Kejebak Bersama Polisi

1.4K 167 5
                                    

"Mau ngerampok dijewel gak?" Mereka semua menoleh ke arah Sam yang berjalan mendekat ke arah mereka sambil membawa secangkir kopi.

"Ayok lah, yang pasti kalau dijewel kita ramean." Rion menanggapi pertanyaan itu dengan santai.

"Gass, sekalian gw mau coba keahlian nembak gw pih." Echi ikut menanggapi ajakan itu.

"Siap-siap sana, kumpul didepan rumah nanti." Dengan serempak mereka meninggalkan ruangan itu dan bersiap-siap untuk menjalankan tugas nya nanti.

..

"Permisi bapak?"

"Iya bapak ada apa ya?" Selia kini berhadapan dengan para polisi yang sudah berkumpul di depan warung itu.

"Ibu nanya ada apa? Ibu yang membuat kejahatan tapi kenapa ibu yang bertanya." Polisi ikut meniru gaya bicara milik Selia.

"Sebentar bapak, belum selesai didalam nya."

"Yaudah kalau gitu, salam kenal ibu, saya Agil."

"Salam kenal juga bapak Agil, saya Selia." Para polisi yang melihat interaksi mereka berdua hanya tertawa.

"Kira-kira kalian ada berapa orang ibu."

"Banyak bapak, jadi siap-siap aja pak Ai."

"Kalau gitu saya siapkan anggota saya duluu." Kini polisi yang bernama lengkap Airuma Kowito turut bergabung dengan Selia dan Agil.

"Iya bapak."

..

"Selia sendirian?"

"Iya, tenang aja mereka kelompok polisinya pak Ai sama pak Agil." Riji yang mendengar ucapan gin itu menghela nafas lega.

"Fokus, kita nanti perang sama polisi nya di gedung aja."

Mereka semua mengangguk patuh ketika mendengar arahan dari Rion.

..

"Mau piwpiw dimana bapak?" Airuma bertanya kepada mereka, ketika mereka semua sudah membawa barang-barang yang sudah mereka ambil di warung tersebut.

"Di gedung kosong itu aja bapak."

"Gass lah, inget strategi yang dibuat Enon tadi, kita jangan terlalu deket sama polisi, dan jangan gegabah, udah tau titik kalian dimana, kalau udah bersiap." Perintah itu langsung dilaksanakan oleh mereka semua.

Dengan cepat, mereka menyelesaikan pertarungan itu dengan waktu yang dibilang cukup singkat, kondisi sekarang para polisi itu sedang diberikan pertolongan oleh ems yang memenangkan sudah disiapkan.

"Gilak, smart banget Enon bikin strategi kayak tadi, kalau kita perang atau rampok, kita perlu Enon sih."

"Setuju gw Krow, otak dia nyampe banget bikin strategi kayak gitu." Makoto menggeleng kan kepalanya, sungguh ia tidak percaya sama sekali dengan strategi yang diberikan Enon kepada mereka.

"Keren sih, dia mampu bikin strategi yang bagus, yang bagi gw itu susah." Riji ikut bergabung ke dalam pembicaraan Makoto dan Krow tadi.

"Keren banget gilak."

..

"Loh kok gak bisa dibuka?" Caine mendorong pintu gedung itu dengan sekuat tenaga, namun tidak ada reaksi dari pintu tersebut untuk terbuka.

"Kenapa mih?" Makoto mendekati Caine yang masih berusaha membuka pintu gedung itu.

"Ini gak bisa kebuka." Setelah mengatakan hal itu, Caine berlari mendekati yang lain untuk memberitahu mereka semua.

"Yang bener kamu?" Airuma panik ketika mendengar hal itu, sedari awal ia memang was was jika pintu gedung itu tertutup, makanya ia membiarkan pintu itu terbuka, namun salah satu ems malah menutupnya.

Dangerous City Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang