"Darimana kamu Mia?" Setelah Mia masuk dengan cara mengendap-endap, ia disambut dengan sosok pria yang didepan nya yang menyilangkan tangan nya didepan dada pria tersebut.
"Eh kakak, kok belum tidur?" Mia menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal tersebut sambil menunduk, ia tidak berani menatap mata pria tersebut.
"Gimana kakak mau tidur, orang ngeliat dari gps, kamu lagi diluar."
Mia sepertinya melupakan bahwa ponsel nya itu terpasang gps dan terhubung di ponsel milik sang kakak.
"Biasa kak, abis syuting diarea kafe, lumayan dapet banyak." Senyuman konyol itu ia perlihatkan guna merendam emosi sang kakak.
"Kalau mau kemana-mana tuh bilang sama kakak, inget kamu masih ada kakak, kamu gak sendiri okey?" Pria itu memegang pipi mungil sang adik, dan memainkan nya dengan gemas.
"Iyaa aku tau, udah ah aku mau tidur, kakak juga tidur sana." Sambil menaiki tangga dan meninggalkan sang kakak yang masih berada didepan pintu itu ia bersenandung kecil dan memikirkan bagaimana besok, apakah ia bisa selamat atau tidak.
Pria itu hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah adiknya itu, lalu ia mengunci pintu lalu beranjak untuk ke kamarnya.
..
"Itu si souta kagak diajak?" Gin mengeluarkan sepeda nya dari garasi rumah dan mendekat kearah mereka yang sudah menaiki sepeda masing-masing.
"Souta nye aje kagak ada."
"Emang Souta kemana pak?"
"Main sama anak tetangga tadi pagi-pagi, kagak tau tuh kemana anak nya."
"Yaudah buru berangkat, nanti malah kesiangan trus kepanasan dijalan."
"Sabar El, itu si Krow sama Jaki belum keluar dari garasi."
"Astaga, heh kalian lama kali." Rion berteriak dari luar untuk memanggil mereka.
"Sabar, ini si Jaki kagak mau minggir anjir."
"Elu juga kagak mau minggir."
"Kan gw duluan yang mau ngeluarin sepeda."
"Lah gw duluan yang nyampe di bagasi ini, jadi gw lah yang duluan cog."
"Astaga malah berantem lu berdua, gw itung sampe tiga kalau kagak keluar, kita tinggal." Kali ini Funin yang berteriak untuk memanggil mereka.
"1"
"2"
"3"
Mereka sama sekali tidak ada yang saling mengalah, dan akhirnya mereka berdua yang berebutan keluar dari pintu bagasi itu terjatuh, yang membuat orang-orang yang di sana tertawa.
"Turun anjing, badan Lo berat." Keluhan Jaki karena badannya kini ditimpa oleh badan Krow yang menurut nya bongsor itu.
"Sabar napa." Krow bangun lalu membersihkan sebagian tubuhnya yang sedikit kotor itu akibat terjatuh tadi.
"Aelah, Hoodie gw kotor kan." Keluh Krow yang mendapati baju nya itu kini menjadi kotor.
"Baju gw juga kotor ye anjir." Tidak terima hanya Krow yang mengeluh tentang bajunya, Jaki pun ikut mengeluhkan bajunya yang kotor kepada Krow.
"Mau sampe kapan berantem nya?" Suara dingin itu membuat mereka terdiam, lalu mengeluarkan senyuman konyol itu kepada Caine yang kini menatap mereka.
"Hehehe, udah kok ini, yuk berangkat." Krow maupun Jaki menaiki sepeda nya. Dan mereka kini akan menuju taman yang terdapat didepan kompleks mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous City
RandomSekelompok orang yang penasaran tentang kota yang mereka kunjungi. Yang ternyata menyimpan banyak misteri didalam nya, lalu mereka mulai mencari tau tentang kota ini, dan mereka bertekad untuk masuk kedalam sisi gelap kota yang mereka anggap indah d...