[Secret Lullaby VIII]

1.1K 91 119
                                    

》♧《

[Ketahuilah, chapter ini berlanjut karena ada beberapa reader yang berhasil menemukan clue nya, ada juga yang mencoba berkomentar tentang clue lainnya]

[Jika tidak ada yang berkomentar,
m_k_ ce_i__n_a t_da_k ber_la__ut -----]

[Te__k_n clue _ya]

》♧《

"Happy Reading"

》♧《

Mendapatkan kabar buruk tentang saudaranya, Ice langsung mematikan ponselnya dengan cepat.

Ia memberitahukan kedua saudaranya untuk cepat kembali, "Gempa pingsan lagi, ayo kembali".

Halilintar mengepalkan kedua tangannya, sekarang kenapa lagi dengan adiknya.

Setelah merapikan semuanya, mereka bertiga bergegas untuk keluar. Tak lupa, Solar mengunci kembali pintu gubuknya.

Ia juga menggunakan kekuatannya untuk melindungi laboratoriumnya, berusaha agar tidak diketahui oleh lainnya.

Halilintar menyentuh masing - masing pundak adiknya, membawa mereka kembali ke rumah dengan gerakan kilatnya.

Sesampainya di halaman belakang, mereka bertiga langsung berlari ke kamar Gempa.

"Fan, ada apa dengan Gemgem?" tanya Ice khawatir.

Ia melihat saudara - saudaranya yang lain tengah tertunduk sedih, terutama Taufan yang mengenggam tangan Gempa dengan erat.

Taufan menghela napasnya panjang, "Ini semua salahku".

Halilintar mengerutkan dahinya, tak mungkin ini salah Taufan. Pasti ada sesuatu yang lain.

Kakak sulung itu melangkah mendekati Taufan, menepuk pundak adiknya pelan. "Bukan salahmu, coba ceritakan".

Taufan terdiam, tetap saja ia merasa bersalah membuat Gempa menjadi tak sadarkan diri seperti ini.

Melihat Taufan yang menggigit bibir bawahnya, Blaze membuka suara. Ia mengambil sebungkus obat pada kantung celananya.

"Kami awalnya bermain tebak - tebakan, tapi kami bertiga penasaran dengan obat yang diminum Gemgem" terang Blaze pelan.

Ia memberikan bungkus obat itu pada Halilintar, "Terisa 3 butir dari masing - masing bungkus obat yang ada, aku tidak tahu ini obat apa".

Ia memberikan bungkus obat itu pada Halilintar, "Terisa 3 butir dari masing - masing bungkus obat yang ada, aku tidak tahu ini obat apa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halilintar membaca nama obat yang diberikan pada adiknya, membolak - balikan obat itu.

Solar melirik obat yang di pegang Halilintar, ia merogoh saku celananya. Mengambil sesuatu yang ia ambil dari laboratoriumnya.

Secret Lullaby | Season II Elemental DailyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang