10: SEE YOU!

3.9K 561 1
                                    

[Mizu's POV]

Sebelum pergi ke bandara, aku dan eomma mengunjungi makam appa. Eomma kembali terisak disana, aku merangkul eomma, mengusap bahunya.

"Ayo Mizu" ajak eomma.

"Eomma duluan saja, Mizu hanya ingin sebentar lagi disini. Ada yang harus Mizu bicarakan" jelasku.

"Baiklah, eomma tunggu dimobil" eomma pun pergi menuju mobil.

"Appa...bagaimana keadaanmu disana? Apa kau kesepian? Appa, eomma sangat sedih sekali ditinggal olehmu, kadang dia menyibukkan dirinya agar tidak terlalu larut dalam kesedihan sampai dia terkadang lupa makan. Appa, aku bertemu dengan seorang lelaki yang menyayangiku, sepertimu. Namanya Suga. Appa, aku dan eomma akan ke Jepang. Kau akan selalu dihati kami, terimakasih appa" tak sadar aku sudah banyak mengeluarkan tetesan air mata.

[Suga's POV]

Pk 10.35

Aku tidak konsen sekarang. Pikiranku bercabang dua. Pertama, kami masih belum tampil, ini diluar dugaan. Group sebelumnya datang terlambat. Kedua, bagaimana bila nanti aku tidak bisa ke bandara?!

"Suga ada apa?" tanya Jin hyung mendatangiku.

"Tidak ada" elakku.

"Kau risih, sebaiknya konsentrasi dulu, sebentar lagi kita tampil" katanya.

Aku sedang mencoba konsen, AHG.

"BTS sudah siap? Silahkan" kata seorang pengatur acara.

Baiklah apa aku boleh sedikit lega? Kami naik ke stage, kami berdiri pada posisi. Lagu yang kami bawakan sekarang itu Boy In Luv.

Aku berusaha konsentarsi saat lagu mulai diputar. Aku berusaha menari dengan maksimal, aku tidak ingin mengecewakan para penonton, dan ARMY. Aku harus fokus. Aku harus profesional!

Kkwak jaba nal deopchigi jeone nae mami neol nochigi jeone

Say what you want, say what you want

Niga jinjjaro wonhaneun ge mwoyaaa~~

Musik pun berhenti, akhirnya kami pun selesai.

[Mizu's POV]

Pk 10.53

Oh tidak tujuh menit lagi pesawat datang. Suga dimana kau? Kenapa sejak tadi lineku tidak di-read? Kau sedang apa?

Sebelumnya..

Mizu: Suga aku sudah sampai Incheon. Jangan lupa ok.

Mizu: Suga kau dimana?

Mizu: Suga kau sedang apa?

Mizu: Suga sepuluh menit lagi.

Lihatlah, diread pun tidak.

"Mizu, bersiaplah" eomma mengingatkanku.

"Ya eomma" kataku.

"Mungkin dia tiba-tiba ada urusan, dia orang yang sibuk. Tidak apa-apa, toh kemarin kalian sudah bertemu, kan?" ujar eomma.

Tapi dia sudah bilang tidak akan lupa, dia sudah meng-iyakan. Sibuk? Sibuk apa sebenarnya?

Mizu: Suga kumohon.

Finally, pengumuman terngiang, pesawat kami telah tiba. Kami langsung mengantri memasuki lorong.

Mizu: Sampai jumpa Suga! Tak usah merasa bersalah atas ketidak datanganmu. Tak apa-apa kok. Datanglah kali-kali ke Jepang bila ada waktu. Kalau tidak, aku sendiri yang akan mengunjungimu kesini. Jaga dirimu, kumohon.

Aku dan eomma sudah berada di pesawat sekarang, aku sudah mengaktifkan mode pesawat diponselku sebelumnya. Kami menunggu penumpang lainnya.

"Hhh.." aku melihat keluar. Tak kusangka seberat ini. Aku menge-cek lineku lagi, nihil.

"Apa, tidak apa-apa Mizu?" tanya eomma yang pasti khawatir. "Apa perlu ditelfon?"

Aku hanya menggeleng. Aku membuka lineku kembali.

"Eomma.." aku menyenggol tangan eomma.

"Ya?" eomma melirikku.

Aku pun menatap eomma dan tersenyum.

"Dia datang..."

Stop NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang