnya yang disusul dengan Jordy dibelakangnya. Sepertinya, pagi ini begitu cerah. Wajah ceria milik Devian menambah semangat untukku. Aku mengeluarkan buku paket tebal berisi materi ujian nasional dari dalam tas. Aku membaca kembali materi yang sudah aku pahami.
Beberapa menit kemudian, waktu ujian pun dimulai. Aku mengeluarkan papan alas kertas ujian serta pensil 2b tak lupa dengan penghapus. Aku mengalungkan kartu peserta ujian sebagai syarat peserta ujian. Pengawas ujian meminta semua peserta ujian untuk menaruh tas mereka di bawah papan tulis agar tak ada yang bermain curang.
Dengan penuh keyakinan, aku memantapkan diri untuk mengerjakan soal ujian. Selama 4 hari kedepan, nasibku selama 3 tahun belajar di SMP akan dipertaruhkan.
Aku mulai membaca satu persatu soal ujian. Aku merasa senang karena sebagian besar, soal itu telah aku pelajari dan telah muncul pada tryout sebelumnya.Bertaut dalam memori
Meraung dalam sepi
Menerawang nasib masa depan
Kisah kita yang sekejap akan musnah
Andai kau tau, aku kehilangan
Lucu memang
Padahal, hanya aku saja yang merasa kehilanganIzinkan aku, untuk mengikat kisah kita
Yang menjadi rangkaian kata
Meskipun, kisah itu tak pernah nyata
Agar, aku bisa mengenang kenangan kita
Meski, tak akan pernah berujung bersamaHaloo🙌 selamat malam minggu readers 😊. Kali ini, author mau double update ya mumpung lagi semangat nulis biar cerita ini cepet tamat hehehe. Oh ya, beberapa part lagi menuju ending ya. Ditunggu aja pokoknya. Semoga masih suka dan mengikuti kisah ini sampai ending 🙌
Jangan lupa vote dan komennya ya 🤗
See you next part 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah untuk Devian ( Tamat & Sudah Cetak)
Fiksi RemajaSeorang gadis penyuka puisi yang selalu menuliskan puisi tentang semua yang dia rasakan, terutama tentang seorang yang pernah singgah dihatinya. Devian Alvares laki-laki penyuka musik dan seni lukis. Sosok yang bersemayam dalam balutan diksi karya s...