-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Semenjak Guanheng menjadi donatur di panti asuhan itu. Dia lebih sering mampir di sana.
Untuk bertemu siapa? Siapa lagi kalau bukan Dejun si targetnya saat ini. Ini bukan karna apa dia hanya untuk mendekatkan dirinya agar lebih mudah untuk membunuhnya dan cepat cepat mendapatkan uang itu.
Kejam kamuh miska_-
Ini bagian dari misi kedua nya karna saat di gang waktu itu cukup sulit karna kepekaan Dejun yang sangat kuat.
Seperti yang dilakukan dia saat dia melakukan berbagai macam agar Dejun 'dekat' dengan dirinya.
"Dejun kenapa kau sering di taman terus?"tanya Guanheng sok baik
Dejun hanya tersenyum saja mendegar suara itu entah kenapa semenjak sang Donatur itu dekat dengan dirinya, dia selalu tidak enak dengan perasaannya sendiri.
Dia merasa kalau dia dekat dengan si Pembunuh waktu itu, jujur dia sangat takut karena bagaimana pun dia tak pernah benci pada siapapun selama hidupnya.
"Di sini aku ngerasain udara yang sejuk tanpa ada kendaraan di sini"jelasnya.
Sementara Guanheng hanya diam memperlihatkan wajah damai milik Pria manis itu.
Entah kenapa ia menjadi tak tega untuk membunuh orang sebaik dan sepolos dejun. Hidupnya sebatang kara di panti asuhan.
Namun ia segera menepis pikiran itu, karna bagaimanapun ia hanya di tugaskan dan mendapat uang.
"Dejun..."
Mata lentik itu mengerjap pelan dengan kedua alis tebal yang menaik ke atas.
"Iya?"
Guanheng menghela nafasnya pelan, sudah saatnya ia memancarkan misi keduanya, setelah sekian lama ia menahan kesabaran untuk cepat cepat selesai masalah ini.
"Nanti malam kau mau tidak pergi denganku? "
"Eung? Kemana?"tanyanya
"Kesuatu tempat...agar kita lebih mengenal satu sama lain bukan?"ucapnya dengan senyum tipis
Dejun sempat berpikir sebentar, dia sedikit takut berpergian malam,apalagi semenjak kejadian itu kun melarang untuk berpergian kecuali saat bersama dirinya."Tapi aku harus izin pada kun ge"ucap dejun polos
"Kau tenang saja, saya akan bilang pada kun untuk minta izin"
Dejun hanya mengangguk saja, ia tidak tahu bahwa maut datang menghampiri dia.
Sementara Guanheng dia diam diam tersenyum miring sebentar lagi misinya kali ini tidak akan gagal.
_____
Malampun tiba ada sedikit penolakan dari kun saat meminta izin kepadanya.
Ya setelah acara bujuk membujuk akhirnya Kun mengizinkan Dejun pergi bersama Guanheng, kun memberikan kepercayaan penuh kepada sang donatur itu agar membawa Dejun pulang dengan selamat.
Seperti saat ini mereka tengah berada di pasar malam, cukup terpaksa juga Guanheng menuruti keinginan Dejun yang ingin ke sana.
"Kau senang?" Tanya Guanheng dengan memegang erat tangan mungil itu
Dejun mengangguk dengan senyuman manis di bibir itu, meskipun ia tidak bisa melihat tapi dia bisa merasakan keramaian dan keasikan disana.
Banyak makanan yang mereka cicipi, dan seperti sekarang mereka mendapatkan boneka dinosaurus yang cukup besar karna dapet hadiah dari salah satu penjual makanan sebagai salah satu pasangan saling menghargai satu sama lain.Meski mereka tidak ada ''hubungan'' sama sekali tapi tak apalah sesekali dapat hadiah gratis :)
"Sudah larut,, gimana kalau kita ke apartemenku saja?"
Dejun terdiam dia juga sebenarnya tidak mau mampir kemanapun karna dirinya sudah janji untuk segera pulang ke panti.
Tapi sudah larut malam juga,,
Akhirnya dejun mengangguk "iya,,tapi-
"Kau tenang aja saya tidak akan apa apain kamu"potong Guanheng.
Tanpa pikir panjang Guanheng menarik tangan dejun dan pergi menuju apartemennya.
Selama perjalanan menuju ke Apartemennya pun dejun tak berhenti bercerita tentang kehidupan sehari-hari bersama anak anak panti
Lama kelamaan aku muak dengan dia- batinnya
Guanheng hanya diam sesekali ia berdehem menjawab perkataan Dejun. Tapi tidak apa bicara dulu saja untuk terakhir kalinya.
30menit kemudian mereka sampai di apartemennya mewah milik Guanheng, ia pun membantu dejun keluar dari mobilnya.
Wajah damai itu....
Entah kenapa ia jadi tak tega untuk membunuhnya...
Ting..
Lamunannya buyar ketika mendengar suara lift terbuka sudah sampai mereka di apartemen nya.
"A-ah ayo jun" ucapnya sambil menuntun kedepan pintu apartemennya.
Merekapun masuk ke dalam ruangan apartemen cukup sepi dan cukup luas dengan dominasi warna hitam dan abu-abu sedikit lapisan warna emas di setiap pinggirnya.
"Kamu duduk dulu,, saya mau ganti baju" ujar Guanheng.
Dejun hanya mengangguk diam tanpa membalas ucapan dafi Guanheng..
Diam diam Guanheng sudah memakai sarung tangan karet berwarna hitam dan sebuah pisau daging yang entah kapan ia mempunyai itu.
Ia berjalan perlahan berjalan ke arah dejun tepat di belakang tubuh dejun,, tangan nya pun terangkat bersiap siap.
Dan.......
Bersambung...
sengaja di gantung biar pada kepo 😙
Janlup vote nya kwakak semakin banyak semakin rajin up nya,, mumpung libur akhir tahun
Sekalian follow akun Instagram aku dung😔 banyak maunya author herman...
Tapi kan peminat book aku mah baik dan tydak sombong jadi gpp lah nihh nama akun Instagram ku
Strawberrysun_ie jangan lupa yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hitman And Blinded (henxiao)
Science-Fictionbagaimana seorang hendery pembunuh bayaran luluh kepada targetnya xiaojun yang buta? "kau tampan, tapi jangan membunuh orang yang tidak bersalah" "jangan pernah tinggalkan aku dejun...." ⚠️lapak bxb jangan salah! ⚠️slow update tergantung kouta autho...