🐹Bagian : 22 [END]

378 26 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Beberapa minggu telah berlalu. Sebentar lagi mereka akan berangkat menuju ke negara China untuk memulai tur konser mereka.

Sementara itu Sunghyuk di pindahkan ke Rumah Sakit Jiwa di Seoul. Kenapa berada disana? Karena setelah di periksa pria itu mengalami gangguan kejiwaan selama 3 tahun, akibat tak pernah mengkonsumsi obat-obatan, makanya dia berakhir tidak waras. Pria itu juga dalang di balik semua atas kematian kedua orang tuanya itu. Jadilah Sunghyuk berakhir di RSJ bukan di tempat penjara kepolisian, bukan berarti dia akan bebas— sebab Manajer Sejin menggunakan uangnya agar pria itu berada disana selamanya. Bahkan Manajer mereka sudah menyimpan semua informasi tersebut supaya tidak ada yang mengetahui dari semua para media sosial.

Intinya, Manajer Sejin hanya ingin demi keselamatan ke-tujuh anaknya.


Seokjin berjalan menjauh dari sana setelah selesai makan, mereka sudah cukup hapal bahwa hyung mereka beberapa minggu ini selalu diam dan menyendiri.

Siapa yang merasa tak senang setelah kejadian itu akan membuat Seokjin mengalami traumatis oleh di sebabkan orang gila?

Tentu saja, mereka pernah berbicara banyak hal kepada Seokjin tapi pemuda cantik itu hanya diam atau sesekali tersenyum tipis sebagai respon yang diberikan untuk mereka. Mereka hanya bisa bersikap normal jika berada di konser atau berbagi moment bersama para ARMY. Tetapi jika tidak berada di konser atau tidak dilihat oleh kamera... Mereka seperti terlihat canggung.

Jujur, mereka tidak suka sikap hyung mereka yang seperti ini. Mereka sangat merindukan hyung mereka yang seperti dulu.

Rindu dengan cerita leluconnya yang garing.

Rindu dengan tawanya yang mirip lap kaca. Tetapi tawanya bisa menjadi anggun.

Rindu dengan bagaimana hyung mereka menyombongkan diri bahwa dia sangat tampan di dunia ini.

Mereka merindukan segalanya yang dimiliki Seokjin. Rindu bagaimana mereka mencium bibirnya, menyentuh kulitnya yang halus, suaranya yang merdu.

Dan yang paling mereka inginkan adalah— bisa mengatakan bahwa mereka begitu sangat mencintai Seokjin apa adanya.

Siapa yang tak menyangka bahwa semua kekacauan ini bermula dari sebuah permainan Truth or Dare. Mereka ingat hari itu ketika semuanya dimulai saat Seokjin harus menjadi maid mereka selama sebulan, itulah tantangannya.

Mungkin mereka tidak akan pernah bisa bersama Seokjin.

Yeah.. Berkat Dare itu.

"Aku tidak tahan lagi..." lirih Taehyung sambil menurunkan pandangannya kebawah, ia jadi tak berselera untuk makan, semangat pun saja tidak."Aku sangat merindukan Jin hyung"

Mereka yang mendengar itu hanya bisa meringis, mereka juga sama halnya dengan Taehyung.

Jimin menghela napas berat dan menompang pipinya dengan satu tangan."Kau tidak sendirian Tae, kami juga sama sepertimu"

Me? Maid? - [BTS X KSJ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang