"Kita mau kemana Mia?" Riji bertanya kepada Mia yang berada dibelakang kursi mobil nya.
"Ketempat tambang kata papi, kita liat gimana kerjanya kak Enon di sana." Riji yang mendengar itu mengangguk-angguk lalu menyalakan mesin mobilnya menuju tempat itu.
..
"Loh? Ada mami?" Mia terkejut ketika melihat Caine yang sedang membantu Aenon menjalankan tugas nya bersama Gin.
"Hallo, disuruh Rion kesini?"
"Iya mi, sekalian mau bantuin kalian juga." Makoto langsung ikut mengerjakan tugas tersebut disusul Riji dan Mia dibelakang nya.
"Waktu tadi disuruh nya 200 kan ya?"
"2000 gak sih Gin? Bukan 200?"
"Oh 2000? Yaudah lah"
"Rion, ini beneran 2000?" Gin menghubungi Rion ketika mendengar hal tersebut dari Riji.
"Heh, gila kali, kalian mau lembur sampe pagi?"
"Kata si Riji 2000."
"Dasar si Riji, 200 doang Gin, Lo bisa-bisanya percaya sama si Riji."
"Owalah.., ternyata gw dikibulin, yaudah Yon, Lo siap-siap gih buat ketemu sama kita, kita udah lebih nih bahan nya."
"Yo." Setelah panggilan tersebut terputus Gin melihat Riji yang sedang bersembunyi dibalik badan milik Makoto.
"Sini Lo anjing, bisa-bisanya Lo ngibulin gw sama Enon."
"Maaf Gin, sumpah gw lupa juga disuruh nyari nya berapa, makanya gw asal nyeplos."
Kini Gin maupun Riji berlarian di tempat itu, yang membuat tempat itu tampak berantakan karena nya. Mia dan Makoto hanya menghela nafas ketika melihat semua itu, berbeda dengan Caine dan Enon yang sedang duduk disalah satu kursi disana untuk mengistirahatkan tubuh mereka.
"Hey udah-udah, ayo pulang, Rion udah ngirim lokasi buat kita kumpul nanti." Mendengar ucapan Caine tadi, mereka langsung berhenti berlarian dan beranjak keluar dari tempat itu.
..
"Bahan itu udah ke kumpul Gin?"
"Iya Yon, itu ada di bagasi mobil Enon."
"Tanpa basa-basi mbak Enon, selamat datang di keluarga kami, semoga anda betah nanti, dan tolong jangan lakukan hal-hal yang bodoh yang dapat merugikan kita semua."
"Terima kasih." Enon tersenyum lalu ia menatap Gin, dan ia mengangguk kan kepalanya sebagai tanda terimakasih kepada Gin.
"Gw asal setuju aja tadi, sebenarnya gw mayan gak suka sama si Enon itu, tapi kita liat aja nanti Ji, kalau dia diluar batas atau berlebihan kita yang turun tangan lah, jangan Papi sama Mami yang turun tangan ntar."
Makoto menatap pemandangan dimana Enon dan yang lain sedang berbincang-bincang bersama, Ia tadi mengajak Riji untuk menjauh dari kerumunan itu untuk membahas perempuan yang bernama Enon itu.
"Gw setuju kita awasin dia nanti, bisa-bisanya si Gin nyaranin dia buat masuk ke keluarga kita." Riji menyandarkan tubuhnya di salah satu tembok disana dan ia menghisap sebatang rokok miliknya
"Gw juga bingung kalau ingat si Gin yang bawa tuh cewek. Mana sebelas dua belas sikapnya sama Echi."
"Tau tuh, kagak ngerti gw Mako." Mereka berdua menghela napasnya lelah, sungguh sebenarnya mereka tidak setuju dengan Aenon yang masuk dikeluarga mereka, tapi siapa mereka? Mereka bukan Caine dan Rion yang sebagai kepala keluarga diantara mereka.
..
"Apa maksud kamu Souta?" Rion terlihat sangat emosi ketika Souta menceritakan bahwa beberapa dokumen yang tersimpan di laptop milik Caine terhapus saat ia sedang memainkan laptop itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous City
عشوائيSekelompok orang yang penasaran tentang kota yang mereka kunjungi. Yang ternyata menyimpan banyak misteri didalam nya, lalu mereka mulai mencari tau tentang kota ini, dan mereka bertekad untuk masuk kedalam sisi gelap kota yang mereka anggap indah d...