Sasu-nii

4.4K 102 0
                                    

Naruto membenci Shikamaru sejak saat itu. Ia memblokir nomor Shikamaru bahkan dengan sengaja menghindar agar mereka tidak bertatap muka. Sebaliknya, hubungannya dengan Fugaku dan madara justru semakin dekat.

Dengan dalih pelajaran tambahan, hampir setiap hari Naruto berhubungan dengan keduanya. Kadang dengan salah satu diantara mereka kadang juga mereka melakukannya bertiga.

Seperti saat ini....

"Ohhhh..... Daddyyy...."

Naruto menunggangi kuda mainan terbuat dari kayu yang biasa dipakai anak kecil. Bukan kuda mainan biasa, kuda itu sudah dimodifikasi khusus untuk Naruto. Tempat duduknya di sertakan dildo bergerigi dengan ukuran besar. Kuda itu bergoyang kedepan dan belakang. Setiap goyangannga membuat dildo itu menggesek dan menubruk prostat Naruto.

"Daddy~.....ahhh.... Ahhh.... Naru... Pegalhh.. Ahhh"

Hampir satu jam Naruto mengendarai kuda itu. Awalnya memang sakit. Tapi lama kelamaan terasa enak. Tapi itu tak cukup membuat Naruto cum.

"Daddy...naru...naru mau daddy... Ahhh.... Naru.... Mau punya daddy saja... Ahhh"

"Hmmmm... Baiklah. Kalau kau sebegitu ingin, Kemari"

Dengan susah payah Naruto berdiri dari kuda mainannya. Berjalan tertatih, Naruto menghampiri madara yang sedang duduk santai dengan tangan menyenderkan di atas kepala.

"Lakukan sendiri. Aku sedang malas"

Naruto menurut. Tangannya bersiap menurunkan resleting celana Madara namun Madara menghentikannya.

"Pakai mulutmu"

Menggunakan mulutnya Naruto berusaha keras menurunkan resleting madara. Penis jumbo madara berdiri tegak. Naruto segera melahapnya.

Slurrppp slurrrrpppp

Naruto menjilati penis Madara seperti tengah menikmati eskrim. Madara mengerang merasakan birahinya semakin naik. Dijambaknya Naruto lalu ia semakin tekan kepalanya. Penisnya masuk semakin dalam di mulut Naruto.

"Arghhh manis, kau semakin pintar"

Madara memyodokkan penisnya semakin dalam ketika dirasa akan cum. Membuat Naruto kesulitan bernafas. Apalagi ketika spermanya menyembur deras. Naruto tersedak karenanya.

"Uhukk...uhukkk"

Madara lalu menyeret Naruto yang masih terbatuk ke dekat jendela Apartemennya. Apartemen Madara berada di lantai 20 dan dilengkapi jendela besar berlapis kaca tebal sebagai daya tariknya.

Tubu Naruto di balik sehingga bagian depannya menghadap jendela besar itu. Madara memposisikan pinggul Naruto agak menungging dan kedua tangannya agar bertumpu pada jendela.

Puting Naruto yang mengeras bergesekan langsung dengan kaca. Madara segera memposisikan penisnya untuk menerobos lubang Naruto.

Jleb

"Owwhhhhh....dadddy"

Lubang Naruto yang sudah longgar akibat bermain kuda semakin mudah dimasuki. Sambil menggenjot lubang kenikmatan Naruto, Madara menampar pipi pantat Naruto yang ikut bergoyang sesuai irama genjotannya.

Beberapa kali pegangan Naruto hampir terlepas tapi cengkeraman Madara pada pinggulnya membantunya berdiri.

Cppkkkkkkk

Lidah mereka kini sedang saling beradu. Rintihan Naruto tertahan bibir Madara. Lubangnya digempur habis-habisan sementara penis mungil serta Putingnya yang terus bergesekan dengan kaca terasa sangat nikmat.

"Hah... Daddy...... Naru capek... Ahhh...!!!"

Mendengar rengekan Naruto membuat Madara merubah posisi. Kali ini Naruto is gendong ke pangkuannya. Penisnya tak pernah ia keluarkan seincipun. Ia menggendong Naruto seperti bayi koala.

KB (Keluarga Berencana✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang