Sejak ketahuan hamil, Naruto terpaksa home schooling dan menjalankan aktivitasnya terbatas. Kushina semakin bawel padanya. Begitupun Sasuke dan Itachi yang khawatir berlebih padanya.
Fugaku terlihat lebih tenang tapi diantara semuanya ia dan Madara lah yang paling senang dengan keadaan sekarang.
"Aku tak sabar menunggu giliranku menghamilimu, Naru" kata Madara genit.
Naruto yang sedang makan pisang diatas pangkuan Fugaku nyaris tersedak mendengarnya.
"Pa-papa!! Daddy mesum!!"
"Jaga mulut kotormu, jangan sampai anak dalam perutnya meniru kebiasaan jelekmu itu" kata Fugaku datar.
"Huh! Mustahil anak itu mirip denganku. Anak itu kan hasil benih Sasuke!" Cibir Madara.
"Ini anak Naru juga!" kata Naruto tak mau kalah.
Setelah hamil, tingkah Naruto semakin menggemaskan. Apalagi ketika melihat benda-benda lucu. Ia selalu ingin membelinya. Tentunya Fugaku dan Madara selalu sigap membelikan apapun yang Naruto mau.
Ceklek
"Ck, kalian masih disini? Pergi sana!" usir Sasuke risih.
Naruto memiliki kamar baru sekarang. Kamarnya yang sekarang dua kali lebih besar dan sudah dipenuhi keperluan kehamilan serta paska melahirkannya. Kesempatan itu digunakan ketiga pria yang menyukai Naruto itu untuk menghabiskan waktu bersama.
"Anak kurang ajar"
"Ini rumahku kalau kau tidak lupa, Sasuke"
"Ya, ya, ya. Dan itu calon istriku yang sedang kau pangku, Tou-san!"
Naruto terkikik geli melihat keakraban ketiganya. Padahal dulu Fugaku sangat menakutkan baginya tapi sekarang Fugaku lah yang paling memanjakannya. Madara juga, meskipun genit dan mesum Madara selalu perhatian padanya. Sasuke? Jangan ditanya. Diantara ketiganya dialah yang paling siaga dan juga paranoid.
"Bocah, kau hanya beruntung. Tunggu sampai giliran Naru-chan hamil anakku. Akan kubuat kau mati kutu"
"Teruslah bermimpi, Oji-san. Bisa jadi nanti kau keburu impoten"
Madara yang jengkel pada keponakannya memilih pergi. Namun sebelum pergi ia memberikan ciuman perpisahan pada Naruto. Tinggallah Sasuke, Fugaku, juga Naruto dalam kamar itu.
"Naru ngantuk"
"Tidurlah, aku dan Sasuke masih ingin bicara"
Sambil mengucek matanya, Naruto bangkit dari pangkuan Fugaku lalu pergi tidur.
"Bagaimana kandungan Naruto?"
"Dokter bilang semuanya baik. Perkiraan 3 bulan lagi Naruto akan melahirkan"
Fugaku mengangguk.
"Kau tidak lupa dengan kesepakatan kita, kan?"
"Aku masih ingat, Tou-san"
"Bagus. Setelah Naruto melahirkan, Naruto akan mengandung anak Madara. Baru setelahnya Naruto akan mengandung anakku"
"Aku heran, kenapa. Kalian semua ingin memiliki anak bersama Naruto. Kalau ojisan, aku paham dia belum punya anak. Tapi Tou-san kan sudah punya aku dan juga aniki"
"Ojisan mu memang belum punya anak, dia sama sekali tak tertarik dengan pernikahan karena setiap ada yang dekat dengannya, mereka tak tulus dan hanya memanfaatkan hartanya. Tapi Naruto berbeda, anak itu sangat lugu juga tak tamak. Selama kami bersama ia tak pernah meminta apapun karena itu Madara ingin memiliki memilikinya, tapi kau tahu sendiri itu tak mungkin. Jadi dia hanya ingin memiliki anak bersama Naruto untuk penerusnya kelak"