TLS 12

192 29 6
                                    

Rose mencari Chaeyoung di setiap sudut rumahnya, sudah dua hari ini Chaeyoung tidak menampakkan dirinya. Rose meraih kunci mobilnya dan segera menuju makam Chaeyoung tapi sama saja Chaeyoung tidak ada disana, entah mengapa dia merasa harus menemukan Chaeyoung kali ini. Rose memainkan kakinya menunggu Jisoo membukakan pintu pagar untuknya. Jisoo hanya memperhatikan Rose yang keluar masuk ke dalam kamar dan memeriksa seluruh bagian rumah tapi tetap Chaeyoung tidak ada dimanapun.

"Ada apa?" Jisoo bertanya pada Rose yang akhirnya duduk di ruang tamu.

"Chaeyoung sudah beberapa hari ini tidak terlihat, aku sudah mencarinya kemana-mana tapi dia tidak terlihat." Rose berpikir lagi dimana kira-kira Chaeyoung akan pergi.

"Bukannya kamu yang bilang kalau dia memang sudah menghilang?" Tanya Jisoo lagi.

"Iya, tapi dia selalu bilang tapi ini aku sama sekali tidak tahu dia menghilang kemana. Kalaupun dia harus menghilang selamanya setidaknya aku harus tahu jadi tidak perlu mengkhawatirkannya seperti ini." Rose membuang nafas dengan kesal, ini terdengar sangat konyol. Dia mengkhawatirkan orang yang sudah meninggal.


"Tunggu saja, dia mungkin bakal kembali. Setidaknya kamu masih bisa melihatnya." Jisoo tersenyum simpul.

"Jangan mulai, kalau mau adil atau tidak adil bukannya tidak adil buatku? Aku baru bisa melihatnya setelah dia meninggal, aku tidak bisa memeluknya atau hanya menyentuhnya saja tidak bisa." Rose menyandarkan tubuhnya dan memejamkan matanya, dia tidak tahu harus kemana lagi. Dia tidak tahu apapun tentang Chaeyoung.


"Mau coba cari ketempat yang biasa dia datangi?" Tanya Jisoo mengalihkan pembicaraan menyadari kesalahannya.

"Sudah aku periksa semua, selama ini hanya tempat itu saja yang selalu dia datangi." Rose mengingat lagi kalau sudah semua tempat dia pastikan tadi sebelum datang ke rumah Jisoo.

"Dia belum ingat sama sekali?" Rose menggeleng menjawab Jisoo yang mengangguk mengerti.

"Bilang saja kalau butuh bantuanku." Jisoo berjalan menuju dapur meraih dua gelas dan mengisinya.

"Sebaiknya aku pulang saja." Rose membuka matanya, membenarkan duduknya.

"Mau aku antar?" Jisoo meletakkan gelas didepan Rose.

"Aku bawa mobil sendiri, terima kasih." Rose menghabiskan minumannya sebelum keluar dan pulang ke rumahnya.


Jisoo masih berdiri di ambang pintu rumahnya, kemana perginya Chaeyoung? Apa yang terjadi padanya? Jisoo sangat membenci situasi ini, dia tidak bisa melakukan apapun. Dia tidak bisa berbuat sesuatu untuk Chaeyoung. Jisoo menutup pintu rumahnya, menyalakan mobilnya menuju makam Chaeyoung.

"Aku harus bagaimana? Bahkan aku tidak bisa melihatmu? Aku tidak tahu apa kamu ada disini atau tidak. Kamu membuat saudara kembarmu sangat khawatir, setidaknya muncul dan beri tahu keadaanmu padanya." Guman Jisoo didepan makam Chaeyoung.

Jisoo melihat-lihat sekeliling, sore itu sangat sepi hanya terlihat penjaga makam sedang membersihkan jalanan di area pemakaman. Jisoo menarik nafas panjang dan kembali ke mobilnya. Dia merasa sudah seperti orang gila saat ini.


~®~

Chaeyoung berdiri didepan jendela Rose saat gadis itu masuk ke dalam kamarnya. Rose bernafas lega melihat Chaeyoung sudah menampakkan kembali dirinya. Rose meraih kursi dan duduk di samping Chaeyoung yang masih diam berdiri.

"Chaeyoung?" Sapa Rose.

"Jiyeon, dia memberiku beberapa lembar foto sebagai bukti bahwa Jisoo selingkuh sebelum aku kecelakaan." Rose menatap Chaeyoung.

The Lost SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang