WHO IS REGA AND RAINER ?

0 0 0
                                    

Hari ini hari minggu dan ashley masih
bermalas-malasan di atas tempat tidurnya,
menghiraukan sinar matahari yg mulai terik di
luar sana.

Ashley hanya memandangi tirai yg
menutupi jendela menghalangi sinar matahari
yg memaksa masuk, ia membalik badannya
membelakangi jendela dan menatap pintu kamarnya yg tiba-tiba terbuka.

Masuklah seorang pria dengan luka lebam di wajahnya, ashley lagsung duduk di atas kasurnya menatap pria yg menatapnya kembali dari tempatnya berdiri.

Flashback, to night

Ashley tengah melanjutkan pekerjaannya yg tertunda, ia tak memiliki ide sedikitpun untuk novelnya sejak tadi ia hanya mengetik lalu menghapusnya.

Ia menyerah, menyadarkan pungungnya di sandaran sofa menatap langit2, fikirannya melayang tiba2 dia terfikirkan rega sang pembunuh itu.

Beberapa hari yg lalu saat ia berbelanja ia bertemu dengan rega di supermarket, bahkan mereka berpapasan namun yg membuat ashley bingung,

Rega sama sekali tidak mengenalnya. Bahkan rega melewatinya seolah mereka tak pernah bertemu. Setelah kejadian rega menolong ashley, ia sering datang ke apartemennya.

Terkadang ia datang saat menjelang makan malam, memasakan makanan untuk ashley lalu bermain dengan brave. Namun sudah sekitar 1 minggu rega tak datang menemui ashley, tak datang untuk mengganggu ashley, tak datang untuk bilang kalau rega akan membunuh ashley nanti.

Ashley tak merindukannya, ia bahkan merasa lega saat rega tak datang ke apartemennya. Bayangan pembunuhan itu masih sangat jelas di fikiran ashley, satu ruangan dengan pembunuh bukan hal bagus untuk di rindukan.

Tapi entah kenapa ashley merasa kawatir
dengan pembunuh itu, beberapa hari bersama ashley bisa menemukan bahwa rega memiliki alasan khusus untuk melakukan pembunuhan itu.

"Jika orang itu bukan rega, lalu dia siapa? Wajahnya sangat mirip, penampilan dan cara berjalan, cara bicara juga sama" guman ashley

BRAKK !!!

"Astaga!!" Teriak ashley saat mendegar suara pintu
apartemennya di banting, ashley langsung berlari
menghampiri suara itu, brave sudah mengongong
keras seolah memberi tanda.

Namun entah tanda apa itu, apa brave menagis?

"REGA !!!" Triak ashley melihat pria yg sejak tadi ia
fikirkan, kini tersunkur di hadapannya dengan baju
penuh darah.

"Rega, astaga !!" Panik ashley saat membalikan badan rega dan melihat wajah rupawan itu penuh dengan darah dan luka

"brave tenang!!" Perintah ashley saat melihat brave terus mengongong sambil menarik baju
rega, seolah ia juga ikut panik

"Rega kau bisa bangun ?" Tanya ashley saat
menyadari rega masih tersadar, ia mengerahkan
seluruh tenaganya untuk membantu rega,
memapahnya lalu menidurkannya di sofa ruang
tengah.

Brave sudah sedikit tenang, saat rega mengelus
kepalanya dengan tangan lemahnya. Rega seolah tak memiliki tenaga.

Ashley kembali dengan baskom berisi air hangat dan kotak p3k miliknya. Ia mengunting kaos putih rega yg sudah penuh darah. Rega mengeram saat ashley tak segaja menyentuh perutnya yg lebam.

"Bangun" kata ashley sambil membantu rega
bangun dari rebahannya, ashley menyandarkan
rega di bahunya, melepas kaos yg sudah ia gunnting mengechek bagian pungung adakah yg lebam.

Malam itu ashley hanya terdiam, focus mengobati
luka di wajah dan badan rega. Begitupun rega dia
hanya terdiam, memandagi ashley yg terfocus dengan lukanya.

Flashback end.

"Kau belum pergi ?" Tanya ashley sambil turun dari tempat tidurnya.

"Setelah membuatkan sarapan untukmu" jawab
rega lalu meningalkan ashley yg mengikutinya dari belakang

"Tak usah, fikirkan kondisimu" kata ashley
lalu mengambil 2 mangkuk dan sekotak sereal

"bagaimana kau akan membunuhku jika kau sendiri terluka" lanjutnya sembari menuangkan sereal ke dalam mangkuk

"Aku masih bisa membunuhmu walaupun aku
terluka parah" kata rega lalu tersenyum sinis melihat ashley yg mematung

"tapi aku akan menundanya, karna kau sudah membantuku merawat luka-lukaku" senyum rega tambah lebar saat melihat ashley tak berani menatapnya

"Pergilah, setelah kau menghabiskan sarapanmu"
kata ashley tanpa menatap rega "ada hal yg harus
aku urus, jadi setelah ini aku akan pergi" kata ashley buru-buru menghabiskan sarapannya

***

"Ya, ash. Ada apa ?" Tanya kate saat mengakat telfon dari ashley

"Buka email dariku, baru saja aku mengirim sebuah foto. Apa kau mengenalnya ?" Tanya ashley

"Kau menggangu break fotoku cuma ingin
menanyakan seorang pria ??" Tanya kate tak percaya

"dia sudah memiliki kekasih, lupakan perasaanmu"
lanjut kate

"Aku tidak tertarik dengannya, aku hanya ingin tau siapa dia" kata ashley tegas

"Dia kekasih temanku, namanya rainer dalton.
Pemilik perusahaan properti ternama di london.
Kau cari saja namanya di internet pasti muncul semua, dia cukup terkenal" kata kate

"aku harus melanjutkan pemotretan" lanjut kate

"Ohh okey, terimakasih kate"

"Okey-okey, eh saat nanti aku pulang ke london,
temani aku bertemu kakek!!" Kata kate lalu menutup sambungan telfonnya

Ashley mencari tau semuanya tentang rainer dan
rega dalton tapi hanya informasi tentang rainer yg
ia dapat, sedangkan rega ia tak menemukan apapun.

Rainer anak tunggal tidak memiliki saudara, sifatnya begitu lembut, ramah dan hangat.

Memiliki kesasih seorang model.

"Jadi siapa rega dalton dan rainer dalton, mereka
memiliki wajah yg sama tanpa perbedaan sedikitpun tapi sifat yg berbeda, jika yg satu hangat yg satunya dingin. Dan kenapa dia tak mengenaliku, apa dia memiliki multiple personality disorder?" Guaman
ashley

"aku harus menyelidikinya" tekat ashley

Ashley tengah melihat beberapa artikel tentang
rainer, kebanyakan memang soal kesuksesan
bisnis dan asmaranya. Namun ada satu artikel yg
membuatnya tertarik, artikel dengan foto besar di
depannya.

Foto rainer bersama seorang pria, dan
ashley mengenal pria itu. Dia adalah felix, editornya.

"Aku menemukan petunjuk pertama" guman ashley dengan senyum lebar di bibirnya.

~TBC~

thankyou yg udah baca, jangan lupa like sama
comentnya yaa..

LOVE YOUR DARKSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang