🐹Bagian : 11

353 16 1
                                    

Maaf ya guys aku baru update, soalnya sibuk bangeeet 😭🙏🏻. Tapi aku sibuk sambil ngerjain book jugaa kok. Sebagai tanda permintaan maafku, aku kasih double update 5 sekaligus untuk para readers ku tercinta 😘

Dan aku mau ngasih tau karena booknya rata2 berbau nc, jadi bagi yang sedang berpuasa mohon jangan di baca yaa pleaseee bangeet 😭🙏🏻, mungkin menunggu pas buka aja gak papa atau kalian sedang masa halangan 😅

Oke segini aja dulu 😅


Typo bertebaran dan salah kata

Happy Reading
|
|
|
|

Sekarang tentang seorang Park Jimin...

Sungguh, Seokjin bosan dihindari oleh pemuda bermarga Park itu. Ini sudah kelima kalinya Jimin menghindarinya setiap kali ia ingin berbicara dengannya tetapi hasilnya tetap saja, pemuda berambut blonde itu langsung menjauh.

Seperti sekarang ini, Seokjin mulai mencoba mendekati Jimin lagi untuk menawarkan membersihkan kamarnya, tetapi yang ia terima malah tatapan tajam dan meninggalkannya sendirian di ruang tamu.

Seokjin menghela napas sedih, kenapa Jimin seperti itu padanya. Sebelum ia menjadi maid, Seokjin tidak akan membiarkan adik-adiknya berbicara kasar atau bermain fisik terhadap sesama member.

Tetapi sekarang berbeda, ia ingat ucapan Jimin yang sedikit menyakiti hatinya beberapa waktu lalu.

#Flashback ON

Seokjin baru saja keluar dari dapur setelah selesai membersihkan piring-piring kotor saat mereka sehabis makan malam sebelumnya. Kini tujuannya yaitu menuju kamar Jimin berada.

Yeah, karena Seokjin ingin berbicara serius mengenai kenapa Jimin menjauh darinya.

Tok. Tok.

Seokjin mengetuk pintu terlebih dahulu lalu masuk ke dalam kamar Jimin dengan perlahan— dimana saat ia masuk pemilik kamar itu sedang sibuk mengetik sesuatu di komputer. Ketikanya di keyboard sangat cepat sekali.

Merasa ada seseorang yang masuk ke kamarnya, Jimin langsung membalikkan kursi gaming-nya itu dan menatap Seokjin dengan alis terangkat sebelah.

"Untuk apa kau kesini? Kau tidak sopan sekali saat aku belum menyuruhmu masuk"

Seokjin menelan salivanya untuk berusaha tidak menunjukkan kegugupannya di depan Jimin yang sedang moodnya buruk. Tapi usahanya tidak berhasil..

"Err.. M-Maaf.. A-Aku.. A-Aku datang ke-kesini ingin tau apakah aku melakukan ke-kesalahan terhadapmu, oppa?" Seokjin berdehem sebentar dan melanjutkan ucapannya lagi."K-Kenapa Jimin oppa menghindariku?"

Sedangkan Jimin hanya menatap Seokjin intens namun beberapa saat pemuda bermarga Park itu menghela napas sedikit jengah kemudian."Aku tidak menghindarimu"

"Apa? K-Kenapa?"

"Katakan sesuatu padaku, Jin. Siapa yang ingin melihat seseorang yang hampir selalu berada di atas tubuhmu? Lalu kau biarkan dirimu di sentuh sesuka hati tanpa peduli bahwa kita semua disini.... Selalu memperhatikanmu" ucap Jimin datar tanpa mengalihkan tatapannya dari Seokjin.

Seokjin membola terkejut mendengar ucapan Jimin, ia bahkan tidak tahu harus berkata apa, kata-katanya seperti tidak ingin keluar."A-Aku—"

"Karena sejujurnya, aku tidak percaya kau seperti itu, Jin" Jimin bangkit dari kursi gaming-nya dan mendorong sedikit tubuh Seokjin dari kamarnya, namun sebelum menutup pintu ia berkata yang membuat hati Seokjin terasa perih.

Me? Maid? - [BTS X KSJ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang