Perihal cinta

65 28 31
                                    

"Jangan jadikan rasa cinta ini sebagai penghalang bagiku mencium aroma surga"
- Baraa Abyan El- Fatih-

"Kau memang memiliki rasa cinta, tapi Allah juga memiliki aturan"
-Baraa Abyan El-Fatih-

"Kau memang memiliki rasa cinta, tapi Allah juga memiliki aturan"-Baraa Abyan El-Fatih-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semalaman tadi ia gunakan untuk menangis, kini sudah saatnya Alleya kembali membuka lembaran baru di pagi hari yang terlihat cerah ini.

Mengingat rutinitasnya hari ini, mood Alleya semakin membaik. Pada hari ini ia dan Yesa akan mengikuti kajian yang diisi langsung oleh Baraa dan juga motivator-motivator dari komunitas hijrah. Tak hanya itu hari ini Alleya akan bertemu dengan Hafidzah, sahabat masa SMP dulu.

"Huhh, gak sabar banget dah! Telepon Fiza dulu kali ya?" celetuk Alleya sambil menekan ikon telepon di layar ponselnya.

Setelah beberapa lama menunggu, telepon Alleya tak kunjung mendapat jawaban apapun. Di tengah kegalauannya itu, Alleya tiba-tiba teringat sesuatu.

"Eh bentar, by the way buku diary aku kemana ya?" Seketika raut wajah Alleya terlihat sangat panik, ia mondar-mandir kesana-kemari mencari buku diarynya.

"Di mana ya?" Sesaat Alleya mengingat-ingat terakhir ia meletakannya.

Di tengah kebingungannya mencari buku diary, tiba-tiba secara mengejutkan suara telepon dari ponselnya berdering, segera ia pun mengangkat telepon tersebut.

"Woi Al, buruan! Gue dah di depan apartemen lo!"

"Yaudah tunggu, tapi aku belum siap-siap"

Alleya segera beranjak dari duduknya dan segera bersiap-siap, ia tak menyangka Yesa akan datang menjemputnya secepat itu dengan posisi Alleya belum siap apapun.

Setelah kurang lebih setengah jam. Alleya telah siap dengan gamis abaya cokelat yang berbalut cantik oleh hijab mocca, ia terlihat semakin anggun mengenakan semua itu.

Langkah Alleya semakin cepat setelah Yesa menelepon kedua kalinya, sampai-sampai Alleya lupa akan buku diarynya yang akan ia ambil di rooftop lantai 30.

                      🦋🦋🦋

Suasana masjid "Al-Fatih" sangatlah ramai, banyak dari jama'ah kajian yang mulai berdatangan dan berbondong-bondong mengisi shaf terbaik. Memang dari dulu masjid Al-Fatih ini tidak pernah sepi, bahkan rutin setiap pekan selalu ada kegiatan yang membuat masjid ini terasa hidup.

Dari banyaknya kegiatan masjid, kajian kali ini tergolong kegiatan besar, sebab mereka mengundang langsung narasumber yang merupakan mahasiswa Universitas Islam Madinah tingkat akhir dan juga pendakwah populer pada generasi anak muda.

Alleya dan Dunia Novelnya (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang