18

1.7K 211 51
                                    

                 𝗠𝘆 𝗛𝗲𝗮𝗿𝘁
                      𝟭𝟴
             𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴


Sembari menunggu, Taehyung mengubungi orang tuanya dan juga mertuanya. Bagaimanapun, mereka harus tau apa yang terjadi kepada Jungkook.

Selang setengah jam, dua keluarga tersebut datang secara bersamaan degan wajah yang sama khawatirnya. Bersamaan kedatangan mereka, Jiso selaku dokter yang menangani Jungkook juga keluar dari ruangan IGD.

"Dok, bagaiamana keadaan Jungkook? Kenapa dia mengeluh sakit di perutnya?" Tanya Taehyung terlihat khawatir.

Jiso menghela nafas beratnya melihat kekhawatiran di wajah mereka. "Istri kamu baik-baik saja. Untung kamu membawa Jungkook tepat waktu, telat sedikit, Jungkook akan mengalami pendarahan." Jelas Jiso membuat mereka terkejut mendengar penjelasan Jiso.

"Pendarahan! Bagaimana bisa itu terjadi!" Tanya Sarang melihat Jiso.

"Semua terjadi sebab Jungkook memakan buah nanas. Memang buah tersebut tidak mengakibatkan keguguran, tapi kalau di konsumsi berlebihan itu bisa mengakibatkan hal buruk pada kandungannya." Jelas Jiso membuat mereka kembali terkejut. Terutama Taehyung, ia tidak percaya Jungkook akan senekat itu untuk menggugurkan kandungannya.

Sama halnya dengan Sona yang tak percaya kalau Jungkook bisa sekejam itu yang ingin melenyapkan calon anaknya. Sedangkan Sarang menahan amarahnya setelah mendengar penjelasan Jiso. Jiwon mengerti apa yang di rasakan oleh istrinya, ia berusaha mengusap pundak Sarang berharap emosinya tidak meluap.

"Boleh kita masuk, Dok?" Tanya Sona kepada Jiso, ia tidak sabar ingin bertemu dengan Jungkook,

"Boleh. Pasien juga dalam keadaan sadar." Ucap Jiso memperbolehkan mereka masuk setelah melihat kondisi Jungkook dalam keadaan baik untuk di kunjungin. Apalagi Jungkook sudah sadar setelah Jiso melakukan tugasnya.

Sona segera masuk setelah mendapat izin dari Jiso, begitu juga dengan Taehyung, Sarang dan Ji-won. Sona melihat Jungkook berbaring dengan posisi setengah duduk dan bersandar pada tempat tidur yang di angkat sekitar 45 derajat. Posisi seperti itu sangat memudahkan Sona untuk melakukan apa yang harusnya ia lakukan sejak tadi.

Plak

Sona melepas satu tamparan kepada Jungkook yang tidak terkejut dengan tamparan yang ia terima. Jungkook sudah menebak apa yang akan terjadi pada dirinya setelah mendapat kabar kalau kandungannya selamat.

"Apa yang kau lakukan Jungkook! Kenapa bisa kau sebodoh itu, hah! Ibu tidak pernah mendidikmu untuk melakukan kejahatan, apalagi membunuh calon anakmu sendiri. Apa kau ingin menjadi seorang pembunuh, Jungkook!" Terlihat jelas kekecewaan di wajah Sona, ia tak pernah menduga anak yang ia didik dengan baik, bisa melakukan kejahatan, berniat untuk melenyapkan calon anaknya sendiri.

Sedangkan Sarang terlihat puas dengan tamparan Jungkook yang dia terima dari Sona meskipun rasa puasnya masih kurang karena bukan dirinya sendiri yang melakukan hal itu.

Taehyung hanya diam melihat Jungkook yang terlihat kacau, ia tidak akan membela Jungkook meskipun ada perasaan sakit melihat Jungkook di tampar oleh Sona.

"Ibu kecewa denganmu, Kookie.." Setelah mengatakan itu, Sona memilih pergi. Hatinya sakit mendapati anaknya berubah. Memang semua yang terjadi hari ini bukanlah salah Jungkook, dia hanya korban atas kekejaman Taehyung. Tapi setidaknya Taehyung sudah bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan Jungkook.

"Dasar manusia tidak punya hati!" Ujar Sarang setelah kepergian Sona. "Orang seperti mu tak pantas hidup!" Lanjutnya menunjuk tepat di wajah Jungkook. Menatap Jungkook dengan penuh kebencian.

My Heart (mpreg) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang