Criminal 13

744 50 3
                                    

Happy Reading..

.

.

.

.

Nine kini tengah mencoba menghubungi beberapa sponsor yang memutuskan kerja sama mereka. Managernya baru saja memberitahunya, bahwa beberapa sponsor membatalkan kerja sama mereka. Mulai dari sponsor branded dalam negeri sampai luar negeri, mereka membatalkan kerja sama dengan alasan yang tak masuk akal. Nine mempercayai semua ini adalah perbuatan Joong.

'Apakah kau benar-benar akan menghancurkanku Joong?' -gumam Nine, entah pada siapa.

Nine berjalan mondar mandir diapartmentnya, dia sedang mencari cara untuk membujuk beberapa sponsor untuk menyokongnya. Terutama sponsor dari branded terkenal.

Ting

Tong..

Terdengar bell pintu apartmentnya berbunyi. Nine membuka pintu, disana terlihat seorang pria yang sangat Nine kenal. Dengan senyuman dia menyambut orang itu, lalu menyuruhnya masuk.

"Selamat malam, Tuan Nine. Saya disuruh kemari diperintah oleh Presdir, untuk menyerahkan ini.." ucap sekertaris Joong, lalu menyerahkan sebuah flashdisk pada Nine.

Nine menerimanya dan menatap benda itu sedikit aneh. Hingga, beberapa pikiran hinggap dikepalanya. Apa Joong mengirimkan beberapa hal untuk menghiburnya, seperti memberikan data beberapa sponsor yang bisa ia mintai kerja sama atau dengan secara khusus Joong memberikan dukungan padanya.

Dengan cepat Nine menyalakan laptopnya dan memeriksa data yang ada didalam flashdisk itu, tanpa menghiraukan sekertaris Joong yang masih berdiri didekatnya.

Saat sambungan USB terhubung, ia melihat sebuah file video satu-satunya data yang ada disana.

Nine heran, tapi tetap mengklik dan membukanya.

Awalnya, terpampang sebuah ruangan.

Hingga ia melihat Joong yang menyeret Dunk kekamar itu, Nine senang dia berpikir Joong akan mengakhiri hubungannya dengan Dunk. Tapi, beberapa saat kemudian disaat ia mendengarkan percakapan dan persetubuhan mereka. Nine mengepalkan tangannya kesal, sialan Video apa yang dikirimkan Joong padanya. Semakin ia melihat, semakin marah ia dibuatnya. Joong tak pernah menyentuhnya seperti itu, hubungan mereka dulu juga hangat. Tapi, entah bagaimana. Ia melihat perlakuan Joong padanya dan pada Dunk berbeda. Belum lagi, dulu mereka tak pernah bersetubuh.

Joong tak pernah menyentuhnya lebih dari ciuman.

Tapi Dunk, Joong bahkan memohon pada Dunk.

Nine sangat kesal, dia tak bisa melihatnya lagi. Melihat bagaimana Joong mendesah menikmati persetubuhannya dengan lelaki lain. Nine bahkan bisa melihat kepuasan dalam tubuh Joong, saat mereka bersenggaman. Mendesahkan nama satu sama lain dan menyentuh satu sama lain. Nine membencinya. Ia melempar laptopnya dengan penuh frustasi dan menjerit sekeras mungkin.

Sekertaris Joong melihat semua itu dari awal.

Awalnya dia juga kaget saat file video itu terbuka dan ia berpikir, betapa menakutkannya orang yang merencanakan semua ini, dengan perasaan tak percaya ia berlalu dari hadapan Nine tanpa berkata-kata.

.

.

.

.

.

.

"Hoek..Hoekk.." Phuwin berusaha memuntahkan sesuatu dari mulutnya. Tapi, yang keluar hanyalah cairan bening. Karena, ini masih pagi Phuwin belum mengisi perutnya sama sekali.

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang