My Heart (mpreg) On Going

10

 
                  MY HEART

                       10

               𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰...

                        •

                        •

                        •

Selesai makan malam, Taehyung kembali ke dalam kamarnya, mengganti pakaiannya lebih dulu baru menyusul orang tuanya yang lebih dulu menemui tamunya.

Dengan langkah pelan, Taehyung menuruni anak tangga karna fokusnya tertuju dengan ponsel di pegang. Taehyung tidak bisa mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak ingin Game yang ia mainkan kalah.
Berkat kebiasaan, Taehyung menuruni anak tangga dengan selamat tanpa adanya drama-drama kaki terkilir dan berakhir gelinding.

Sudah sekian kali Taehyung mendapat teguran dari orang tuanya untuk tidak melihat ponselnya saat menuruni anak tangga. Keduanya tak ingin hal buruk terjadi kepada Taehyung, karna kata apes slalu menunggu di sekitarnya, tinggal tunggu saja kapan apes itu datang.

Sayup-sayup Taehyung mendengar suara Sarang tengah berbincang, ia pun mematikan ponselnya, menaruhnya di saku celana. Untung saja permainannya selesai dan berakhir dengan kemenangan.

Buru-buru Taehyung menuju ruang tamu yang ia tau kehadirannya sedang di tunggu. Taehyung sempat bingung dengan tamu yang datang ke rumahnya dengan tujuan ingin bertemu dengannya. Karna selama ini yang ia tau hanya orang tuanya yang menjadi alasan mereka datang ke rumahnya.

Kedua mata Taehyung melebar dengan sempurna saat melihat Jungkook duduk di sofanya, ia sempat bingung melihat keberadaan Jungkook bersama sang ibu datang ke rumahnya dengan tujuan yang ia sendiri tak tau.

Taehyung terpaksa bersembunyi di balik tembok, mendengar apa yang mereka bicarakan. Bisa saja Taehyung nimbrung dan duduk di dekat orang tuanya. Namun, ia urungkan saat melihat suasana yang begitu mencekam.

"𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘨𝘦𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘢𝘬𝘴𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯, 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘦𝘢𝘬𝘴𝘪 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶, 𝘬𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘳𝘢𝘩𝘪𝘮 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘩𝘢𝘮𝘪𝘭. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯, 𝘪𝘴𝘪 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘑𝘶𝘯𝘨𝘬𝘰𝘰𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘳𝘢𝘩𝘪𝘮 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘮𝘪𝘭."

Tubuh Taehyung menegang mendengar kata-kata dari ibu Jungkook, ia sempat tak percaya dengan apa yang Taehyung dengar.
Taehyung bingung kenapa kabar itu datang ketika ia memutuskan untuk menyerah dengan Jungkook, seolah-olah takdir sedang mempermainkannya. Lalu, apa ia harus senang atau tidak ketika yang ia tunggu akhirnya terwujud.

"𝘜𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢?"

"𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘣𝘶 𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘮𝘪𝘭𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢!"

"𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘶𝘥𝘶𝘩, 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘮𝘪𝘭𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘣𝘶."