15: Jarak

177 19 0
                                    

Hange dan Levi sedang menyiksa Djel Sannes di ruang bawah tanah.

Dimo Reeves berhasil menjebak dua polisi militer yang membunuh Pastor Nick di Trost. Hange dan Levi sejak tadi berusaha mendapatkan informasi darinya. Suara teriakkan pria itu menggema sampai ke atas, di ruang tengah tempat anak-anak sedang berkumpul. Semua orang diam dengan kepala menunduk. Maeve juga melakukan hal yang sama. Kedua tangannya mengepal di atas meja.

Ini semua terasa salah.

"Kini kita jadi penjahat."

Perkataan Armin memecah kesunyian di antara mereka.

"Kini kita membunuh bukan karena nyawa kita terancam, tetapi hanya karena berbeda pandangan," lanjut Armin. "Bukan, bahkan hanya karena berbeda kubu. Kita semua bukan orang baik lagi."

"Kau benar." Maeve menanggapi. "Apakah kita masih bisa dibilang penyelamat umat manusia? Apa tujuan kita sebenarnya?"

"Aku tak tahu juga, Maeve." Armin mencicit pelan. "Tangan kita sungguh... penuh darah."

Suara jeritan Sannes tak lagi terdengar. Tak lama kemudian, gemuruh derap langkah menaikki tangga menggema dari ruang bawah tanah. Moblit, Hange, dan Levi datang dengan celemek penuh darah. Maeve menunduk, masih tak berani menatap Levi setelah pembicaraan mereka sebelumnya.

"Raja yang selama ini kita kenal adalah raja palsu." Hange menyampaikan informasi yang ia dapat. "Keluarga kerajaan yang sebenarnya adalah keluarga Reiss."

Semua orang langsung berdiri dari tempat duduknya, sangat terkejut.

"Berarti pewaris kerajaan yang sebenarnya adalah... Historia?" Armin bertanya tak percaya.

"Artinya, Eren dan Historia kemungkinan besar berada di tempat Rod Reiss berada," lanjut Hange.

Moblit menempelkan poster bergambar wajah Rod Reiss di dinding. Sosok itu tak asing, ia memang dikenal sebagai seorang bangsawan kaya raya yang memiliki banyak aset.

"Eren memberitahuku ketika dia ingat tentang percakapan Bertholdt dan Ymir. Kurang lebih, Ymir mendapatkan kekuatan titan milik teman Bertholdt, Annie, dan Reiner setelah memakannya. Ini berarti Eren hanyalah wadah yang bisa digantikan. Kalau kerajaan memiliki titan yang bisa mereka kendalikan...."

"Maka Eren akan dimakan oleh titan itu?" Armin melanjutkan.

"Benar." Hange mengangguk.

"Kita akan mencari di mana Rod Reiss berada. Bersiaplah untuk berangkat!" Levi berseru.

"Siap!"

Maeve turut beranjak dari tempatnya untuk bersiap. Saat berpapasan dengan Levi di dekat pintu, Maeve memelankan langkahnya. Berharap Levi akan memanggil dan mengajaknya berbicara.

Namun nihil. Lelaki itu tak bergeming. Melirik Maeve pun tidak.

Maka Maeve hanya memberikan salam hormatnya kepada Levi lalu pergi meninggalkan ruangan. Berusaha mengesampingkan perasaannya dan fokus menjalankan misi seperti yang Levi inginkan. Setidaknya, kali ini Maeve ingin menjadi berguna bagi Levi dan anggota timnya.

***

Regu Levi berpisah dengan Hange dan Moblit. Hange dan Moblit akan langsung menuju ke Stohess untuk menemui Erwin, mencoba mendapatkan informasi tentang properti Rod Reiss yang berpotensi digunakan untuk menyembunyikan Eren dan Historia. Sementara itu, Levi dan regunya akan bersembunyi di hutan yang tak jauh dari Stohess sambil menunggu informasi dari Hange.

Bermalam di hutan bukan hal asing bagi Pasukan Pengintai. Beberapa kali dalam ekspedisi, mereka harus menginap di hutan dalam keadaan darurat. Maka dari itu ketika mereka menjalani pelatihan kadet, mereka diberi latihan bertahan hidup di tengah hutan, bahkan di tengah badai musim dingin.

Serene [ Levi x OC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang