🍃25 : Rahasia yang terbongkar

14 4 0
                                    

🕊🕊🕊

"Nyata nya semesta tidak benar-benar memberikan kita waktu untuk sekedar beristirahat sejenak"

- Our Home

🤍🤍🤍

"Apa kabar, Dar?" Keandra memulai percakapan kala mereka tiba di ruangan inap milik Haidar. Hari ini adalah hari libur, dan tiga sekawan itu memilih untuk menjenguk sahabat mereka yang akhir-akhir ini masih mendekam di kamar rumah sakit.

"Ya, Alhamdulillah lumayan lah" Ujarnya dengan senyum yang tak lepas dari pemuda manis itu.

Semenjak ia dan kedua orangtuanya memilih memulai hidup baru, ia jadi sedikit lebih ceria dari biasanya. Walaupun harus berada di rumah sakit, selama itu bersama kedua orangtuanya ia tidak masalah.

Ketiga sekawan itu juga bersyukur karena akhir-akhir ini kala mereka menjenguk Haidar, yang mereka temui adalah sosok bahagia yang dulu nya bersembunyi di balik topeng miliknya.

Tak ada bedanya dengan Keandra juga Naren, mereka berdua yang juga akhir-akhir ini mendapatkan secarik hadiah kebahagian dari semesta.

Ya, mereka bertiga sama-sama mendapatkan bahagianya. Namun mereka melupakan sosok yang juga turut serta di ruangan itu.

Raevan..

Anak itu sampai sekarang belum memiliki kisah bahagia nya, ia yang belum jua mendapatkan kebahagiaan itu.

Namun, akankah ia mendapatkannya?

Entahlah, biarkan itu menjadi rahasia serta kehendak milik-nya.

Naren tersenyum kala mendengar jawaban bahagia dari Haidar, "Syukurlah. Cepet sehat lo, sekolah sepi soalnya gaada si moodboster"

"Sae lu, Naren"

Mereka berempat lantas mengobrol ringan kala itu, banyak candaan dari Haidar yang mengudara di kamar rawatnya. Sudah lama rasanya semenjak mereka kembali mengobrol bahagia seperti ini.

"Sumpah, lo tau ga sih Dar? akhir-akhir pas lo enggak dateng ini si Raevan keciduk di cie-cie in sama anak kelas sebelah cuy!!" Ujar Naren mengompori, yang berhasil membuat Raevan membelalakkan matanya kaget. Jika berita itu sampai di telinga Haidar, bisa di cibirin dirinya.

Namun ternyata Naren lebih cepat mengungkapnya dan tentu saja berita itu lantas di terima oleh Haidar. Setelah mendengar itu, tentu saja sang empu tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak? seorang yang cuek bebek seperti Raevan bisa di cibirin dengan anak kelas sebelah adalah suatu yang sangat langka!

"HAH? SERIUS?! AHAHHAHAA" Tawa ejekan itu sontak saja langsung mengudara di ruangan rawat miliknya.

"Siapa sih namanya? si Nila ya? gilak lu bro!!" Ujar si jahil itu. Sementara Raevan hanya memutarkan bola matanya malas.

"Lo percaya sama si Naren sama aja dengan nambah rukun iman lo!"

"Dih, kabarnya kan emang gitu?" Kini giliran Keandra yang menimpali.

Raevan semakin malas menanggapi teman-teman Jahannam nya.

Lantas tanpa dirasa obrolan itu sudah sampai di sore hari saat sang surya kini beralih untuk mengistirahatkan dirinya sebelum ia harus kembali menyinari Bumantara di esok harinya.

Ketiga teman itu langsung meminta izin pamit pada Haidar, terutama juga pada Cakra dan Ghina yang belum lama tadi sampai di ruangan itu setelah mengurusi beberapa urusan.

Alur sang semesta || TERBIT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang