"Ayolah kak Mako, Mia mau beli ayam warna-warni." Mia bergelayut manja di lengan Makoto yang tengah memakan sarapannya."Yaudah nanti kita beli." Makoto menarik napasnya setelah lengan nya itu dilepas oleh Mia, entah lah anak itu menonton apa, sampai ia menghampiri nya untuk meminta seekor ayam.
"Souta...., kata kak Mako, nanti kak Mako yang beli." Souta menoleh kepada Mia dan menganggukkan kepalanya semangat setelah mendengar hal itu.
"Souta juga mau?" Makoto bertanya kepada Souta karena melihat reaksi anak itu yang ikut bersemangat.
"Iya, mau Souta urus ayam nya sampe gede, ya kan Mia?"
Mia mengangguk, dan tersenyum kearah Makoto yang berada didepannya.
"Yaudah abis makan, nanti kakak beliin."
"Okey."
"Mia, liat kakak-kakak cewek pada senam yuk." Souta mengajak Mia kebelakang rumah yang terdapat beberapa orang sedang melakukan senam pagi itu.
"Ayok, sekalian Mia mau ikutan."
Setelah itu mereka beranjak pergi menuju taman yang terdapat dibelakang rumah mereka.
"Kak Selia semangat." Selia yang tengah asik pemanasan itu menoleh kepada suara itu dan mendapati kedua adik bungsunya itu tengah duduk dikursi kecil.
"Udah elah, gw capek." Keluhan Thia itu membuat mereka semua berhenti, dan langsung meminum minuman mereka yang sudah disediakan oleh Riji tadi.
"Kalian ngapain disitu?" Kei menanyakan keberadaan mereka yang berada ditanaman yang terdapat ditaman itu.
"Shut...." Mia menaruh jarinya didepan mulutnya memerintahkan semua orang yang lebih dewasa daripada nya itu untuk diam.
"Ngapain?" Elya ikut berjongkok bersama mereka yang sedang menatap salah satu pohon disitu.
"Tuh liat deh kak El." Elya mengalihkan pandanganya nya kearah yang ditunjukkan oleh Mia.
"Ngapain kalian liatin ulet?"
"Kata papi, kalau kupu-kupu itu asalnya dari ulet, trus kata Mia dia ngeliat ulet disini, jadi ya kita berdua mau liat ulet jadi kupu-kupu yang cantik makanya kita liatin dari tadi."
Kei menghela napasnya lelah, ketika mendengar penjelasan Souta yang tengah asik menatap ulat disalah satu tanaman miliknya.
"Dengerin nih, kupu-kupu itu asalnya dari ulet itu bener, tapi gak langsung jadi kupu-kupu dia." Thia memberikan penjelasan kepada mereka yang masih setia menatap kegiatan ulet itu.
"Dia harus jadi kepompong dulu baru bisa jadi kupu-kupu." Selia ikut memberikan penjelasan untuk mereka.
"Terus juga gak singkat proses ya dek." Elya bangun dari posisi duduknya lalu menatap mereka yang ikut bangun juga.
"Gitu kah?"
"Iya gitu, sana gih mending bantuin kakak yang lain nanem tanaman didepan rumah." Kei mengusak rambut mereka dan beranjak pergi dari taman itu.
"Okeh."
..
"Caine, ini tinggal dikasih pupuk kan ya?" Riji mengangkat tanaman nya didepan Caine.
Caine hanya mengangguk, lalu kembali fokus kedalam kegiatan nya.
"KROW ANJING, ITU ULET NYA JADI KE GW BANGKE." Funin berteriak ketika mendapati sepatu nya yang dihinggapi oleh ulat yang berasal dari tanaman milik Krow.
"AAA CAINE TOLONGIN." Funin berlari ke arah Caine, dan dengan cepat Caine mengambil ranting disampingnya untuk membuang ulat tersebut.
"Lebay banget Lo anjing, baru juga ulet." Krow tertawa melihat ekspresi Funin yang masih membeku ketika ulat sudah disingkirkan oleh Caine tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous City
AcakSekelompok orang yang penasaran tentang kota yang mereka kunjungi. Yang ternyata menyimpan banyak misteri didalam nya, lalu mereka mulai mencari tau tentang kota ini, dan mereka bertekad untuk masuk kedalam sisi gelap kota yang mereka anggap indah d...