Kembali lagi dengan hari Senin, maka kembali lagi ke sekolah untuk menuntut ilmu.
Setelah selesai melaksanakan upacara bendera, bukannya ke kelas malah pergi ke kantin.
Kerjaan siapa lagi ini kalau bukan kerjaannya TTM a.k.a Trio Trouble Maker. Yang terdiri dari, Taufan, Blaze, dan Duri. Tapi kali ini tidak ada Duri, karena Duri sudah pergi ke kelas lebih dahulu sebab ada PR yang belum selesai
"Nih uangnya buk." Ucap Blaze sambil menyerahkan uang bernilai dua ribu kepada ibu kantin, padahal ambil gorengannya lima.
"Udah?" Tanya Taufan Blaze, ia mengangguk.
"Skuy ke kelas!"
"Baru mau masuk kelas?"
Mereka mematung. Belum sempat mereka berdua berjalan tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka dari belakang.
Mereka menoleh ke arah belakang terpatah-patah, dengan Blaze yang masih mengunyah gorengan yang ia beli tadi.
"Padahal bel udah bunyi dari tadi." Ucapnya mendekat ke arah Taufan dan Blaze.
"Laper Li, hehe." Ucap Taufan kepada Halilintar.
Halilintar menatap mereka tajam sambil bersidekap dada, hari ini ia bertugas mengelilingi sekolah untuk mencari yang bolos atau yang belum masuk ke kelas dan malah ngacir ke kantin. Sudah tanggung jawabnya sebagai anggota osis bagian keamanan.
Halilintar menghela nafas, TTM ini selalu menguji kesabarannya yang setipis tisu dibelah lima kena air dan membuatnya darah tinggi serta pusing kepala. Mau di rumah ataupun di sekolah, pengecualian untuk Duri di sekolah. Anak itu tak berani berbuat macam-macam di sekolah, ya beda lagi kalau di rumah.
"Dalam hitungan ketiga, kita lari." Bisik Taufan ke Blaze, Blaze ngangguk doang daripada di hukum sama Halilintar lebih baik dia lari.
"Satu ... dua ..." Mereka berjalan mundur perlahan.
"Ti ... ga! Lari!!"
"Heh! Jangan coba-coba lari!"
Mereka berlari dengan kencang, akan tetapi Halilintar masih bisa mengejar mereka. "Aduh, bang Hali larinya kenapa kenceng banget dah," ucap Blaze.
Iyalah, yang lu ajak kejar-kejaran juara provinsi di lomba pacu lari. Kalo ada lomba pacu lari di acara tujuh belas agustusan selalu dia yang menang. Pokoknya Halilintar juara bertahan.
Oke, kita abaikan adegan kejar-kejaran ini sebentar.
(Name) sedang berjalan dengan santai, tak ada gangguan, sungguh tenang. Ia baru kembali dari koperasi untuk membeli buku tulis dan pulpen, pulpen yang biasa ia bawa tiba-tiba hilang di kelas bak ditelan bumi.
Tapi ketenangannya hilang, karena ada dua manusia yang berlari dengan sekuat tenaga ke arahnya dengan wajah panik seperti dikejar setan.
(Name) menatap mereka datar, "Mereka kenapa?" batinnya.
Taufan yang berlari sambil membawa es cekek yang hampir terjatuh dan Blaze yang masih menggigit gorengan di mulutnya.
Oh, dan ternyata ada Halilintar yang mengejar mereka dibelakang sambil membawa sebuah beluti kayu ditangannya.
Taufan dan Blaze berlari mendekati (name) dan bersembunyi dibelakangnya. Halilintar yang melihat hal tersebut langsung berhenti di depan (name).
"..."
"Minggir," ucap Halilintar. (Name) memiringkan kepalanya, menatap Halilintar bingung.
"Mereka pergi ke kantin padahal guru mata pelajaran di kelas mereka udah masuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
★ ''𝐌𝐨𝐯𝐢𝐧𝐠 ࣪✦ ִֶָ𓂅 Boboiboyxreader//boel
FanfictionIndonesian Highschool AU! Dikarenakan suatu insiden, (name) terpaksa pindah ke Academy Pulau Rintis dari sekolah lamanya. Di sekolah ini, (name) bertemu dengan orang-orang yang ... unik? Romancenya gak bakalan banyak, karena author gak ahli di bidan...