Mizu diam tertunduk disamping foto ayahnya itu. Tamu-tamu silih berganti mengucapkan duka. Ibunya sangat larut dalam kesedihan, dia pun begitu, tapi dia harus menjadi kuat demi menopang ibunya yang hanya dia miliki sekarang.
"Eomma, sebaiknya kau beristirahat. Sepulang dari makam kau hanya mematung disini, bagaimana kalau nanti sakit?" kata Mizu khawatir pada ibunya itu yang sudah lama duduk ditempatnya didepan foto suaminya itu.
"Eomma.." Mizu mengguncangkan tubuh ibunya itu.
"Baiklah.." lirih lemas ibunya.
Mizu pun membantu ibunya berdiri dan membawanya kekamar. "Rehatlah, sekarang Mizu yang akan menjaga eomma" ucap Mizu sambil mengecup kening ibunya setelah terpejam.
Mizu pun memulai hari-harinya tanpa sosok seorang ayah di rumah. Setiap pagi tak ada lagi yang sarapan dengan menggunakan jas kantoran, setiap siang tak ada lagi yang mengajaknya makan diluar, setiap sore tak akan ada lagi acara minum kopi bersama, setiap malam tak ada yang bercerita tentang ini itu. Banyak sekali hal yang tidak bisa dilakukkan tanpanya.
"Mizu hati-hati ya" ucap temannya yang melihatnya telah menggiring sepedanya.
"Kau juga" balas Mizu. Dia pun melaju pelan menyebrang dan turun tangga menuju taman depan sekolahnya itu. Dia mencari tempat kosong dan duduk disana. Dia memang sering kali kesini saat perasaannya sedang gundah.
Mizu menikmati alunan musik yang sedang dia dengar. Tiba-tiba seorang lelaki datang membawa bola basket dan bermain sendiri disana.
Dia datang lagi hari ini. Bisik batinnya.
Mizu pun acap kali memperhatikannya. Karena sore taman sudah mulai kosong. Jadi dentuman bola basket lelaki itu menggema.
Mizu menghentikan ketukan kakinya saat bola basket menggelinding tepat menyentuh kakinya.
"Maaf.." suara itu mengangkat wajah Mizu. Dia menghampiri untuk bolanya.
Mizu pun mengambil bola itu dan memberikannya pada lelaki yang berdiri didepannya. Saat menerima bola darinya, lelaki itu menjulurkan tangannya..
"Suga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop Now
FanfictionKetika sebagian pasangan lain memutuskan hubungan karena suatu masalah, yang ini malah karena kesepakatan