》♧《
[Ketahuilah, chapter ini berlanjut karena ada beberapa reader yang berhasil menemukan clue nya, ada juga yang mencoba berkomentar tentang clue lainnya]
[Jika tidak ada yang berkomentar,
maka cerita ini akan berhenti][Just Kiding]
Maybe》♧《
"Happy Reading"
》♧《
Suara langkah kaki berdegap dengan tenang, mengisi keheningan yang mencekam.
Senandung kecil menemani langkahnya, tote bag di tangannya berayun pelan.
"Senangnya hatiku, turun panas demamku~~"
Ia memutar dirinya dengan senang, melangkah perlahan hingga menuju lukisan tersembunyi di lorong stasiun Tapops.
Menggeser lukisan sedang yang tergantung di dinding lorong, sebuah pintu berukuran sedang menyambutnya.
Saat ia ingin membuka pintu, sebuah peringatan hologram muncul dari layar led scan buatannya.
Ia memperhatikan peringatan dengan teliti, siapa yang berani memasuki sarangnya saat dia sedang pergi.
"Oh ternyata dia, aku kira siapa" ucapnya santai.
Untungnya ia membaca detail informasi yang tertera, hampir saja ia akan mengaktifkan penghancur ruangan otomatis.
Ia mematikan peringatan hologram yang muncul, menekan beberapa tombol untuk mengembalikannya seperti sebelumnya.
"Hm... tumben dia kemari" gumamnya pelan.
Sedikit heran kenapa orang ini bisa memasuki ruang laboratoriumnya dengan mudah, padahal ia telah memasukkan beberapa screen penghalang.
Menyadari sesuatu, seseorang yang terbalut jas ilmuwan putih menepuk dahinya pelan.
Merutuki kebodohan dirinya, ia terlupa jika seseorang yang telah berhasil membobol perlindungan laboratorium ini adalah pemilik aslinya.
"Você é estupido" gumamnya rendah.
Ia lalu menempelkan tangannya pada layar fingerscreen atau alat pengaman laboratoriumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Lullaby | Season II Elemental Daily
Fiksi PenggemarKisah berlanjut setelah kejadian masa lalu yang mencekam, mengupas habis siapa pelaku dibalik semua penculikan Gempa. Akankah berakhir dengan hasil yang baik? atau berakhir dengan sedih yang begitu pilu? "Semuanya akan terungkap, apabila kalian memp...