Naruto semakin sibuk setelahnya. Ada 3 orang yang harus dilayaninya sekarang. Sasuke, Fugaku dan juga Madara. Naruto harus membagi waktu diantara ketiganya.
Meskipun sering mengeluh lelah tapi Naruto tak bisa berhenti melakukannya. Ia sendiri sudah ketagihan dengan nikmatnya berhubungan intim.
Fugaku tentu tahu Sasuke ikut-ikutan menjamah Naruto, ia menyimpan kamera tersembunyi di kamar Naruto sehingga apapun yang dilakukan Naruto, Fugaku akan segera mengetahuinya. Namun Fugaku tak ambil pusing. Sebaliknya, Fugaku tahu cara terbaik memanfaatkan keadaan.
"Apa ini Tou-san?!" tanya Sasuke emosi.
Bagaimana tak emosi Sasuke menerima beberapa kiriman foto dan video Naruto dari Fugaku. Foto dan video yang Fugaku kirimkan memperlihatkan Naruto yang sedang melakukan kegiatan sensual bersama dirinya Fugaku juga Madara. Sasuke tentu emosi melihatnya.
Fugaku menanggapi kemarahan Sasuke dengan tenang.
"Tou-san hanya ingin kau tahu bahwa bukan hanya kau satu-satunya yang memiliki hubungan istimewa dengan Naruto"
"Sejak kapan Tou-san dan ojisan melakukan semua ini pada Naruto?!"
"Kami lebih dulu memilikinya dibandingkan denganmu. Walau sangat disayangkan bukan kami yang merenggut keperawanannya"
Tangan Sasuke terkepal. Tak ia sangka ternyata Naruto tak sepolos kelihatannya. Naruto ternyata sudah sering melayani Fugaku dan Madara. Meski begitu Sasuke masih tak rela orang yang dicintainya berhubungan dengan orang lain.
"Aku tahu apa isi kepalamu, Sasuke. Tapi aku punya penawaran yang lebih baik untukmu"
"Apa maksud Tou-san?"
"Kita semua sama-sama ingin memiliki Naruto. Tapi aku dan Madara tak mungkin bisa melakukannya. Tapi kau, kau bisa memilikinya, kau bisa menjadikannya milikmu. Tapi kau harus membaginya bersama kami"
"Tou-san pasti sudah gila"
"Ya, aku memang sudah gila. Belum pernah aku tertarik pada seseorang setelah ibumu tiada. Hanya Naruto yang berhasil menarik perhatianku. Dan aku tak ingin dia dimiliki oleh orang lain lagi"
"lagi?"
"Ceritanya panjang. Untuk saat ini aku hanya akan memberikan saran terbaik ku untukmu. Bekerja samalah dengan kami. Dengan begitu kita semua bisa hidup bersama"
Sasuke ingin menolak tapi benar kata ayahnya ia juga menginginkan Naruto. Namun dari sisi manapun mereka tak akan bisa bersama Sebab mereka terikat nama keluarga. Sasuke ingin memiliki Naruto untuknya seorang diri tapi ia yakin tak semudah itu memiliki Naruto.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Sasuke.
Fugaku menyeringai lebar. Sudah ia duga Sasuke akan setuju dengannya. Bagaimanapun mereka adalah ayah dan anak. Mereka pasti memiliki banyak kesamaan termasuk dalam hal kegilaan.
"Nii-san!"
Naruto berlari kecil menghampiri Sasuke yang sudah menunggunya di depan sekolah.
"Kenapa Nii-san yang jemput? Nii-san tidak kuliah?"
"Hari ini aku pulang cepat. Aku mau mengajakmu ke suatu tempat. Mau ya?"
Naruto mengangguk cepat. Sasuke membukakan pintu mobil lalu memasangkan sabuk pengaman untuk Naruto. Setelahnya Sasuke ikut masuk lalu menjalankan mobilnya.
"Kita mau kemana Nii-san?"
"Kita akan kencan hari ini"
Pipi Naruto bersemu merah. Sudah lama ia tidak diajak kencan. Kalaupun pergi bersama Fugaku dan Madara ke tempat mewah, ujung-ujungnya Naruto hanya melakukan seks disana.