OLIVIA 8

567 23 5
                                    

HAPPY READING!!

AND

ENJOY GUYS!!

•••

Beberapa hari kemudian

Hari keberangkan Oliv keluar negeri pun telah tiba. Ditemani oleh sang sahabat dekat yaitu Flavio Alexandria atau sering di sapa dengan nama panggilan Vio untuk ke bandara.

"Lo yakin sama keputusan lo ini Liv?" Tanya Vio sekali lagi.

"Yakin, buat apa gue di sini. Gue juga mau sembuhin hati gue dulu kali." Jawab Oliv dengan tenang.

"Terus gimana sama si udik itu?" Tanya Vio dengan geram.

Walau bagaimana pun, Vio merasa tidak terima karena sahabatnya ini hancur gara - gara cewek itu.

"Gue pasti kembali, dan buat Skala tergoda sama gue. Lo tenang aja kali."

Vio pun sempat ternganga melihat sahabatnya ini bisa bersikap setenang ini. Tidak lama kemudian dirinya tersenyum puas.

"Yakin banget lo." Remeh Vio.

"Cintanya Skala hanya untuk gue." Ucap Oliv.

Vio pun tertawa mendengar jawaban bodoh dari sahabat nya ini. Mereka sudah bersahabat bertahun-tahun dari SMP hingga sekarang. Tapi percayalah, jika Vio sangat menyayangi sahabat ini seperti seorang adik untuknya, yang harus dirinya jaga.

"Jangan bodoh jadi orang, gak menutup kemungkinan cinta tumbuh karena terbiasa. Kalo saran gue, mending lo cepet balik deh biar Skala tetep bisa lo kendaliin." Ucap Vio dengan menepuk pundak Oliv.

"Dan lo pasti juga tau, sebaik apa mantan lo itu. Dan sesetia apa dia sama seseorang kalo udah menjalin hubungan. Bisa jadi Skala gak akan menghianati janji suci pernikahan dia dengan gadis udik itu." Lanjutnya.

Oliv pun terdiam memandang jendela mobil yang sedang mereka kendarai. Kali ini yang menyitir adalah Vio, karena Vio tidak mau jika sahabatnya ini menyetir dalam keadaan kacau.

"Flavio, gue pasti balik ke sini. Lo tenang aja, gue gak lari dari masalah ini. Cuman itu tujuan gue, gue pengen tau apa masa lalu tetep jadi pemenangnya. Lo pasti paham kan rencana gue seperti apa. Dan tugas lo cuman awasi Skala dan itu cewek." Ucap Oliv dengan menoleh ke arah Vio yang menyetir sambil tersenyum.

"Apapun untuk sahabat gue satu ini, lo tenang aja. Gue juga udah nyiapin rencana - rencana yang bisa buat Fika sedikit tersiksa maybe?" Lalu mereka berdua tertawa dengan jahat.

Flavio dan Olivia adalah orang yang sama - sama gila dan nekat. Mereka itu, bisa jadi malaikat berhati iblis. Jahat, namun untuk kebaikan di masa depan.

•••

Bandara

Setelah melewati perjalanan sekitar tigapuluh lima menit. Akhirnya Oliv, dan Vio sampai di bandara. Dengan berat hati, Vio melepas kepergian sahabatnya itu. Matanya berkaca - kaca karena ini pertama kalinya Oliv jauh darinya.

"Jangan nangis, jelek lo. Gue cuman bentar, nanti gue juga balik. Udah ah jangan nangis lo." Ucap Oliv dengan terkekeh pelan.

"Peluk dong." Ucap Vio lalu merentangkan kedua tangannya dan mereka berdua pun berpelukan.

"Kalo udah sampe jangan lupa kabarin gue ya Liv, asli gue pasti kesepian karena gak ada temen buat nge club bareng, shopping bareng. Ngeghibah bareng, anjir sedih banget gue." Ucap Vio.

"Siap, lo juga hati - hati di sini jangan lupa pesen gue tadi." Setelah itu mereka berdua berpelukan.

Oliv pun berpamitan kepada Vio, Vio tidak bisa menunggu Oliv lama - lama karena dirinya ada urusan yang sangat penting dan tidak bisa untuk di tinggalkan.

OLIVIA AMERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang