Setelah selesai menyuapi Menma, Naruto mengganti pakaian Menma yang belepotan makanan dan segera menidurkannya di kamar. Naruto baru pergi setelah memastikan Menma tidur pulas.
Ketika memasuki kamar, Naruto dibuat takjub. Madara yang mesum namun terkadang romantis itu menghias kamar ranjang Naruto dengan kelopak mawar merah yang harumnya semerbak memenuhi seisi ruangan.
"Bagus sekali" kata Naruto takjub.
"Tutup pintunya, manis. Jangan lupa menguncinya"
Naruto melakukan perintah Madara lalu segera menghampirinya yang sedang duduk disamping ranjang. Madara sudah melepas pakaiannya dan menggantinya dengan bathrobe.
"Pakai ini"
Pipi Naruto merona malu melihat benda yang disodorkan Madara.
"Jangan... Naru malu"
"Tak perlu malu, Kau akan cantik memakai ini. Aku bantu "
Madara membantu Naruto membuka semua bajunya. Mulai dari kemeja yang digunakan hingga celana panjang beserta dalamannya. Setelah Naruto telanjang, Madara membantu Naruto memakai baju yang khusus ia belikan.
Madara menjilat bibirnya sendiri melihat penampilan Naruto saat ini.
Menggunakan lingerine berwarna ungu. Naruto sangat menggairahkan. Pakaian seksi itu membuatnya terlihat semakin erotis.
Dada Naruto yang membesar terbungkus. Pantatnya yang sekal semakin menggoda. Ditambah penis mungil ya yang sudah mulai menegang membuat Naruto begitu menggiurkan.
"Cantik sekali"
Madara membelai pipi Naruto. Hanya sebentar. Sepersekian detik selanjutnya Madara mencium bibir Naruto brutal. Lidahnya mendominasi. Tangan kanannya meraba pantat Naruto dan meremasnya gemas dan tangan kirinya ia gunakan untuk Memelintir puting Naruto. Dengan sengaja ia menggesekkan penisnya dengan penis Naruto yang masih sama-sama terbungkus.
"Owhhm..mahhh..mmmmm...!!!"
Naruto menggelinjang merasakan tubuhnya di rangsang sedemikian rupa. Madara tak menyia-nyiakan waktu. Tangannya yang tadi meremas pantat Naruto memasuki celah lingerine lalu menerobos lubang Naruto.
"Daad-ahh..... Daddyyy...."
Bibir Madara beralih pada leher Naruto yang seksi. Sengaja ia meninggalkan banyak tanda disana. Untuk membuat Sasuke cemburu juga untuk menunjukkan kepemilikannya pada tubuh Naruto.
Puas merangsang seluruh tubuh Naruto, Madara lalu membawa Naruto ke atas soffa. Diposisikannya Naruto agar menungging. Setelah posisinya pas segera ia buka kan penisnya sekuat dan sedalam mungkin.
Naruto menggigit kepala soffa untuk menahan teriakannya. Terlalu nikmat. Sudah lama ia tak di sentuh dan sekali Madara menyentuhnya ia diperlakukan dengan kasar. Naruto suka. Sangat suka.
"Owhhh...ahhh...dadddy....ciummm....ciummm"
Masih menungging, Naruto menenggokkan kepalanya dan madara menyambutnya dengan ciuman dalam. Air liur mereka sampai menetes tak terkendali.
Pinggul Madara tetap bekerja keras. Naruto kewalahan. Lingerine yang diberikan Madara begitu ketat. Putingnya tergeser kain membuatnya perih namun juga terasa nikmat.
"Cumm...ahh....naru....mau... Ahhhhhhh"
Penis Naruto memompa banyak cairan hingga membasahi lingerine yang ia pakai juga soffa di bawahnya. Naruto bernafas kepayahan.
"Jangan dulu lelah, manis. Aku masih belum puas"
Madara membawa Naruto ke ranjang kali ini. Ia kembali menggenjot Naruto yang sudah tidak berdaya dan hanya bisa mendesah.