16. dimana dejun?

162 14 11
                                    

Kangen ya...
Btw selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan 🙏

Ada yang udah bolong belomm akoh si...2 😔😁

***

     Hari demi hari berlalu keadaan di setiap harinya perlahan berubah, belum ada kemajuan antara Guanheng dan Dejun.

Guanheng perlahan menerima perasaan yang Dejun katakan beberapa hari yang lalu. Begitupun dengan rencana Guanheng untuk menuntaskan misteri yang belum diketahui.

Belum ada kemajuan sama sekali bahkan berkas berkas yang berusaha ia kumpulkan bersama Mark seakan semuanya itu hanya sia sia.

Tapi Guanheng tidak menyerah begitu saja, ia tetap mengumpulkan data dan informasi yang akan terkuak seiring berjalannya waktu.

Perusahaan Guanheng berjalan dengan lancar dan selalu unggul dalam penguasaannya.

Dan kini Guanheng sedang senggang duduk di teras belakang rumah di temani oleh secangkir teh hijau

Semenjak ia berhenti menjadi pembunuh bayaran Guanheng menjadi sosok pencinta teh hijau yang membuat  pikirannya menjadi lebih tenang.

“hahh” helaan nafas panjang keluar dari mulut Guanheng, ia masih tidak mengerti dengan misteri sosok tersebut.

Masih banyak yang belum Guanheng temukan tentang informasi tersebut.

Ting..

Lamuan Guanheng buyar mata tajamnya melihat notifikasi dari handphonenya, tanpa pikir panjang dia membuka room chat.

Belum sempat di lihat, telefon masuk memperlihatkan nama Kun di sana ia pun mengangkat telepon tersebut.

“ap-

“guanheng! Gawat dejun hilang!”

Mata Guanheng membola “apa?!”

“sejak tadi dejun pergi untuk jalan jalan tapi sampai sekarang belum pulang”

“gege sudah cari ke tempat biasanya?”

“sudah bahkan aku menanyakan kepada orang orang yang biasanya berjualan di sana tapi tidak ada” jelas kun

Guanheng mengacak rambutnya dengan kasar ia hanya bisa menahan amarahnya, untuk saat ini pikirannya tertuju pada sosok tersebut.

Kenapa pergerakkan nya cepat sekali?

“yaudah gege tenang aja, aku bakal nemuin dejun secepat mungkin ya” ucap Guanheng berusaha untuk menenangkan pikiran kun.

“hah...iya cepat ya heng”

Tut

Telepon di tutup sepihak, guanheng diam sejenak tangan nya terkepal erat hingga uratnya terlihat.

Dengan langkah yang cepat ia mengambil jaket dan kunci mobil, tak lupa juga membawa alat  jika ia membutuhkannya.

Berjalan dengan langkah yang lebar menuju garasi mobil, guanheng tak henti hentinya mengumpat di dalam hati.

Guanheng menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke rumah pria itu, Tapi saat jalan ia memikirkan sesuatu.

Tiba tiba ide terlintas dipikirannya, Guanheng pun memutar balik mobilnya dan berniat untuk bertemu seseorang.

***

   Sementara di sisi lain seseorang dengan penuh dengan luka menjadi korban penyekapan.

Ya! Dejun dia disekap di salah satu gedung yang terbengkalai, Ruangan dengan bau lembab dan tanah membuat dejun sedikit merasakan sesak, ingin berteriak meminta tolong pun sia sia dan hanya menguras tenaga dia.

Dejun tak tahu kenapa dirinya disekap seperti ini, ia berawal hanya ingin keluar untuk mencari udara segar tanpa bilang kepada Kun saat itu.

Flashback on

Dejun berjalan santai dan hati hati dengan bantuan dari Tongkatnya, saat berjalan tiba-tiba saja seorang membekap mulutnya dengan kain yang balut dengan obat bius membuat dejun pingsan begitu saja.

Dan saat dejun sadar ia bisa merasakan hawa di ruangan asing itu, berusaha untuk membebaskan diri namun semuanya sia sia dan membuat tangan dan kaki nya menjadi lecet.

“T-TOLONG!!!” Teriaknya berharap ada yang mendengar suaranya.

“KUMOHON SIAPAPUN YANG ADA DI SANA TOLONG!!!”

Cklek..

Suara pintu terbuka lebar, Mata dejun mengadar ke kanan dan kiri akhirnya ada yang mendengarnya-batin Dejun.

“t-tolong s-saya” lirihnya

Tidak ada jawaban malah hanya ada suara tertawa pelan derap langkah kaki mendekati dejun yang menatap kosong dan bingung itu.

Tangan sosok itu mulai mengelus rambut Dejun tapi...

“akhhhhh”

Berubah menjadi jambakkan keras hingga membuat dejun mengeluarkan air matanya.

“kau pasti tahu siapa aku kan dejun kecil” seringai pria tersebut.

Mata dejun mengerjap pelan memproses suara tersebut, tak lama kemudian ia melotot dengan tak percaya.






















“p-paman?”

Flashback end

Dan kini ia hanya bisa berharap ada yang membantunya. Bahkan ia masih tidak mengerti dengan sosok yang pernah ia sayangi itu

Ceklek..

Pintu rapuh terbuka lebar memperlihatkan pria itu dengan seember air. Berjalan dengan pelan dengan senyuman mengerikan.

Byurr

Dejun tersentak saat air itu menyirami tubuhnya, membuat luka luka yang ada di tubuh Dejun menjadi basah dan bahkan ada yang infeksi.

“enak tidurnya hm?”

Dejun mengerjapkan matanya, kedua tangannya tidak berasa apapun sejak kemarin.

“k-kenapa” lirihnya “kenapa paman jadi seperti ini” sambungnya dengan bibir bergetar.

Pria itu justru tertawa terbahak-bahak mendengar suara itu, tangannya mencengkram dagu dejun dan mendongakkan wajahnya dengan kasar.

Dejun meringis ketika dagunya dicekram erat seperti akan patah.

“jika orang tuamu tidak melakukan itu semuanya tidak akan seperti ini sayang” ucapnya dan menghempaskannya dengan kasar.

“ini belum seberapa jadi...




... persiapkan dirimu”





























Bersambung....

Lama ya...maapin ye pas sakit sama puasa lama gak up

Belum ada ide lagi selama puasa jadi mungkin up lagi pas lebaran atau sesudah lebaran.

Terus belum tugas buat takjil di sekolah pulang sore malam udah taraweh langsung tidur😔

Ini juga! Akoh pake fake nail jadi typo wae ih 🤧 nii belum juga guru ngeselin rudett bulan ramadhan

Dah lah jadi curhat akoh, curhat dikit bae lah



The Hitman And Blinded (henxiao) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang