Just a week ago , you were my baby.
Now, I don't even know you at all.
TamiaJumat , 22:00 WIB
Suara tawa ramai orang di ruang tengah perlahan- lahan menghilang terdengar seiring langkah kakinya menuju lantai kedua menuju tempat ia beristirahat.
Terduduk di tepi ranjang , menghela nafas nya perlahan. Lelahnya kali ini membingungkan apa karena senyum dan tawa yang dipaksa atau pikiran yang muncul tiba-tiba dan ingin dilupa.
Benda pipih itu bercahaya , tapi bukan biasa yang bertanya. Kalimat hiburan dari beberapa teman dekat serta beberapa pertanyaan dari yang bukan kerabat.
From : **
Kamu beneran putus sama dia ?From : **
Aku denger dari dia kamu putus ya ?From : **
Jangan sedih-sedih besok kita ngopi yuksFrom : **
Really? Setelah empat tahun ? Aku kerumah yaMembaringkan tubuh menatap langit-langit adalah hal yang paling tepat bukan ? Berharap bisa tertidur dan menyambut hari besok lebih ceria. Nyatanya itu tidak mudah , air mata yang tak diminta malah seenaknya keluar. Sesak dada tiba-tiba menjadi seirama , bibirnya terkatup supaya tidak terdengar isak.
Padahal sudah mencoba tidak kembali teringat, candaan beberapa keluarga yang datang tadi harusnya bisa membuatnya lupa. Apa karena kamar ini ? Apa karena tempat tidur ini ? Apa karena bantal ini ? Semua jadi serba salah .
Minggu lalu sepertinya kamar ini menjadi saksi ku tersenyum tersipu malu , bantal ini meredam tawa ku yang menggelegar di tengah malam kenapa semuanya jadi berubah fungsi sekarang? Bantal ini membantu ku lagi tapi bukan tawa tapi tangis yang menyeruak sesak.
Minggu lalu ..
"Kenapa orang botak selalu bahagia ?
" Hah ? Kenapa ?
" Coba pikir ..
" Hmm nyerah aku gak tau
" Karena selalu " bercukur "
Tawa sang wanita nya seketika menggelegar memenuhi kamar padahal waktu sudah pukul 12:15 tengah malam, kedua insan asik bercerita melalui saluran komunikasi.
" Kenapa tempe dibuatnya lama ?
" Karena harus di fermentasi
" Karena bahan nya " kedelay"
" Aku tuh gak bisa tidur minta nya di dongengin , bukan dikasih tebak-tebakan.
" Emang satu harian ngapain aja ? Kenapa ga bisa tidur ?
" Mikirin kamu " ..
Kali ini tawa sang pria terdengar walau tidak terlalu besar , yang memberi rayuan yakin lelaki nya kali ini tersipu malu.
"Apa bedanya kamu sama telat bangun ?
" Ini beneran kita bakal gini terus sampai tidur ?
" Ini terakhir ..
" Hmm apa ya bedanya , aku nyerah males mikir lebih tepatnya dah mulai ngantuk
" Kalo telat bangun "kesiangan" kalo kamu "kesayangan"
Jika bantal ini bersuara mungkin ia akan teriak karena digigit begitu kerasnya. Sang wanita salah tingkah sendiri tidak punya kata-kata untuk membalas.
" Aku sayang kamu Milka , udah ngantuk kan ? yauda tidur ya teleponnya aku matiin dulu. Selamat malam.
Seiring ingatan itu berakhir , ia memilih untuk bangkit dengan air mata yang masih mengalir deras. Membasuh wajahnya yang lumayan sembap , berharap air mampu menyamarkan air matanya . Air yang terasa asin itu ternyata sulit berhenti walau ia mencoba untuk tidak menangis lagi.
Dua hari lalu..
"Aku rasa memang mungkin kita gak bisa lanjut
"Waktu kita udah sama sama ga memungkinkan untuk nerusin ini.
Wanita ini hanya bisa diam menatap lelaki di hadapnnya sekarang, tangan nya ia genggam erat mendengar kalimat-kalimat yang membuat dadanya berdetak keras.
" Aku minta maaf karena sering marah-marah gak jelas ke kamu. Aku akuin aku moody - an dan lampiasin ke kamu. Tapi apa harus putus ? Empat tahun Biru ? Bukan waktu yang sebentar untuk sebuah hubungan.
Lelaki itu menatap sendu lawan bicaranya, air mata mengalir di pipinya. Hal yang tidak pernah tega untuk ia lihat selama ia menjadi kekasih wanita ini.
" Jangan nangis , please..
" Aku gak ada salahin siapa-siapa disini , tapi aku baru sadar di hubungan kita jika terus berlanjut akan ada yang merasa di sakiti akan ada yang merasa menyakiti.
" Kamu gak harus jadi apa-apa buat nerusin hubungan ini, cukup jadi kamu. Kita perbaikin diri kita masing-masing untuk menjadi lebih baik ya
" Kita berakhir baik-baik ya
"Arggggghh..
Wanita itu menatap dirinya di cermin , ingatan itu membuatnya tersenyum kecil. Mana ada pisah baik-baik meninggalkan sesakit ini ? Selesai mencuci mukanya , ia kembali ke tempat tidur.
Memasang headset bluetooth di telinganya memilih lagu acak di salah satu playlistnya
Now playing
Officially Missing You ~ TamiaKenapa rasanya seperti orang gila ?
Lalu ia tertidur.