🍃27 : Incident

24 4 0
                                    

🕊🕊🕊

"Semesta rasanya terlalu pintar untuk menyembunyikan setiap alur tak terduga miliknya"

- Our Home

🤍🤍🤍

Larasti Violana
12/09/1979 - 09/04/24

Nama itu, nama yang tertulis dengan jelas di atas batu nisan tersebut, adalah nama seorang perempuan hebat kebanggaan milik Keandra. Nama perempuan hebat miliknya yang akan selalu ia ingat dan juga akan ia kenang sampai kapanpun.

Tak terbayangkan oleh Keandra bahwasannya sang Ibu akan secepat ini meninggalkannya, ibu nya kini meninggalkannya jauh. Sampai ia sendiri tak mampu untuk menggapai raga sang ibu kembali.

Perasaan, baru kemarin sang ibu pada akhirnya kembali terbangun dari tidur panjangnya, baru kemarin ia kembali bercerita panjang dengannya dan perasaan baru kemarin ia kembali melihat wajah teduh itu setelah sekian lama.

Namun sekarang, ia kembali di tampar telak oleh semesta, harap nya yang menginginkan sang ibu untuk kembali memang terwujudkan, namun hanya untuk sesaat. Karena pada akhirnya semesta kembali mengambil raga perempuan itu, dan kini ia kembali mengambilnya dan tidak akan pernah ia kembalikan lagi.

Memang benar ya, semesta itu terlalu pintar membuat alur kisah, sampai-sampai kita tidak pernah menduga alur kisah kita sendiri seperti apa.

Sama hal nya dengan yang dirasakan oleh Keandra, ia kira dengan kembali nya sang ibu, ia bisa mengulang kembali kisah yang tertunda. Ia pikir dengan dimaafkan dirinya oleh sang ibu dapat kembali membuat suasana seperti semula.

Namun ia salah, dirinya benar-benar keliru.

Nyata nya semesta tak benar-benar mengizinkannya untuk sekedar bahagia barang sebentar. Semesta tidak pernah mengizinkannya untuk kembali mengulang kisah yang tertunda itu.

Kini sang ibu benar-benar pergi meninggalkannya dengan segudang bayang-bayang akan kehilangan yang pekat.

Meninggalkannya kembali seorang diri.

Pemakaman telah usai beberapa menit yang lalu, beberapa tetangga yang juga merupakan teman dekat Laras sudah sedari tadi pamit. Sang tante juga sepupu nya turut pamit dari sana. Menyisakan dirinya, Haidar juga Narendra disana.

Ngomong-ngomong soal Haidar, ia sudah diizinkan pulang hari ini. Jadilah ia yang memilih untuk sekalian menemani Keandra yang masih diliputi perasaan duka sedari kemarin.

Mereka berusaha untuk menguatkan Keandra yang masih terisak, mengucapkan beberapa kata semangat untuknya meski mereka sendiri tahu bahwa itu adalah hal yang percuma.

Raevan.... anak itu tidak turut hadir di acara pemakaman Ibu Keandra, ia cukup tau diri untuk tidak menampakkan raga nya sementara waktu semenjak pertengkaran mereka kemarin sore.

Haidar dan Narendra sudah mendengarkan cerita nya langsung dari Keandra juga Raevan setelah mereka sempat mengobrol di telfon kemarin malam.

Jujur saja, mereka juga turut kecewa akan sikap Raevan yang selama ini telah menyembunyikan rahasia terbesar itu dari mereka maupun Keandra sendiri.

Alur sang Semesta || TERBIT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang