The Rivalry-Cendikia Expo

6 2 0
                                    

Hari ini Cendikia Expo digelar. Setelah persiapan yang cukup lama dan melelahkan, akhirnya acara ini siap dimulai.

Bus-bus sudah berdatangan, para siswa dan siswi yang mengikuti lomba berkumpul di lapangan sesuai arahan OSIS Cendikia.

Di lapangan, Noah mencari seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah Margareth Sylvia Gabriel.

Noah yakin tadi ia melihat Jarell bersama timnya keluar dari bus, tapi, dimana Margareth?

Diujung sana ada Acel-Rachellia Gautama IPS 11 A-sedang mengobrol dengan satu laki-laki yang lebih tinggi dari cewek itu. Entahlah, Noah hanya ingin bertanya dimana Margareth.

Tetapi niat itu ia urungkan tatkala gadis yang selama ini ia cari ternyata tepat berada di belakangnya. "Hey!" Sapa Margareth.

"Udah lama, ya, kita gak ketemu," Kata Margareth membuka pembicaraan. Noah mengangguk, "Selama ini, di Jiva gimana?"

Margareth berpikir sejenak, "Lumayan. Tapi Jarell jelek-jelekin kamu mulu. Aneh emang. Gak asik dia," Ujarnya, kesal.

"Sebenernya biasa aja, sih. Nothing's new. Tapi not bad lah. Hari-hari di Jiva emang gitu." Tambahnya.

Noah hanya ber-oh ria lalu membuka suara, "Jarell jelek-jelekinnya kayak gimana?"

"Banyak! Jarell bilang kamu pengecut lah, ini lah, itu lah. Sampe muak aku dengernya, bisanya fitnah aja itu orang, ew ... temen-temen setimnya juga sekarang ngejauhin dia." Margareth bercerita dan Noah mendengarkan, meski pandangan Noah tetap tertuju pada Margareth, seakan dikunci dan tidak ada jalan keluar.

Saat Margareth hendak melanjutkan ceritanya, seseorang memanggil gadis itu. "Noah, nanti kita ngobrol lagi, ya!" Lalu Margareth pergi, masih dengan senyuman dan pipinya yang memerah.

Noah tak banyak bicara, ia hanya memandangi Margareth, semakin jatuh dalam pesona gadis itu.

**

Dalam keramaian, Janna dan kelima temannya berjalan-jalan santai sebelum kembali sibuk antara karena tugas OSIS atau pertandingan.

Di tengah jalan, mereka melihat Acel yang masih bersama lelaki tadi. Sontak Janna berhenti. "Acel punya pacar?" Tanya-nya.

Tidak ada yang tau jawabannya. Namun mereka tetap melihat ke arah Acel.

"Cakep, cuy." Celetuk Alissa saat melihat lelaki di depan Acel. "Punya Acel itu, heh!" Hazia menyenggol lengan Alissa.

Alissa menatap Hazia, "Muji doang aku mah, santai aja kali."

Setelah beberapa detik, laki-laki tersebut pergi. Sementara Acel menghampiri perempuan-perempuan itu. "Hai!" Sapanya ramah.

"Acel punya pacar, ya ..." Goda Kalea.

Lantas dia terkejut, "Hah? Pacar siapa, dah? Yang tadi?" Mendengarnya, Kalea mengangguk. Acel langsung terkekeh, "Itu sepupu aku, kocak!"

"Cakep, Cel." Kata Alissa. "Beneran cakep ini." Ucapnya sekali lagi. "Iya, tau. Dia cakep, iya. Udah, Al, udah ..." Neira yang sudah muak itu akhirnya bersuara.

"Kalau mau ambil aja. Dia sekolah di Jiva. Namanya Renova Kian Gautama." Jelas Acel.

Renova Kian Gautama, sepupu Rachellia Gautama. Sekolah di SMA Jiva, kelas 11, dan sepertinya dia mengikuti perlombaan futsal.

The RivalryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang