"Mami?" Mia yang melihat Caine hanya terdiam itu pun lantas memanggil nya.
"Kenapa?" Suara yang membuat Mia maupun yang lain merasa tenang itu pun terdengar di telinga Mia.
"Kenapa diem aja? Mikirin kejadian kemarin-kemarin kah?" Caine menghela nafasnya lalu mengangguk pelan.
"Jangan terlalu dipikirin mami, mending temenin Mia sama Souta ke taman mau gak?" Ucapan semangat dari Mia itu dapat membuat Caine terkekeh lalu mengiyakan permintaannya.
"Sana siap-siap." Mia mengangguk lalu berlari ke kamarnya.
"Mau kemana mih?"
"Mau nemenin adik kamu jalan-jalan Mako." Caine menjawab pertanyaan dari Makoto yang baru saja tiba dibelakang rumah.
"Bertiga doang?" Caine mengangguk, Makoto mengerucutkan bibirnya ketika melihat anggukan dari Caine.
"Kenapa?"
"Kapan mami bisa nemenin kita yang cowok-cowok maen futsal terus ngeliat kita latihan basket?" Caine terkekeh mendengar keluhan dari Makoto.
"Cemburu nih ceritanya?"
"Siapa sih yang gak cemburu mih?"
"Yaudah bilang aja nanti kalau kalian ada jadwal latihan lagi, nanti aku nonton." Caine membelai pelan rambut Makoto lalu beranjak pergi dari tempat itu.
..
"Adek? Sendirian aja?" Mia tersentak kaget ketika melihat seseorang yang tiba-tiba berada disampingnya.
"Enggak bang, saya sama kakak sama mami saya." Mia sedikit was-was ketika pria itu semakin mendekat ke arahnya.
"Tenang aja dek saya baik kok, jangan panik gitu."
Mia yang mendengar itu hanya terkekeh pelan saja."Ngomong-ngomong mami sama kakak kamu kemana emangnya? Sampe kamu tinggal sendiri?"
"Pergi ke kamar mandi bang." Mia membalas pertanyaan itu sambil memakan permen gulali miliknya.
"Oh, adek nya mau boneka gak?"
"Boneka apa?"
"Liat nih lucu kan? Namanya Nia." Mia terkejut mendengar nama yang diberikan pria itu kepada boneka beruang coklat yang menurut indah.
"Namanya beda satu huruf doang sama aku."
"Nih abang kasih ke kamu, berhubung katanya namanya beda sehuruf doang."
Mia menerima pemberian boneka itu lalu berterimakasih kepadanya, setelah itu pria tersebut berpamitan kepada Mia dan meninggalkan nya seorang diri.
"Mia, you okey?" Caine bertanya kepada Mia ketika ia melihat dari jauh seseorang pemuda sedang berbicara kepada Mia tadi.
"Aku okey mami, liat tadi abang-abang nya ngasih aku boneka ini lucu kan?"
"Iya lucu, kalau gitu kita pulang okeh?" Mia dan Souta mengangguk lalu menggandeng tangan Caine untuk menuju mobil milik mereka.
..
"Tumben pada diem aja?" Rion menuruni tangga dan melihat beberapa orang disana hanya berdiam diri saja.
"Lagi sedih pak."
"Loh? Sedih kenapa Kei?" Rion mendudukkan dirinya disamping Gin yang sedang memainkan ponselnya.
"Anak bontot lagi jalan-jalan sama mami, kita gak diajak."
"Astaga cuma gitu doang loh Sel, masa kalian sedih gegara itu?"
"Papi mah gak ngerti apa-apa."
"Loh ya emang apa masalah ya Chi?"
"Sedih kita terlupakan." Rion mendengar hal itu hanya menghela nafasnya lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous City
DiversosSekelompok orang yang penasaran tentang kota yang mereka kunjungi. Yang ternyata menyimpan banyak misteri didalam nya, lalu mereka mulai mencari tau tentang kota ini, dan mereka bertekad untuk masuk kedalam sisi gelap kota yang mereka anggap indah d...