11. Ghibah

249 36 11
                                    

Hari ini (name) sudah merasa lebih baikan, ia berjalan menyusuri lorong sekolah dengan menggendong tas di punggungnya.

Siswa siswi beserta guru berjalan berdampingan di lorong. (Name) memasuki kelasnya yang sudah terbuka, ia berjalan ke arah tempat duduknya.

"(Name)? Kamu udah sehat?"

(Name) mendongak menatap Ying dan Yaya yang berdiri di depannya. "Iya, aku udah merasa baikan dibanding kemarin," jawab (name)

"Syukurlah ..."

Yaya dan Ying menarik kursi dekat mereka lalu mendudukinya. "Kamu ... akhir-akhir ini diganggu sama Kikita ya?" tanya Yaya.

(Name) menatap mereka berdua. "Darimana kalian tau?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Yaya, (name) malah bertanya balik.

"Dia memang anak yang bermasalah, kamu udah tau tentang kejadiannya Solar?" (Name) mengangguk.

"... Kami sebenarnya juga pernah diganggu oleh Kikita, tetapi gak parah banget," ucap Ying.

"Emang rada-rada ya orangnya," celetuk Taufan dan diangguki oleh Gopal yang sedang memakan gorengan ditangannya.

Seketika hening sejenak, mereka memandang satu sama lain dan mengerjap kebingungan. Dua makhluk ini muncul darimana coba?

"Sejak kapan kalian di sini?" tanya Yaya.

"Baru aja, awalnya mau liat keadaan (name) doang. Tapi ngeliat kalian lagi bisik-bisik tetangga, gas join." Gopal merangkul bahu Taufan, "Ho'oh keknya asik."

"By the way, (name) udah merasa lebih baikan?" tanya Taufan, (name) menoleh dan mengangguk.

"Si Kikita mah emang gitu, denger-denger dari SMP juga udah genit sama cowok. Tapi paling parahnya sama Solar," ucap Gopal yang sudah terduduk bersandar pada salah satu kursi.

"Mentang-mentang bapaknya kaya, dia jadi sok-sok an. Seakan-akan dunia cuma berporos ke dia," sambung Taufan.

"Tunggu! Ini kenapa lebih tau kalian?" tanya Ying.

Taufan dan Gopal memandang satu sama lain lalu menyeringai, "Kalian gak tau ya?" Mereka berdua naik ke atas kursi dan memasang kacamata hitam yang entah mereka dapat darimana. "Kami lambe turah coy! Cewek-cewek aja nanya gosip ke kita berdua, ya gak, Pal?"

Gopal mengangguk. "Yo'i!" Mereka berdua tertawa. (Name) menatap mereka datar, Yaya dan Ying hanya bisa menghela nafas dan menggeleng dengan tabiat mereka.

"Eh, ekhem! Jadi ya gitu deh. Kalo gak salah bapaknya kerja di suatu perusahaan ternama gitu deh, gajinya juga lumayan." Taufan kembali terduduk dan memasang ekspresi serius.

"Ternyata yang dibilang Bang Asa bener ..." batin (Name).

"Buat apa kaya tapi gak punya attitude?" celetuk Gopal, Taufan kemudian tertawa terbahak-bahak. Sehingga membuat murid yang kebetulan sedang berjalan di depan kelas langsung terhenti untuk melihat.

Kriingg

"Yah, udah bel ..."

"Lebih baik kalian pergi ke kelas sekarang," ucap Yaya.

Mereka berdua mengangguk. "Oke kalo gitu!" Gopal dan Taufan berbalik sambil bergandengan bahu. "Eh lo udah siap pr sejarah belum?" tanya Taufan. "Hah emang ada pr?"

(Name), Yaya, dan Ying hanya terdiam menatap kepergian mereka. "(Name), kami akan bantu seusaha kami."

(Name) membelalakkan matanya. "Eh, gak usah ..." Ia kelabakan. "Aku bakal ngatasin ini sendiri ..."

★ ''𝐌𝐨𝐯𝐢𝐧𝐠 ࣪✦ ִֶָ𓂅 Boboiboyxreader//boelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang