Madinah

106 48 37
                                    

"Sesungguhnya kota Madinah akan menghilang­kan keburukan manusia, sebagaimana panasnya besi menghilangkan karat dari besinya."
HR. Bukhari: 1871, Muslim: 1382

Madinah Al-Munawwarah yang memiliki kota bercahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Madinah Al-Munawwarah yang memiliki kota bercahaya. Menjadi saksi atas pentingnya perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan agama islam. Terletak 453 kilometer dari kota Mekkah, Madinah dikelilingi oleh bukit-bukit tandus dari pegunungan Hijaz dan gunung Uhud sebagai puncak tertinggi.

Masjid Nabawi tempat yang paling dirindukan umat muslim setelah masjidil Aqsa dan masjidil Haram. Tak heran jika selalu dirindukan, sebab telah dijelaskan dalam hadist riwayat Ahmad dan Ibnu Majah bahwa Rasul bersabda "Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada salat di seribu masjid lainnya kecuali masjidil Haram. Beruntunglah orang yang diberikan kesempatan untuk bersujud di sana.

Pelataran luas masjid Nabawi selalu menjadi tempat favorit bagi siapapun yang berkunjung kesana, terlebih jika berkesempatan melihat terbuka dan tertutupnya payung raksasa. Sama seperti Baraa, lelaki itu berdiri mematung dekat pintu 338 sembari menyaksikan kagum payung raksasa terbuka dengan sempurna. Manik matanya tampak berbinar-binar disertai dengan terbitnya senyuman bahagia, ia begitu takjub dengan apa yang dilihatnya, padahal ini sudah yang ke berapa kali baginya, tapi rasanya kembali seperti pertama kali lihat.

"Masya Allah, ini sangat cantik..." lirihnya.

"Pintu 338?Masya Allah"

Setelah Baraa kembali menyadari bahwa dirinya berada dekat dengan pintu 338. Ia tersenyum lalu menatap pintu itu dibarengi dengan do'a yang tengah ia ucapkan.

"Ya Rabb, izinkan aku mengajaknya berkunjung kesini. Bertemu di pintu 338 lalu menyaksikan terbuka dan tertutupnya payung raksasa ini"

pintu 338 sering disebut sebagai pintu romantis untuk suami istri yang melaksanakan ibadah di tanah suci, sebab pintu ini menjadi titik temu suami istri setelah salat berjamaah di masjid Nabawi.

" Baraa!"

Di tengah keasikannya menatap payung-payung bermekaran. Baraa di kejutkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya dengan tepukan lumayan kuat.

"I-iiya Pak kenapa ya?"

"Kamu yang kemarin nolongin saya terus nganterin ke hotel itu kan?"

Baraa hanya mengangguk pelan sebagai respon yang ia beri.

Dengan raut wajah penuh harap yang diserta senyuman, pria paruh baya itu menghela napasnya perlahan, lalu membuka suaranya setelah beberapa lama terdiam.

Alleya dan Dunia Novelnya (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang