02

2.2K 252 6
                                    


               MY HEART

            Happy  Reading....

                   

                  

                  


Setelah kejadian di kelas, Taehyung tidak lagi mengganggu Jungkook, terhitung 3 hari. Jungkook merasa lega karna Taehyung sudah tak mengejarnya lagi, rupanya kata-kata kasarnya waktu itu cukup mempan untuk mengusir Taehyung. Kalau saja Jungkook tau lebih awal, mungkin ia akan melakukannya sejak dulu.

Mingyu membawa Jungkook masuk ke dalam toilet, tidak lupa ia mengunci pintunya lebih dulu. Tanpa aba-aba Mingyu langsung mencium bibir Jungkook, melumatnya dengan lembut dan berakhir saling berperan lidah.

Jungkook menahan tangan Mingyu yang hendak masuk ke dalam celananya, ia pun mendorong tubuh Mingyu hingga ciuman mereka terlepas.

"Kenapa?" Tanya Mingyu melihat tubuh Jungkook yang bergetar, ia tak mengerti apa yang membuat Jungkook ketakutan.

"Jangan! Aku belum siap untuk melakukannya." Tolak Jungkook, berharap Mingyu mengerti dengan keputusan.

"Sampai kapan? Sebentar lagi kita lulus, apa kamu masih belum siap?" Bukan kali ini saja Mingyu di tolak oleh Jungkook, melainkan sudah tiga kali ini Jungkook slalu menolaknya.

"Tunggu tiga bulan lagi, baru kita bisa melakukannya." Mingyu membuang nafas kasarnya mendengar jawaban Jungkook, tiga bulan bukan waktu yang cepat untuk Mingyu menunggu, tapi demi kenyamanan Jungkook, ia siap menunggu sampai mereka lulus sekitar tiga bulan lagi.

"Soal yang waktu itu kamu bahas, apa itu beneran, Jung?" Tanya Mingyu mengingat obrolan mereka yang terjadi dua minggu yang lalu.

Jungkook mengangguk lemah, sebenarnya ia takut mengungkap rahasianya sendiri kepada orang lain, tapi Jungkook tetap bertekad untuk menceritakan kepada Mingyu soal rahasianya yang slalu ia jaga bersama sang ibu. Apalagi status Mingyu bukan orang asing baginya.

"Apa kamu tidak percaya, Ming?" Bukan hal mudah Jungkook menceritakan rahasianya, butuh keberanian dan tekad untuk menceritakan tentang kebenarannya. Dan sekarang Jungkook merasa kecewa dengan pertanyaan Mingyu, yang terkesan tak percaya dengan ceritanya.

"Aku percaya! Tapi aku juga masih ragu dengan rahasia kamu itu, Jung."

"Wajar kalau kamu ragu, apalagi ceritaku tanpa menunjukkan bukti yang akurat." Jungkook baru ingat kalau dirinya belum menunjukkan bukti-bukti tentang rahasianya kepada Mingyu. "Besok aku tunjukin bukti kalau aku bisa hamil." Angguk Mingyu dengan senyuman manisnya.

"Apa karna hal itu kamu belum siap untuk melakukanya denganku, Jung" Angguk Jungkook sebagai jawabannya.

"Apa kamu takut hamil." Lagi-lagi Jungkook mengangguk.

"Aku tidak sebodoh itu buat kamu hamil, Jung. Untuk apa condom di buat kalau bukan untuk menghindari kehamilan." Jungkook tau manfaat condom untuk apa, tapi tetap saja ia merasa ragu untuk melakukan hal intim dalam keadaan masih seorang pelajar.

"Aku tau itu" Cicit Jungkook mengerucut bibirnya.

"Kalau bukan karna sayang, aku udah perkosa kamu sekarang, Jung" Ucap Mingyu memeluk Jungkook ke dalam dekapannya, ia benar-benar gemas melihat wajah kekasihnya itu.

Sementara Jungkook membalas pelukan Mingyu, ia tidak tersinggung dengan kata-kata Mingyu. Jungkook tau kalau ucapan Mingyu hanyalah candaan, buktinya sampai detik ini Mingyu tidak pernah berbuat hal sekasar itu, bahkan Mingyu terkesan sabar menunggu dirinya siap.

My Heart (mpreg) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang