Rion terbangun dari tidur nya, ia merasa tubuh nya sedikit berbeda hari ini, sebelum ia turun dari kamarnya ia menyempatkan dirinya masuk ke kamar Caine, dan melihat mereka yang ternyata masih tertidur dengan nyaman.
"Syukurlah mereka masih tertidur." Setelah berkata seperti itu Rion melangkah kan kaki nya untuk keluar dari kamar Caine lalu turun menuju dapur.
"Pih, mami belum bangun?" Tanya Elya ketika ia melihat Rion yang mendekat ke arah dapur itu.
"Belum, emang kenapa?"
"Aku mau makan roti panggang kesukaan aku padahal." Elya mengerucutkan bibirnya ketika mendengar jawaban dari Rion.
"Yaudah buat aja sendiri, kamu cewek loh inget."
"Tapi roti panggang buatan aku beda rasanya sama buatan mami, enakan buatan mami pih." Elya mengakui bahwa roti panggang miliknya tidak setara dengan roti panggang milik Caine.
"Yaudah tungguin aja bentar lagi juga bangun, salah sendiri bangun nya pagi banget." Ucap Rion sembari meminum air mineral yang tadi ia ambil.
"Pih, kalau semisalnya Enon pacaran sama polisi itu gimana?"
"Yang jelas papi gak bakal izinin itu sampai kapanpun."
"Kalau kita yang ternyata keluarga tapi ada yang saling suka selain Selia sama Riji gimana? Terus suka nya tuh sampe berlebihan gitu."
"Dulu papi pernah bilang, papi gak ngelarang kalian saling suka satu sama lain, tapi lebih baik jangan sampe kayak gitu, ntar yang kena malah hubungan kalian yang tadinya saling ngejaga satu sama lain malah jadinya asing ceunah." Elya menanggapi itu dengan anggukan kepala saja.
"Papi gak mau, kalian ngelibatin perasaan kalian saat lagi perang atau pun yang lain, Selia sama Riji juga mereka tau batasan kok kapan mereka bisa bucin kapan mereka bisa serius dan gak terlalu mengutamakan satu sama lain."
"Mereka lagi posisi perang ngutamain anggota keluarga yang lain, bukan pasangan mereka, menurut papi itu yang paling baik kalau kalian ngelibatin perasaan satu sama lain." Elya kembali mengangguk mendengar penjelasan itu.
"Intinya tau batasan aja El."
"Pada ngapain?" Istmo turun dari tangga dan melihat ke arah dapur yang dimana ponakan nya itu sedang berbicara kepada Rion.
"Lagi deep talk." Ucap Elya sembari tertawa.
"Itu si mami gak galau kan?"
"Aman, ada Mia sama Souta semalem nemenin dia." Rion menjawab pertanyaan dari Istmo tersebut.
"Good morning everyone." Echi dan yang lain turun dari tangga kalau menyapa mereka yang berada di di dapur.
"Pagi, tumben pada bangun nya siangan?" Rion menatap mereka semua yang kini sudah duduk dengan rapih didepan nya.
"Capek banget kemarin pih, makanya bangunnya rada telat." Ucapan Enon itu hanya dibalas anggukan oleh Rion.
"Mia sama Souta belum bangun?"
"Belum Ji, kayaknya tidur mereka nyenyak banget."
Riji hanya menganggukkan kepalanya lalu menyenderkan kepalanya ke bahu milik Selia yang berada disampingnya."Aku juga mau tidur sama mami." Selia menatap Rion dengan mata yang seperti nya meminta permohonan kepada Rion.
"Echi juga."
"Ya jangan ngomong sama gw anjir, ngomong sama si Caine nya lah."
"Papi aja yang bilang." Echi menunjukkan pupy eyes nya diikuti yang lain juga.
"Kagak mau gw, Lo semua aja yang bilang."
"Dih gituan si papi mah." Thia mengurucutkan bibirnya.
"Ya Lo pada yang minta kenapa gw yang harus bilang ke Caine nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous City
РазноеSekelompok orang yang penasaran tentang kota yang mereka kunjungi. Yang ternyata menyimpan banyak misteri didalam nya, lalu mereka mulai mencari tau tentang kota ini, dan mereka bertekad untuk masuk kedalam sisi gelap kota yang mereka anggap indah d...